Komunitas si Banyak Lidah
Naskah: Gia, Foto: Dok. Polygloth
Masih ingat Gayatri Wailissa? Ya, perempuan berusia 17 tahun asal Ambon yang meninggal dunia belum lama ini, adalah seorang gadis polyglot yang memiliki kemampuan menguasai banyak bahasa antara lain, Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, India, Rusia, Thailand dan Tagalok. Wafatnya gadis periang itu mencuatkan rasa penasaran dan rasa ingin tahu bagi sebagian orang tentang apa dan bagaimana polyglot itu.
Di Indonesia, para polyglot berkumpul dalam sebuah komunitas tersendiri. Lahirnya komunitas ini terinspirasi dari komunitas Polyglot club di Paris. Berawal dari Jogjakarta, sejumlah anak muda termotivasi untuk membidani Polyglot Jogjakarta pada Agustus 2010 lalu.
Adalah Arradi Nur Rizal, polyglot Indonesia yang berdomisili di Stockholm, Swedia, yang mencoba memperkuat komunitas ini dengan mengajak sejumlah polyglot di Indonesia temannya di beberapa negara seperti Krisna yang tinggal di Korea dan beberapa lainnya untuk menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan Polyglot, bukan hanya di Jogjakarta, namun di seluruh kota di Indonesia. Maka, terbentuklah Komunitas Polyglot Indonesia di tahun 2012.
Dalam waktu setahun, Polyglot Indonesia telah menginisiasikan Meet up di enam kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Jogjakarta, Bandung, Surabaya, Banda Aceh, Semarang.
“Pada 17 Agustus 2013 kami mendeklarasikan Polyglot Indonesia sebagai organisasi non-profit terdaftar, agar dapat mengoptimalkan kegiatan kami dan mefasilitasi kerjasama dengan pihak ketiga,” ujar Rizal.
“Rata-rata mereka mempelajari dan menggunakan 5 bahasa. Yang paling banyak saya temui dan kami juga mempunyai videonya adalah teman kami dari Yogyakarta bernama Vremita Desectia yang mempelajari dan menggunakan 11 bahasa,” ujar Rizal.
Tak hanya belajar bahasa, dalam perkembangannya, komunitas ini juga tempat bertukar informasi positif, seperti info beasiswa serta kegiatan-kegiatan kultural dan akademis lainnya. Rizal menuturkan, selain rutin mengadakan Polyglot meeting setiap minggu, komunitas ini juga mengadakan kolaborasi kegiatan dengan komunitas maupun institusi-institusi lain.