Legislator Inspiratif, Andi Rahmat: Muda, Cerdas, dan Berani
Naskah: A. Rapiudin, Foto: Fikar Azmi, Dok. Pribadi
Ia merupakan satu dari sekian politisi muda yang cukup diperhitungkan di negeri ini. Dua periode ia dipercaya sebagai wakil rakyat di DPR RI, sudah cukup membuktikan bahwa mantan Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang lahir pada 15 Oktober 1975 ini benar-benar mendapatkan tempat di hati konstituennya.
Banyak faktor yang melatari masuknya Andi Rahmat ke dunia politik. Faktor internal dan eksternal menjadi dua faktor yang mendorong pria kelahiran Luwu, 15 Oktober 1975 memilih berkiprah di politik.
Andi mengakui posisi orangtuanya sebagai tokoh masyarakat lokal di Sulawesi Selatan ikut mempengaruhi keputusannya berpolitik. Ketika masih kecil, ia banyak mendengar pembicaraan ayahnya dengan koleganya menyangkut persoalan-persoalan sosial dan bagaimana menyelesaikan persoalan tersebut. Lama kelamaan suasana yang terbangun di rumah mempengaruhi pola pikirnya tentang politik dan tentang pengambilan keputusan.
Sementara faktor eksternal yang mempengaruhi ayah 4 anak ini terjun ke politik karena latar belakangnya sebagai aktivis mahasiswa.Bahkan, Andi pernah menjabat sebagai ketua umum Komite Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) pasca era Fachri Hamzah.
Dua faktor di atas mempengaruhi cara berpikir dan mempersepsikan tentang politik. Dalam pandangannya, politik merupakan pekerjaan yang ...
Ia merupakan satu dari sekian politisi muda yang cukup diperhitungkan di negeri ini. Dua periode ia dipercaya sebagai wakil rakyat di DPR RI, sudah cukup membuktikan bahwa mantan Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang lahir pada 15 Oktober 1975 ini benar-benar mendapatkan tempat di hati konstituennya.Banyak faktor yang melatari masuknya Andi Rahmat ke dunia politik. Faktor internal dan eksternal menjadi dua faktor yang mendorong pria kelahiran Luwu, 15 Oktober 1975 memilih berkiprah di politik.
Andi mengakui posisi orangtuanya sebagai tokoh masyarakat lokal di Sulawesi Selatan ikut mempengaruhi keputusannya berpolitik. Ketika masih kecil, ia banyak mendengar pembicaraan ayahnya dengan koleganya menyangkut persoalan-persoalan sosial dan bagaimana menyelesaikan persoalan tersebut. Lama kelamaan suasana yang terbangun di rumah mempengaruhi pola pikirnya tentang politik dan tentang pengambilan keputusan.
Sementara faktor eksternal yang mempengaruhi ayah 4 anak ini terjun ke politik karena latar belakangnya sebagai aktivis mahasiswa.Bahkan, Andi pernah menjabat sebagai ketua umum Komite Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) pasca era Fachri Hamzah.
Dua faktor di atas mempengaruhi cara berpikir dan mempersepsikan tentang politik. Dalam pandangannya, politik merupakan pekerjaan yang ...