Bank BTN, Tetap Terdepan dalam Bisnis dan Inovasi

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 06 June 2016

Naskah: Giattri F.P./Aprilia Rahapit/Asma Nur Kaida/Sahrudi, Foto: Dok. Bank BTN

Di pertengahan tahun 2016, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) tetap menunjukkan performa tertinggi baik di sektor kinerja bisnis maupun inovasi perbankan.  Terbukti, pada Triwulan I 2016 bank ini tumbuh di atas rata-rata industri nasional.

 

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Maret 2016 (unaudited) Bank BTN mencatatkan kredit dan pembiayaan tumbuh 18,9% menjadi sebesar 143 Triliun. Sedangkan untuk kredit dan pembiayaan pada periode yang sama tahun 2015 tercatat Rp.120 Triliun. Pertumbuhan kredit pada Triwulan I 2016 ini sekaligus menjawab permintaan masyarakat terhadap rumah masih cukup tinggi.


Khusus untuk pasar Bank BTN, pertumbuhan kredit untuk triwulan I 2016 ini adalah potret permintaan masyarakat akan hunian kelas menengah bawah masih cukup tinggi. Kami optimis dengan potret kinerja kredit triwulan I 2016, Bank BTN akan dapat memenuhi target yang ditetapkan sampai dengan akhir tahun 2016. Demikian ungkap Maryono Direktur Utama Bank BTN.


Perseroan juga berhasil mendorong Dana Pihak Ketiga tumbuh 20% atau tumbuh menjadi sebesar Rp.131 Triliun dari posisi yang sama tahun 2015 yang sebesar Rp.109 Triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga ini juga melampaui rata-rata industri yang hanya tumbuh 6,9%. Sementara itu Aset perseroan juga tumbuh 19,5% dari aset posisi yang sama tahun 2015. Pada triwulan I tahun 2016 Bank BTN berhasil mencatatkan Aset sebesar Rp.178 Triliun tumbuh dari aset periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp.149 Triliun. Pertumbuhan aset ini berada diatas industri yang pertumbuhannya rata-rata hanya berada pada 7,6%.


Sedangkan laba yang berhasil dibukukan pada Triwulan I 2016 tercatat laba bersih sebesar Rp.491 Milyar. Laba perseroan ini tumbuh 22% dibanding perolehan laba periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp.402 Milyar. Perolehan laba bersih perseroan ini juga berada diatas rata-rata industri dimana pada umumnya pada periode yang sama laba industri tumbuh secara melambat. Bank BTN berhasil memperoleh net interest income sebesar Rp1,8 Triliun. Perseroan juga berhasil memupuk fee based income sebesar Rp.262 Milyar.  


Untuk NPL sendiri, berdasarkan laporan keuangan Triwulan I 2016 bank ini berhasil menurunkannya menjadi 3,59% (gross) turun dari NPL periode yang sama sebesar 4,78%. “NPL Nett perseroan sendiri tercatat 2,34%. Kami berhasil menekan NPL dibawah 4% pada triwulan I tahun 2016, sesuai dengan target perseroan untuk terus memperbaiki kualitas kredit dengan target NPL di bawah 3% pada akhir tahun 2016,” kata Maryono lagi. Sementara Rasio keuangan juga menunjukan hasil yang menggembirakan. Rasio CAR, NIM, ROA dan ROE perseroan masing-masing tercatat 16,50%, 4,59%, 1,56% dan 15,89%.  


Sukses Bank BTN juga ternyata diikuti oleh unit syariah di bank ini. Meski saat ini masih berstatus UUS (unit usaha syariah), ternyata kinerjanya sangat baik. Berdasarkan laporan keuangan Triwulan I 2016 Aset UUS tercatat sebesar Rp.14,7 Triliun atau tumbuh dari aset posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp.11,4 Triliun. Aset UUS ini tumbuh 29,5%. Sementara itu UUS juga berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga menjadi sebesar Rp.12 Triliun atau tumbuh dari tahun 2015 sebesar Rp.8,9 Triliun. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga ini mencapai 34,4%.