Museum Harry Darsono: dari Haute Couture hingga Lady Diana

Oleh: Giatri (Editor) - 12 January 2015
Naskah: Giattri, Foto: Istimewa

Nama Harry Darsono sudah tak asing lagi di dunia fashion. Ia pernah merancang busana orang-orang tersohor di Inggris seperti Lady Diana. Bahkan busana houte couture Harry masuk ke dalam busana pilihan yang dimuseumkan di Istana Kensington, London, Inggris. Di Indonesia sendiri, Harry merupakan pelopor museum fashion di tanah air dengan membidani Museum Harry Darsono pada 1996 lalu.

Kala Anda menyambangi Museum Harry Darsono, tak akan ada lagi persepsi museum yang kumuh, menyeramkan, dan membosankan.

Pasalnya Museum yang terletak di Jalan Cilandak Tengah No. 71 ini, dibangun bergaya Baroque, bangunan ala istana dan kastil di Eropa yang terlihat indah, megah, dan anggun.

Di museum ini, Anda juga dapat melihat karya-karya fenomenalnya, seperti yang berhubungan dengan rancang busana, aksesoris, dan desain interior. Gaun-gaun Harry selama ini dikenal sebagai rancangan berkelas, haute couture atau adibusana, serta kontemporer yang tetap elegan. Koleksi tersebut merupakan hasil karyanya selama mengikuti terapi sejak usia sembilan tahun setelah didiagnosis mengidap attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Misalnya, kostum panggung yang mayoritas terbuat dari sutra bergaya klasik dan kontemporer. Kostum-kostum tersebut pernah dipentaskan secara internasional, di antaranya jubah raja dan ratu dalam pertunjukan King and Queen of Britain, dan pagelaran karya-karya Shakespeare, seperti Hamlet & Othello yang pernah ditampilkan di Woodbridge, Suffolk, Inggris (1980).

Selain itu, ada juga jubah runcing yang dikenakan dalam pagelaran Romeo and Juliet hingga pakaian perang dalam pementasan Julius Caesar di Jakarta (1997), yang semuanya tampil memukau di salah satu sudut ruangan bermandikan cahaya kristal.

Terdapat pula gaun-gaun adibusana, seperti baju dan gaun pengantin dengan sulaman emas murni yang pernah dipesan oleh wanita-wanita bangsawan dunia. Anda akan melihat rancangan untuk Ratu Rania, Ratu Yordania dan rancangan khusus untuk Lady Diana yang dibuatnya pada 1980.

Sebagai perancang busana, Harry memang telah melanglang buana. Kedekatan personal antara keluarganya dengan Barbara Cartland dan Putri Diana membuatnya sering diminta sang Putri mendesain baju untuk berbagai acara kenegaraan.

Dari berbagai koleksi yang dimiliki, sebagian memang berasal dari karyanya sendiri. Tetapi, bukan berarti dapat ia miliki dengan mudah. Sebagian karyanya ada yang harus ia buru di Balai Lelang Christie karena telah dijual oleh pemiliknya.

Salah satu koleksi termahal yang ia miliki adalah mahkota Putri Diana yang harus ditebus dengan menjual dua buah mobil sport. Tak hanya satu, Harry memiliki tiga mahkota dari Putri Diana yang dipajang di salah satu sudut museumnya.

Istimewanya, berbeda dengan museum lainnya yang menempatkan berbagai koleksi berharga hanya untuk dipandang, Harry mempersilahkan tamu yang datang untuk mencoba dan berpose dengan salah satu mahkota mendiang Diana tersebut.