Search:
Email:     Password:        
 





Pesona Magelang

By Iqbal Ramdani () - 20 December 2017 | telah dibaca 2894 kali

Naskah: Silvy Riana Putri/Kemenpar RI, Foto: Istimewa

 

Pesona Kabupaten Magelang Jawa Tengah kerap dinomorduakan oleh kemasyuran kota Yogyakarta. Namun beberapa tahun terakhir, Magelang membuktikan bahwa kotanya tak kalah menarik untuk dijelajahi setelah atau sebelum menjejakkan kaki di Candi Borobudur. Potensi heritage travelling atau wisata berbasis budaya sejarah di Magelang menjadi andalannya. Dengan mengusung tagline Magelang Tempo Doeloe, berikut destinasi favorit kami yang dapat menginspirasi tema liburan keluarga Anda tercinta.

 

Dusun Klipoh Desa

Klipoh telah dicanangkan sebagai desa wisata semenjak tahun 2007. Dusun Klipoh, yang kerap diucapkan “Nglipoh”, berada di barat daya Candi Borobudur, Jawa Tengah. Hampir sebagian besar warga bekerja sebagai pembuat gerabah dari tanah liat. Tradisi membuat gerabah bisa dilihat dari relief yang ada di Candi Borobudur. Sejak tahun 2000, dusun Nglipoh telah dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik. Biasanya, dusun ini menjadi gimmick wisata Borobudur dengan menaiki andong ke dusun Nglipoh. Di sana, wisatawan bisa mempraktekkan kegiatan mengolah bahan baku tanah liat hingga menjadi gerabah yang cantik.

 

Atraksi semacam ini disukai oleh wisatawan, sekaligus menjadi sarana edukasi yang menarik untuk memperkenalkan keunikan seni kerajinan gerabah di Indonesia. Pada Mei 2016, di desa Karanganyar telah diresmikan Galeri Komunitas yang didukung oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan pemerintah Australia. Salah satu tujuan Galeri Komunitas ini adalah pengembangan kerajinan gerabah Nglipoh.

 


Punthuk Setumbu

 

Momen matahari terbit merupakan waktu yang tepat untuk berada di Punthuk Setumbu. Dari sini, mata akan terpana oleh kabut putih yang mengambang melingkupi Candi Borobudur, bagaikan sebuah kembang teratai diselimuti asap. Di belakangnya berjejer gunung Merapi dan gunung Merbabu seolah melindungi. Berada di ketinggian 400 meter dpl, pada gugusan pegunungan Menoreh. Sebelum terkenal sekarang, dulunya bukit ini hanyalah ladang penduduk. Setelah seorang fotografer mempublikasikan foto Candi Borobudur yang dipotret dari sini pada satu dekade silam, nama Punthuk Setumbu menjadi terkenal. Disarankan tiba di lokasi ini sebelum jam 05.00 pagi, diakses melalui jalan di dekat Hotel Manohara, Borobudur. Jika berangkat dari kawasan Borobudur, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncaknya adalah sekitar 30 menit berkendara.

 

Camera House

Destinasi ini menawarkan surganya berfoto dengan hasil yang menakjubkan bak di alam nyata. Berlokasi di Desa Majaksingi, hanya lima menit dari Candi Borobudur ke arah selatan. Bangunan yang menyerupai kamera DSLR ini didirikan oleh seorang seniman lokal bernama Tanggol Angien Jatikusumo untuk memajang hasil karyanya. Keberadaan juga telah mendapat penghargaan dari MURI sebagai rumah kamera terbesar di Indonesia.

 


Pinusan Kragilan

 

Terletak di Desa Kragilan, Kecamatan Pakis, satu kecamatan di ujung timur Magelang, ini merupakan hutan pinus yang sejuk dan rindang. Setiap hari dari pagi sampai sore, pengunjung terus berdatangan. Masuk akal, sebab saat ini ia adalah primadona baru wisata Magelang. Akses ke tempat ini mudah jika Anda sudah tahu arah ke Ketep Pass, maka lokasi Top Selfie Pinusan Kragilan berada setelah Ketep Pass, kira-kira 12 km ke arah timur. Terdapat jalan setapak dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung, seperti ayunan dan anjungan untuk bersantai. Di Top Selfie Kragilan, pengunjung juga bisa berfoto dengan burung hantu jinak jenis Oriental Bay, Buffy Fish, Setrix Seloputo dan Tito Alba. Penyewaan hammock warna-warni juga tersedia di sana.

 

 

Kuliner Budaya

Dalam bahasa Belanda Sop Senerek atau ‘Snert Soup’ menjadi menu favorit di sejumlah rumah makan Magelang. Resep asli menu Sop Senerek ini mengandalkan bahan baku kacang polong hijau, sedangkan Sop Senerek Magelang memakai kacang merah sebagai penggantinya. Hal lainnya, Sop Senerek selera nusantara ini menggunakan daging sapi sebagai pengganti daging babi. Kemudian ada hidangan Trancam yang serupa menu sayur urap. Hidangan ini berisikan potongan-potongan kecil sayursayuran mentah, seperti timun (buang biji), kenikir, kacang panjang, kol, kecambah, daun kemangi yang dicampur dengan kelapa parut berbumbu rawit merah, bawang putih, daun jeruk, terasi dan gula merah. Adapula ikan beong yang memiliki nama latin Hemibragus Nemurus.

Ikan air tawar sejenis ikan lele (cat fish) versi besar ini, bahkan bobotnya bisa mencapai 10 kg. Meskipun berasal dari rumpun yang sama, keduanya memiliki perbedaan dari warna tubuh. Ikan lele berwarna hitam atau abu, ikan Beong berwarna kuning atau cokelat cerah. Rasa atau tekstur dagingnya juga gurih dan tidak mudah hancur mirip seperti ikan gurame. Di daerah lain, Ikan Beong dikenal juga dengan nama Ikan Baung (Kalimantan) dan Ikan Sogo (Jawa Timur).

 


Add to Flipboard Magazine.

Tulis Komentar:


Anda harus login sebagai member untuk bisa memberikan komentar.

                       
   

Popular

Photo Gallery

Visitor


Jumlah Member Saat ini: 233250