Search:
Email:     Password:        
 





72 Tahun Muhammad Ali

By Giatri (Editor) - 12 February 2014 | telah dibaca 4210 kali

 Naskah : A. Rapiudin/berbagai sumber, Foto : Dok.


Bagi penggemar olahraga tinju, nama yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi. Dia adalah petinju kelas berat terbaik di zamannya. Ia juga merupakan legenda hidup dunia tinju. Pada 17 Januari ini, ia tepat berusia 72 tahun. Teramat menarik untuk mengangkat kembali cuplikan kisah sang juara dunia ini.

Ya Muhammad Ali adalah seorang petarung sejati di ring tinju meski terkadang pernyataan dan tindakannya dinilai kontroversial. Ia menghibur penggemarnya sekaligus juga mengintimidasi lawan-lawannya dengan gaya bertinjunya. Ali seolah-olah tengah menari-menari di atas ring untuk kemudian menghajar lawannya hingga jatuh di kanvas ring tinju.

Di atas ring, ia disegani lawan-lawannya. Di luar ring, ia juga dihormati meski tak sedikit yang mengecamnya karena keputusannya menolak wajib militer saat Amerika Serikat berperang dengan Vietnam. Akibat keputusannya itu, ia harus merelakan gelar juaranya di kelas berat dicabut.

Di masa jayanya, Ali dijuluki The Greatest (yang terbesar), karena ia mampu menaklukkan petinju-petinju besar saat itu, seperti Sonny Liston, George Foreman, Joe Frazier, Leon Spinks, Lary Holmes, dan lainnya. Pertarungannya melawan George Foreman dan Joe Frazier disebut-sebut menjadi pertarungan terbaik sepanjang abad ke-20. Ali pun juga dinobatkan sebagai seorang petinju terbesar di abad 20.

Perjalanan karir Ali dimulai dari ring amatir. Pencapain puncaknya di ring tinju amatir adalag ketika ia mampu merebut medali emas kelas berat di olimpiade Roma, Italia, pada 1960. Setelah itu, Ali langsung terjun ke tinju professional. Ia merebur gelar juara dunia kelas berat pertama kalinya pada 1964 usai mengkandaskan Sonny Liston pada ronde ke 7.

Keberhasilan Ali merebut gelar juara dunia berdampak pada warga kulit hitam Amerika Serikat. Kesuksesannya tidak saja menempatkannya di deretan atlet terbesar di abad 20, tetapi juga mengubah cara pandang masyarakat Amerika terhadap warga dan atlet kulit hitam. Martabat atlet kulit hitam terangkat ke tempat yang tinggi dengan penghormatan dan penerimaan yang baik dari warga kulit putih.

Ali lahir di Lousville, Kentucky, Amerika Serikat, 17 Januari 1942 dengan nama asli Cassius Marcellus Xlay Jr. Namun, publik dunia mengenalnya dengan nama Muhammad Ali setelah ia menjadi seorang muslim. Ayahnya, Cassius Marcellus Clay Sr, adalah pelukis papan nama dan reklame. Ibunya, Odessa Grady Clay, seorang pembantu rumah tangga.

Sejak kecil, Cassius Clay sudah merasakan perbedaan perlakuan karena warna kulitnya. Inilah yang kemudian mendorongnya untuk belajar tinju agar bisa membalas perlakuan jahat teman-temannya yang berkulit putih. Hasil dari latihan yang intens terlihat ketika ia berhasil memenangkan medali emas kelas berat di Olimpiade Roma, pada 1960. Saat itu, usia Ali belum genap 20 tahun.

Setelah beberapa kali naik ring untuk mempertahankan gelar kelas berat yang disandangnya, Ali akhirnya memutuskan untuk pensiun dari olahraga adu jotos itu. Pertarungan terakhir yang dilakoninya adalah saat ia kalah dalam pertarungan melawan Lary Holmes pada 1980. 

Muhammad Ali tetap dikenal sebagai salah satu atlet paling terkenal di seantero dunia. Di ring tinju professional, rekor Ali tercatat 56 kali menang, 37 menang KO, dan 5 kali kalah. Setelah tak lagi terjun di ring tinju, ia kemudian fokus untuk kegiatan amal, Kemanusiaan, dan aktif berdakwah ke seluruh dunia.

Memeluk Islam
Pada 1964 saat usianya menginjak 22 tahun, Clay membuat keputusan besar dalam hidupnya. Ia memutuskan menjadi pemeluk agama Islam dan berganti nama menjadi Muhammad Ali. Nama tersebut merupakan pemberian seorang tokoh muslim dari Nation of Islam (NOI), Elijah Muhammad.

Selama tiga tahun sebelum pertarungannya memperebutkan gelar juara dunia kelas berat dengan Sonny Liston, Clay menghadiri sejumlah pertemuan yang digelar NOI. Ali juga bertemu dengan salah satu tokoh NOI Malcom X. Clay akhirnya menang dalam pertarungan tersebut.

Kemenangan tersebut diyakini Ali sebagai “waktu Allah”. Usai memenangkan pertarungan melawan Sonny Liston, di hadapan para pendukungnya dan kamera televisi, Clay secara terbuka mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengumumkan pergantian namanya dari Cassius Clay menjadi Muhammad Ali.

Saat itu, Ali menyebutkan, kepindahannya ke agama Islam sebagai hal yang wajar dan selaras dengan fitrah Allah SWT ciptakan untuk manusia. Ali juga meyakini bahwa Islam membawa kebahagiaan untuk semua orang. Islam tidak membeda-bedakan warna kulit, etnis, dan ras. Sebab, semua sama di hadapan Allah SWT. Karena yang paling utama di sisi Allah adalah mereka yang bertakwa. 

Sejak menjadi pemeluk Islam, Ali menjadi muslim yang taat. Seperti diungkapkan salah satu anak Ali, Hanna Yasmeen Ali, buah perkawinannya dengan Veronica Porche Ali, dalam sebuah wawancara dengan Beliefne. Hanna mengatakan, ayahnya adalah orang yang taat menjalankan perintah Allah. Bahkan, ia tak segan-segan bersikap keras dan tegas kepada anggota keluarganya yang tidak mau menjalankan perintah Allah. Setidaknya, sikap tersebut ditunjukkan Ali ketika menceraikan istri pertamanya, Sonji Roy, pada 1966. Menurut Ali, isteri pertamanya itu tidak menunjukkan sikap sebagai seorang muslimah.

Ali juga tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu meski sibuk. Bahkan, Ali selalu berupaya melaksanakan shalat fardhu berjamaah di masjid, meski jaraknya dari rumah membutuhkan waktu 20 menit perjalanan ke lokasi masjid.

Sikap tawakal Ali atas ketentuan Allah SWT ditunjukkan Ali saat para dokter di Amerika Serikat (AS) memvonisnnya punya penyakit Sindroma Parkinson. Menurutnya, penyakit tersebut merupakan cara Allah SWT merendahkannya untuk mengingatkannya pada kenyataan bahwa tidak ada seorang pun yang lebih hebat dari Allah.

Kini, kehidupan Muhamad Ali banyak diisi untuk kegiatan sosial yang membawa manfaat bagi banyak orang. Ali juga aktif berdakwah di Amerika Serikat dan giat mengampanyekan solidaritas serta persamaan hak. 

Add to Flipboard Magazine.

Tulis Komentar:


Anda harus login sebagai member untuk bisa memberikan komentar.

                           
   

Popular

Photo Gallery

Visitor


Jumlah Member Saat ini: 233250