Ferrari Owner Club Indonesia, Aksi Para Filantropis

Oleh: Giatri (Editor) - 12 September 2014
Naskah : Gia, Doc: FOCI

 
Berbicara klub Ferrari pasti langsung terlintas wadahnya kalangan jetset nan eksklusif. Anggapan tersebut rasanya tidak bisa diamini apabila kita melihat lebih dekat para penunggang” kuda jingkrak” yang tergabung dalam Ferrari Owner Club Indonesia (FOCI). Klub bergengsi yang memiliki misi “Charity Foundation” ini tidak hanya memiliki brotherhood relationship yang kuat, tapi juga selalu mengutamakan kemanusiaan di setiap kegiatannya.


Organisasi non profit ini lahir pada Mei 2002 setelah pemerintah Indonesia mencabut larangan impor mobil asing. Ferrari yang pertama masuk ke Indonesia adalah Ferrari 360 Modena. Kini tipe yang bisa dijumpai di jalanan Indonesia adalah Ferrari 355 GTB / GTS, 360 Modena, 360 Spider, 360 Challenge Stradale, F430 Coupe, F430 Spider, F430 Scuderia, 575 M Maranello, 575 Holiday America, 612 Scaglietti, 599 Fiorano, dan Enzo Ferrari. Saat ini FOCI memiliki 150 anggota yang berasal dari kalangan profesional, pengusaha, pengacara, pemilik hotel dan top manajer.

FOCI dinakhodai oleh Ahmad Sahroni yang menggantikan Romy Winata sebagai Presiden FOCI. “Juni 2013 silam, Romy Winata mempercayakan saya sebagai seseorang yang mampu memimpin klub dimana beliau pegang selama 10 tahun. Ini merupakan sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab yang besar” ujar pria yang akrab disapa Rony itu.

Kegiatan rutin dari FOCI adalah tur dua bulan sekali, Track Racing Day, kegiatan sosial, Charity Day. Seperti belum lama ini tepatnya pada 31 Agustus 2014 lalu, melakukan turing ke Bandung. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat silahturahmi pada pemilik Ferrari terutama yang berdomisili di Jakarta.

Konvoi FOCI itu sendiri mencapai iring-iringan 32 unit Ferrari yang didominasi warna kuning dan merah. Turing dimulai dengan briefing di area Pacific Place SCBD yang dipimpin langsung oleh Rony dan Hanan Supangkat. Kemudian, rombongan bertolak menuju kota yang mendapat julukan Paris van Java.

Selain mendapat asistensi dari patroli pengawal Mabes Polri, Roni dan kawan-kawan mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku dan tidak mengumbar performa kendaraan secara sembarangan.
"Kami ingin menunjukkan mengendarai mobil apa pun tak boleh seenaknya," tutur anggota DPR terpilih periode 2014-2019 dari Partai Nasdem ini.

Roni menanggapi anggapan pemilik mobil sport mewah kerap bersikap arogan, tidak menaati aturan berkendara, bahkan melakukan upaya melawan hukum untuk kepemilikan surat kendaraan.

"Sikap FOCI mendukung Polri untuk memberantas mobil-mobil yang tak punya surat, kecuali surat yang dalam proses berjalan. Sampai hari ini anggota FOCI masih baik dan kami imbau untuk menjaga sikap berlalu lintas dalam berkendaraan," ujar pria kelahiran 8 Agustus 1977 itu.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 90 menit, rombongan tiba di wilayah Dusun Bambu. Di bawah komando Rony, FOCI membagi sembako dan uang tunai untuk 20 orang keluarga kurang mampu yang berada di wilayah tersebut. “FOCI bukanlah komunitas kaum elit yang hanya mementingkan diri sendiri, tapi juga mengutamakan kekeluargaan dan kemanusiaan. Kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen kami. Disamping melakukan kegiatan klub, kami juga punya agenda untuk berbagi kepedulian dengan mereka yang kurang beruntung,” pria jangkung itu berujar.

Kegiatan baksos berupa pemberian sembako dan uang tunai ini juga pernah dilakukan FOCI di Kota Jakarta dan Solo. Bertajuk Ferrari Java Rally 2014, Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI) dan Ferrari Jakarta bersama mengadakan reli pada 4 Mei 2014 lalu dengan mengambil lokasi di 2 kota, Solo dan Yogyakarta. Perhelatan akbar ini mengundang antusiasme positif baik dari peserta maupun masyarakat setempat. Sebanyak 52 ragam Ferrari dengan total 110 peserta yang berasal dari berbagai daerah atau chapter FOCI seperti Bali, Surabaya, dan DI Yogyakarta turut berpartisipasi di event tersebut.

“Kegiatan turing ini sebagai pemersatu para member FOCI dan juga sebagai ajang silahturahmi dengan para pemilik Ferrari yang berada di kota lain selain Jakarta,” jelas Rony.

Hari pertama dimulai dari kota Solo, para peserta mendarat di Bandara Adi Sumarmo dengan disambut Ferrari yang berjajar rapi. Rombongan Kuda Jingkrak itu lalu bergerak menuju Candi Prambanan, Yogyakarta. Keesokan harinya dilanjutkan dengan mengunjungi Candi Borobudur dan hari terakhirnya konvi FOCI bergerak kembali ke Bandara, Solo.

Kegiatan jalan-jalan para pemilik supercars Italia ini tidak hanya untuk memenuhi kesenangan pribadi, namun mereka juga mengumpulkan donasi melalui sebuah kegiatan lelang, hasilnya terkumpul dana sebesar Rp411.000.000 yang kemudian disumbangkan sebesar Rp205.500.000 kepada yayasan sosial yang dikelola langsung Keraton Yogyakarta. Yayasan ini khusus untuk membantu para penderita penyakit Kanker dan Lupus.

Ke depan atas nama FOCI, Rony berharap pemerintah turut andil dalam memberikan apresiasi dan meningkatkan prestasi atlet balap mobil Indonesia di kancah internasional. Rony berpendapat, minimnya bibit pembalap muda menyusul kurangnya fasilitas olahraga otomotif di Tanah Air dan ditengarai tidak ada dukungan pemerintah.
"Mudah-mudahan pemerintah baru bisa lebih mendukung olahraga balap mobil," ungkapnya.

Lebih jauh Rony menuturkan, diharapkan kepada pemerintahan baru nantinya, kancah olahraga khususnya olahraga otomotif mendapat perhatian. Itu karena melalui prestasi olahraga, nama negara bisa terangkat dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi atletnya.