Naskah                        : Suci Yulianita/berbagai sumber

Pernahkah Anda mengingat saat baru menikah dimana gairah seks masih menggebu-gebu? Sungguh menyenangkan, bukan. Namun sayang, seiring berjalannya waktu pernikahan, ritual seks tak lagi menjadi aktivitas yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu, tetapi telah menjadi agenda wajib yang bagi sebagian orang bahkan membosankan.

Gairah seksual yang menurun terkadang menjadi masalah tersendiri bagi beberapa pasangan. Jika dibiarkan berlarut-larut, tentu bisa memicu kebosanan, tidak harmonisnya rumah tangga, dan tak jarang berujung pada perselingkuhan dan perceraian. Lantas mengapa bisa begitu, mengapa gairah seks bisa menurun seiring bertambahnya usia pernikahan.

Salah satu penyebab kebosanan dan gairah menurun saat bercinta adalah posisi yang sama dan itu-itu saja saat bercinta dengan pasangan sehingga tidak ada variasi baru yang membuat greget Anda dan pasangan. Ingat, jangan samakan kondisi saat pertama menikah dengan kondisi di mana usia pernikahan Anda yang sudah semakin tua.

Saat pertama menikah, satu posisi saja, biasanya posisi misionaris, yakni posisi standar, wanita di bawah dan pria di atas mungkin menjadi posisi favorit yang bisa membuat Anda dan pasangan senang. Namun jika dilakukan terlalu sering, saat hubungan seksual Anda dilakukan hanya dengan posisi yang itu-itu saja, tentu akan membuat pasangan jenuh.

Menurut dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, hal ini memang seringkali terjadi pada pasangan. Untuk itu, ia menyarankan agar pasangan suami isteri mencoba variasi lain saat berhubungan seksual untuk menghindari rasa jenuh dan bosan. “Inilah yang kita sesalkan bagi para pasangan itu, adalah gairah yang menurun karena variasi seks yang kurang, begitu begitu saja hubungan seksnya, seperti wanita di bawah dan pria di atas, posisi misionaris. It’s OK tapi jika sudah ada rasa bosan, sebaiknya harus mulai memikirkan bagaimana supaya tidak membosankan. Mengapa tidak mencoba gaya lain. Tidak ada salahnya kok bagi pasangan suami isteri,” tutur dr. Boyke.

Selain mencoba variasi gaya, dr. Boyke juga menyarankan untuk mencoba melakukan hubungan seks di tempat yang berbeda, yang tidak umum, tidak selalu dilakukan di ranjang kamar tidur, “seperti hubungan seks yang tempatnya berbeda seperti di kamar mandi, di atas karpet dengan posisi-posisi berbeda. Berbagai macam cara bisa kita lakukan untuk menjaga hubungan seks itu supaya tetap langgeng. Intinya tingkatkan variasi seks dan tingkatkan komunikasi seks bersama pasangan supaya lebih baik,” ujarnya.

Mengurangi frekuensi bercinta juga bisa dilakukan bagi para pasangan untuk menghindari kejenuhan. Jika pada saat baru menikah, Anda bisa melakukannya setiap hari, cobalah menguranginya menjadi dua kali atau sekali dalam seminggu. Dengan begitu, ritual bercinta akan menjadi moment yang ditunggu. Atau lengkapi adegan bercinta Anda dengan kejutan-kejutan manis yang disukai pasangan juga bisa meningkatkan gairah seksual.

Ya, jika biasanya Anda melakukan hubungan seksual yang ‘biasa-biasa’ saja tanpa ada sesuatu yang greget, cobalah untuk memberikan kejutan atau sesuatu yang baru pada pasangan yang akan membuat sesi bercinta Anda semakin panas dan tak terlupakan. Pertama, ciptakanlah suasana senyaman mungkin dan romantis sebelum bercinta. Bila perlu, lengkapi acara bercinta Anda dengan lilin aromaterapi yang akan membuat hasrat bercinta Anda dan pasangan kian membara. Eksplorasi gaya bercinta sembari mandi bersama pasangan dengan suasana santai, tak terburu-buru juga akan menjadi ritual bercinta yang menyenangkan.

Yang juga tak kalah penting, jangan pelit mengumbar kemesraan pada pasangan. Rangsangan dengan pujian dan kata-kata romantis yang menggoda juga menjadi hal penting selain rangsangan fisik. Percayalah, seorang wanita akan meleleh jika mendengar kata-kata manis, dan otomatis gairah seks pun akan memuncak. Dengan begitu hubungan seksual Anda bersama pasangan pun akan semakin bergelora kembali seperti pengantin baru.