Search:
Email:     Password:        
 





Bujangan Muda Kaya Raya

By Benny Kumbang (Editor) - 31 July 2015 | telah dibaca 8197 kali

Bujangan Muda Kaya Raya

Naskah : Andi Nursaiful/Berbagai sumber Foto : Dok. MO

Entah apa yang mereka cari. Harta berlimpah dan status sosial sudah digenggam di usia yang masih muda, penampilan gagah dan wajah tampan, tapi mereka tetap membujang. Siapa saja mereka?

Beberapa waktu lalu, Wealth-X, sebuah perusahaan penelitian yang menyajikan data-data seputar orang-orang terkaya dunia (ultra high net worth, UHNW), melansir daftar lima milyuner terkaya dunia yang masih bujangan.
Mereka masih berusia di bawah 40 tahun, sudah sangat layak untuk menikah, dan tentu saja kaya raya. Daftar Wealth-X dilengkapi dengan riset Men’s Obsession sehingga total menjadi daftar 10 Bujangan Kaya Raya:

1. Scott Duncan (Umur: 32, Kekayaan: USD5,5 milyar)
Anak muda Amerika ini adalah pewaris kekayaan Duncan Family, pemilik perusahaan energi yang berbasis di Houston, Texas, AS. Scott adalah anak lelaki semata wayang dari pasangan Dan Duncan dan Lee Ellis, keduanya pendiri perusahaan energi Enterprise Products Partners LP, Duncan Energy Partners LP, dan Enterprise GP Holdings LP.


Sang ayah meninggal pada 28 Maret 2010 di usia 77 tahun, mewariskan USD3.1 milyar kepada sang putra. Kini, kekayaan Scott menurut Wealth-X senilai USD5,5 milyar. Namun menurut majalah Forbes, per 15 Februari 2015, kekayaan Scott mencapai USD6,1 milyar.

Alejandro Santo Domingo Davila (Usia: 38, Kekayaan: USD 4,4 M)

Bujangan berdarah American-Columbian kelahiran 13 Februari 1977, ini, adalah putra konglomerat Julio Mario Santo Domingo. Lulusan Harvard, ia dipercaya mengelola perusahaan keluarga, Santo Domingo Group, dan menjabat Chairman of Grupo Empresarial Bavaria S.A.


Ia juga menjabat Managing Director perusahaan keuangan Quadrant Capital Advisors, Inc. Per 15 Februari 2015, Forbes menaksir kekayaan pribadinya mencapai USD4,4 milyar.

Eduardo Saverin (Usia: 31, Kekayaan: USD3,5 milyar)

Anak muda kelahiran São Paulo, Brazil, 19 Maret 1982, kini tinggal di Singapura dan memilih kewarganegaraan negeri pulau itu. Ia dikenal sebagai salah seortang pendiri Facebook. Lulusan Harvard pada 2006 ini ditaksir kekayaannya mencapai USD3,5 milyar per Juli 2014.


Kekayaan itu antara lain bersumber dari perolehan 5% saham Facebook, bersama empat co-founder lainnya. Ia juga berinvestasi di perusahaan startup, seperti, Qwiki dan Jumio. Terakhir, ia menanamkan uangnya pada perusahaan aplikasi mobile shopping, ShopSavvy dan RedMart, sebuah online grocery store.

Thomas Persson (Usia: 30, Kekayaan: USD2,8 milyar)

Lajang berkebangsaan Swedia ini pun mewarisi kekayaan dari keluarganya, Stefan Persson, orang terkaya di Swedia. Thomas, adalah generasi ketiga keluarga Persson, dan kini memimpin perusahaan keluarga bersama saudaranya, Karl-Johan Persson.


Perusahaan yang dipimpin oleh anak muda kelahiran 25 Maret 1985, ini, bergerak di bidang fesyen, dan  dikenal dengan brand dunia H&M. Perusahaan ini menguasai 36% saham Hennes Mauritz, fashion retailer terbesar di Eropa.


Wealth-X menghitung kekayaan Tom senilai USD2,8 milyar. Namun menurut Forbes, per 15 Februari 2015, Tom memiliki kekayaan senilai USD3 milyar. Tom menyelesaikan kuliah di Met Film School, di London, pada 2014. Tom tinggal di Stockholm, Swedia, dan mendirikan perusahaan film, Film and Art Affair.

Jack Dorsey (Usia: 37, Kekayaan: USD2,5 milyar)

Namanya menjulang sebagai co-founder layanan microblogging Twitter, dan juga sistem kartu kredit via ponsel, Square. Ia dikenal sangat memperhatikan penampilan, dan selalu tampil rapi dengan setelan andalannya, Prada.


Pada 2008, anak muda kelahiran 19 November 1976, ini, masuk dalam daftar bergengsi 35 Innovators Dunia usia di bawah 35 tahun versi MIT Technology Review, serta gelar Innovator of the Year Award dari The Wall Street Journal pada 2012. Per Januari 2015, Forbes menaksir kekayaannya mencapai USD2,5 milyar.

Robert J Pera (Usia: 37, Kekayaan: USD1,8 milyar)

Anak muda Amerika kelahiran 10 Maret 1978 ini mengumpulkan kekayaan dari dunia teknologi informasi. Ia dikenal sebagai pendiri Ubiquiti Networks. Inc., perusahaan teknologi yang berbasis di Silicon Valley. Pada 2012,  ia membeli klub basket kaya, Memphis Grizzlies.


Ia mengawali karier sebagai pegawai di Apple, Inc. tahun 2003. Hanya dua tahun bekerja sebelum akhirnya ia merintis perusahaan sendiri. Salah satu produk dari perusahaannya, adalah Wi-Fi amplification systems yang mampu menyediakan akses internet hingga 10 ribu user dalam radius 36 mil.

Evan Thomas Spiegel (Usia: 25, Kekayaan: USD1,7 milyar)

Berbeda dengan dua anak muda terdahulu, Evan mengumpulkan kekayaan atas usaha sendiri, bukan warisan keluarga. Anak muda kelahiran Los Angeles, AS, ini, kaya raya berkat program aplikasi mobile, Snapchat, dan memimpin perusahaannya sendiri sebagai CEO.


Kelahiran 4 Juni 1990, Evan adalah seorang internet entrepreneur dari pasangan suami istri pengacara, Melissa Ann Thomas dan John W. Spiegel. Ia memilih meninggalkan kuliahnya di Stanford University pada 2012, untuk fokus merampungkan program aplikasi Snapchat. Menurut Wealth-X, kekayaan Evan senilai USD1,7 milyar, namun Forbes meghitung per 15 Februari 2015, Evan memiliki kekayaan hanya senilai USD1,5 milyar.

Carl Erik Hagen (Usia: 27, Kekayaan: USD1,7 milyar)

Carl adalah putra Stein Erik Hagen, pendiri dan pemilik Canica, induk perusahaan raksasa asal Norwegia, yang menguasai kepemilikan jaringan grocery store RIMI. Saat ini, Stein hanya memiliki 10% saham Canica.


Sebanyak 90% saham sisanya dibagi rata kepada ketiga anaknya, Caroline Marie Hagen, Carl Erik Hagen, dan Nina Camilla Hagen. Canica juga menguasai saham sejumlah perusahaan terkemuka, seperti Orkla, Jernia,  Komplett, serta Ignis and Steen & Strøm, (49.9%). Wealth-X menghitung kekayaan Carl senilai USD1,7 milyar.

Yoshikazu Tanaka (Usia: 38, Kekayaan: USD1,6 milyar)

Ia mendadak kaya lantaran website social networking gaming buatannya pada 2003, GREE, menjadi sangat populer, terutama di negerinya, Jepang. Bagi masyarakat Jepang, Tanaka adalah Mark Zuckerberg versi Jepang.


Di Jepang, Gree adalah layanan mobile terbesar dan terpopuler. Tanaka kelahiran Mitaka-City, Jepang, 18 Februari 1977, dan menyelesaikan pendidikan tinggi di Nihon University, Jepang. Pada 2009, namanya sempat masuk daftar 40 milyuner terkaya di Jepang.

Prince Albert II (Usia: 31, Kekayaan: USD1,5 milyar)

Nama lengkapnya Prince Albert II Maria Lamoral Miguel Johannes Gabriel von Thurn and Taxis. Dia adalah pangeran sekaligus atlet balap mobil profesional. Kekayaannya diraih selain dari warisan juga berkat profesinya.


Albert adalah pangeran ke-12 dari keluarga aristokrat Jerman, Thurn und Taxis. Sepeninggal ayahnya pada 1990, Albert ditunjuk sebagai Kepala Keluarga The House Thurn und Taxis. Anak muda kelahiran 24 Juni 1983, ini, juga seorang pebisnis. Namanya beberapa kali masuk dalam daftar milyuner termuda dunia.


Albert menguasai banyak aset berharga, termasuk lahan seluas 36.000 hektar di Jerman, real estate, hingga perusahaan kehutanan terbesar di Eropa. Ia juga membangun perusahaan energi terbesar di Jerman.



Add to Flipboard Magazine.
Komentar:

                         
   

Popular

Photo Gallery

Visitor


Jumlah Member Saat ini: 233250