PT Antam (Persero) Tbk Cetak Masyarakat Mandiri, Jaga Kelestarian Lingkungan

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 15 September 2014
Naskah: Giattri, Foto: Dok. Antam
Setiap tahun, program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan PT ANTAM (Persero) Tbk (ANTAM) tak sekadar menjalankan kewajiban seperti yang tertera di perundang-undangan. Namun ANTAM memiliki semangat untuk membantu masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasi perusahaan, untuk memberikan solusi dalam mengatasi berbagai persoalan kehidupan sosialnya.

Berbagai bentuk kegiatan CSR yang dijalankan ANTAM selalu diupayakan sesuai dengan kebutuhan dan potensi masyarakat setempat, dengan tetap mempertimbangkan kemampuan perusahaan. Pengembangan program CSR yang dijalani ANTAM tidak lagi hanya berupa filantropi, namun di fokuskan pada pengembangan program-program berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat. Dengan program berkelanjutan, ANTAM berharap ke depan semakin banyak menelurkan masyarakat yang mandiri.

Program CSR ­itu dilakukan ­dengan menerapkan prinsip ­keseimbangan ­ekonomi, lingkungan dan sosial. Prinsip ini mencakup ­pembinaan hubungan ­dengan pemangku kepentingan dan ­selalu melibatkan ­kemitraan tiga pemangku ­kepentingan, yaitu perusahaan, masyarakat dan ­pemerintah.

Berbagai program yang tergabung dalam program CSR ANTAM adalah penyaluran kredit lunak Program Kemitraan (PK) kepada usaha kecil dan menengah, Bina Lingkungan (BL) dan Community development (comdev). Untuk BL, serangkaian program di fokuskan kedalam tujuh sektor utama, meliputi pendidikan dan pelatihan, sarana ibadah, sarana/prasana umum, pelestarian alam, kesehatan, bantuan korban bencana alam dan BUMN peduli.

Program di sektor Pendidikan dan Pelatihan ditujukan guna mencetak SDM siap kerja. Pesertanya difokuskan bagi siswa setara Sekolah Menegah Atas (SMA) putus sekolah yang berdomisili di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Program pendidikan dan pelatihan ini di antaranya bergerak di bidang usaha garmen bekerjasama dengan International Garment Training Centre (IGTC). Kegiatan ini untuk mendidik pemuda putus sekolah agar bisa mandiri dengan keterampilan di bidang garmen. ANTAM juga menjalin kerjasama dengan Techno Motor Academy (TMA) di Jalan KS Tubun, Jakarta. Pemuda putus sekolah diberi bekal keterampilan bengkel sepeda motor dan disalurkan ke bengkel-bengkel. Selain pelatihan keterampilan seperti tersebut diatas, ANTAM juga memberikan program pendidikan pelatihan siap kerja lainnya, seperti perbaikan telepon seluler dan keterampilan tata rias.

Selain itu, pemberian beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa berprestasi yang berasal dari daerah di sekitar wilayah operasi juga tetap berjalan. Beasiswa diberikan kepada 2.853 pelajar dan mahasiswa, mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK) dan pendidikan tinggi (program diploma, strata 1, hingga pascasarjana).

Sedangkan di sektor Kesehatan, bekerjasama dengan Baznas, ANTAM membantu satu unit mobil sehat di wilayah operasi Banten. ANTAM juga membantu mobil puskesmas keliling di daerah operasi perusahaan, yaitu di Buli, Halmahera Timur, dan Pongkor Bogor.

ANTAM juga menyelenggarakan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan gratis, bantuan operasi katarak dan bibir sumbing, serta khitanan masal. Program Kesehatan lain yang dijalankan oleh ANTAM semenjak tahun 2011 yaitu kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, terutama yang berasal dari kaum dhuafa. Kepedulian tersebut diwujudkan dengan sinergi ANTAM dengan Yayasan Rumah Autis untuk menjalankan Program Sinergi Rumah Autis-ANTAM.

Di sektor Pelestarian Alam, ANTAM telah memulai pengembangan sentra buah-buahan di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan menggandeng Lembaga Manajemen (LM) Quantum yang memiliki keahlian dalam bidang pengembangan masyarakat dan budidaya buah-buahan. Antam juga melakukan penanaman bakau (mangrove) sebanyak 193.000 pohon di sepanjang pesisir Pantai Harapan, di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Selain itu, ANTAM juga melaksanakan kegiatan penanaman tanaman langka, baik buah maupun kayukayuan di sekitar wilayah Banjir Kanal Timur (BKT), tepatnya di Jalan Raden Inten, Jakarta Timur. Jumlah pohon yang ditaman sebanyak 500 tanaman langka (tanaman kayu, tanaman kayu andalan dan buah langka).

Kegiatan ini dilakukan ANTAM bekerjasama dengan pengelola BKT, Pemda, dan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), untuk bersama-sama menciptakan Taman Tanaman Langka (Aboretrum).

ANTAM juga mengembangkan pemanfaatan energi alternatif berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), untuk program BL di sektor sarana dan prasara umum. Kegiatan ini merupakan program berkelanjutan yang sudah dimulai sejak 2010. Pada tahap awal, program ini dilakukan di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, bekerjasama dengan PT Surya Energi Indotama, anak perusahaan PT LEN Industri (Persero).

Selain pengembangan energi alternatif, ANTAM juga menyediakan sarana air bersih di Cikotok, Banten dan Tayan, Kalimatan Barat.

Sementara di sektor Sarana Ibadah, ANTAM melakukan renovasi di berbagai rumah ibadah yang berada di sekitar wilayah operasi perusahaan, di antaranya di dusun III Pesouha, Pomalaa berupa renovasi Masjid.

Di Cikotok berupa pembelian fasilitas untuk Masjid seperti pengeras suara, sajadah dan karpet, dan fasilitas ibadah lainnya, dengan total keseluruhan dana mencapai Rp1,19 miliar.

ANTAM pun ikut berpartisipasi aktif membantu korban bencana alam di lokal wilayah operasi perusahaan, seperti bencana tanah longsor di Cikotok, letusan gunung Gamalama di Ternate, banjir di Lebak, dan beberapa bencana alam lainnya.

Di sektor BUMN Peduli, ANTAM secara aktif terlibat dalam penyaluran bantuan melalui beberapa BUMN Koordinator Sektor yang ditunjuk oleh Kementerian BUMN. Sektor-sektor tersebut meliputi kesehatan, bencana alam, pendidikan, daerah tertinggal, pasar murah, sarana prasarana umum dan rumah layak huni, reboisasi Daerah Aliran Sungai Citarum serta Program Peduli Morotai.

Di samping itu, ANTAM juga pernah ditunjuk sebagai koordinator wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mengkoordinir pelaksanaan penyaluran bantuan pasar murah.

Di bidang lainnya, ANTAM juga pernah ditunjuk Kementerian BUMN menjadi koordinator program BUMN Membangun Desa di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. ANTAM memulai Program BUMN Membangun Desa pada 14 desa di wilayah Sulawesi Tenggara di tahun 2012 dengan membentuk 53 kelompok masyarakat usaha peternakan, budidaya tambak, dan budidaya rumput laut. Bantuan ini diberikan dalam bentuk pelatihan usaha dan bantuan sarana produksi seperti kandang, ternak, bibit dan obat-obatan.

Disamping serangkaian program-program tersebut, ANTAM menyadari akan pentingnya upaya monitoring terhadap perkembangan program-program CSR, khususnya PKBL, yang telah dilakukan perusahaan.

Karena itulah saat ini telah dilakukan pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKBL - ANTAM yang berbasis Teknologi Informasi dan terintegrasi dengan SIM ANTAM lainnya. Program ini bertujuan untuk membantu proses administrasi, evaluasi dan pelaporan PKBL serta menyajikan data PKBL secara akurat. SIM PKBL telah diresmikan (Go Live) pada 28 Desember 2012.

Melalui serangkaian program dan upaya monitoring tersebut, ANTAM berharap seluruh program CSR dapat dioptimalkan dengan sebaik-baiknya demi kemaslahatan seluruh stakeholders, terutama masyarakat yang berada di sekitar daerah operasi perusahaan. Pada akhirnya, diharapkan masyarakat dapat mandiri setelah ANTAM tidak lagi beroperasi di suatu daerah, sekaligus menjaga kelestarian alam Lingkungan sekitar.