Lovepink, Komunitas Warriors-Survivors Kanker Payudara

Oleh: Giatri (Editor) - 08 December 2014
Naskah : Gia

Yayasan Dara Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama “Lovepink” merupakan sekumpulan para wanita dengan pengalaman kanker payudara dan mereka yang masih berjuang menjalani serangkaian perawatan. Misi utama Lovepink adalah memberikan pendampingan, dukungan moral dan emosi kepada sesama penderita, serta memperluas pemahaman akan pentingnya deteksi dini penyakit yang menjadi momok bagi wanita tersebut.


Lovepink digagas oleh dua orang sahabat, Shanti Persada dan Madelina Mutia. Keduanya adalah survivor yang harus melalui puluhan kemoterapi yang menyakitkan dan juga menghadapi perubahan emosional serta kehilangan bagian tubuh yang sangat berharga.

Berbekal pengalaman perjuangan mereka selama melawan kanker payudara, Shanti dan Mutia, berinisiatif untuk berbagi dengan sesama wanita penderita kanker payudara. Akhirnya di tahun 2012, bersama dengan beberapa orang lainnya, yaitu Dana Iswara Basri, Aini Hutasoit, Ira Nurjadin, Dede Gracia dan Samantha Barbara, mereka membidani komunitas bernama “Lovepink”. Pemilihan nama Lovepink sendiri adalah pink itu warna untuk brast cancer.

“Jadi lovepink adalah lambang kasih sayang sesama survivors dan warriors yang saling mendukung dan melindungi satu sama lain,” ujar Aini.

“Lovepink” mendedikasikan diri dalam bentuk pendampingan dan dukungan secara mental dan emosional bagi siapapun yang terkena kanker payudara. “Lovepink” mencanangkan pentingnya dukungan, kasih dan perhatian bagi wanita dengan kanker payudara serta mengajak setiap wanita untuk menyadari pentingnya deteksi dini.

“SADARI (Periksa Payudara Sendiri) itu penting sekali dan setiap bulan harus dilakukan. Apalagi untuk perempuan berusia 40 tahun harus melakukan mamografi setahun sekali,” tandas Aini.

Aini menekankan pentingnya melakukan deteksi dini, untuk mengenali gejala awal atau kondisi awal kanker payudara, jika memang ada kecenderungan ke arah sana pengobatan lebih mudah dan murah. Disamping menghimbau perempuan untuk memperhatikan kesehatan sendiri, para suami atau orang terdekat juga harus mendampingi dengan pengetahuan. Dengan begitu keduanya bisa saling kerjasama sehingga penyembuhannya bisa lebih cepat. Yang perlu digarisbawahi adalah pasien kanker tidak boleh stress dan harus happy.

Saat ini Lovepink telah memiliki 200 jumlah anggota yang terdiri dari berbagai kalangan dari ibu rumah tangga, dosen, lawyer, pengusaha, hingga dokter. Mereka aktif berkomunikasi lewat telegram dan WastsApp.

“Begitu matahari terbit sudah banyak sekali pertanyaan yang dilayangkan. Kita saling berbagi informasi, diantara member kita ada 3-4 dokter, jadi kalau ada pertanyaannya yang berhubungan dengan medis dokter tersebut menjawab,” ungkap Aini.

Beberapa kegiatan yang di lakukan Lovepink antara lain, gathering antar member Lovepink sebulan sekali, edukasi self healing dan yoga bagi member Lovepink, kampanye "kesadaran pentingnya pemeriksaan dini" selama sebulan penuh di bulan Oktober, bincang-bincang dan pameran tentang kesehatan di rumah sakit, klub komunitas, asosiasi, sekolah, perusahaan, dan organisasi pemerintah; khususnya mengenai kanker payudara dan para survivor akan membagikan pengalaman mereka serta kegiatan memberdayakan dan mendukung para wanita yang menderita kanker dengan kualitas hidup yang pantas mereka miliki; serta memberikan dukungan emosi maupun informasi lewat Kelompok Pendukung Lovepink.