Survey: Produktivitas adalah Hasil, Bukan Kerja

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 08 October 2014
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa produktivitas bukan berarti aktif bekerja melainkan output atau pencapaian yang diperoleh. Ponsel cerdas menjadi kunci bagi manusia modern dalam mencapai kesuksesan.

Sudut pandang baru mengenai produktivitas itu terungkap melalui penelitian global yang dilakukan Lembaga riset GfK bekerja sama dengan BlackBerry Limited.

Dalam penelitian itu diketahui bahwa pekerja aktif mendefinisikan produktivitas bukan lagi sekadar beraktivitas, tapi lebih pada pencapaian. Fitur-fitur fungsional yang terdapat pada ponsel pintar dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membuat mereka menjadi lebih terkendali, sehingga menghasilkan dampak besar dalam meraih kesuksesan.

Survei menemukan, sebanyak 67 persen pengguna ponsel pintar untuk keperluan kantor/bekerja selalu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas mereka. Sebanyak 69 persen mengaku terus mencari cara baru untuk menyelesaikan hal yang  harus dilakukan dengan cara yang sangat efisien.

Dalam menyelesaikan tugas, sekadar melakukan dianggap masih belum cukup, sebab 65 persen dari pengguna ponsel pintar untuk bisnis mengatakan penting untuk memiliki dampak yang besar terhadap hasil pekerjaan mereka dan rasa bangga terhadap pencapaian yang diraih.

Pada akhirnya, definisi produktivitas berubah dari mengelola daftar yang harus dilakukan (to-do list) menjadi pencapaian lebih untuk karier mereka, menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta memberikan kontribusi kepada komunitas dan masyarakat. Pengguna ponsel pintar BlackBerry diketahui lebih termotivasi oleh pencapaian dibandingkan pengguna ponsel pintar lain.

Persepsi terhadap ponsel pintar berubah secara drastis dalam beberapa tahun belakangan mulai dari alat yang menghambat hingga alat yang meningkatkan produktivitas.

Dua dari tiga responden survei setuju bahwa ponsel pintar memberikan mereka fleksibilitas untuk bekerja kapan pun dan di mana pun, memungkinkan mereka bekerja di luar kantor dan tidak terikat dengan jam kerja dari pukul 9 pagi hingga 5 sore,  serta memberikan kendali terhadap produktivitas mereka.

Ponsel pintar juga memberikan kebebasan waktu. Satu dari tiga responden mengatakan bahwa ponsel pintar menghemat lebih dari lima jam rata-rata minggu kerja.

“Ponsel pintar memberikan dampak yang besar terhadap bagaimana kami melakukan bisnis dan berkomunikasi dengan rekan-rekan serta keluarga, memotivasi ambisi kami menjadi produktif dan mengubah cara kami memberikan kontribusi kepada pekerjaan, komunitas serta masyarakat,” ungkap John Chen, Executive Chairman and CEO, BlackBerry.

Penelitian dilakukan kepada lebih dari 9,500 partisipan dari 10 negara yang bekerja di perusahaan, mulai dari Industri Kecil atau Industri Rumah Tangga (SOHO, Small Office/Home Office), Usaha Kecil Menengah (SMB, Small Medium Business), sampai Perusahaan Besar (enterprise). Para partisipan mewakili beberapa pengguna ponsel pintar dari beberapa merek, yang mengungkapkan perbedaan yang nyata bagaimana mereka menilai produktivitas. Pul