PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. SUkses bertahan dengan inovasi

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 10 November 2014
Naskah: Suci Yulianita, Foto: Fikar Azmy/Dok. ITM
Sejak kali pertama beroperasi pada 1988, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM), dikenal sebagai produsen batu bara berkualitas premium yang membangun basis pelanggan yang beragam. Dan saat ini ITM telah menjadi perusahaan pertambangan batu bara yang terintegrasi dengan pengolahan dan aktivitas logistik.


Saat ini ITM memiliki enam daerah konsesi yang dipegang oleh lima anak perusahaan. Empat di Kalimantan Timur, satu di dua provinsi sekaligus, yaitu Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, sedangkan satu lagi di Kalimantan Selatan. Anak-anak perusahaan ITM tersebut adalah PT Indominco Mandiri (IMM), PT Trubaindo Coal Mining (TCM), PT Jorong Barutama Greston (JBG), PT Kitadin di situs Embalut dan di situs Tandung Mayang (KTD), serta PT Bharinto Ekatama (BEK).

Bicara bisnis, di tengah anjloknya harga batu bara, dan di tengah persaingan serta tantangan, ITM mampu meningkatkan penjualan batu bara, dari 27,2 juta ton pada 2012 menjadi 29,1 juta ton pada 2013, atau tumubuh sebesar 7%. Ini angka penjualan tertinggi yang pernah dicapai ITM.

Dalam hal produksi, kontributor terbesar pada tahun 2013 itu adalah PT Indominco Mandiri, dengan 15,1 juta ton atau sebesar 51% dari total. Sementara itu, produksi PT Bharinto Ekatama naik sekitar lima kali lipat, dari 0,3 juta ton pada 2012 menjadi 1,6 juta ton pada 2013.