Zombie, Antara Ada dan Tiada

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 31 October 2013
Naskah: Andi Nursaiful/berbagai sumber    Foto/Ilustrasi: Dok. MO

Dukun voodoo di Haiti terkenal bisa menciptakan mayat hidup yang dikenal dengan zombie. Sejumlah ilmuan menemukan teori untuk mencetak zombie, antara lain, dengan  mematikan bagian tertentu dari otak.


Anda tentu sudah tak asing dengan zombie atau mayat hidup. Gambaran masyarakat dunia tentang zombie terbentuk oleh film besutan sutradara George A. Romero pada 1968, Night of the Living Dead. Hingga kini, tercatat ada puluhan film yang bertemakan mayat hidup pemakan daging manusia itu. Dan ciri fisik mereka mengikuti deskripsi buatan Romero.

Istilah Zombie pertama kali dikenalkan oleh sejarawan Robert Southney dalam bukun History of Brazil pada 1810, yang merujuk pada kata “zonbi” dari bahasa Haiti. Istilah zombie kembali muncul pada sebuah artikel tentang voodoo di tahun 1929. Pada artikel itu, dijelaskan bahwa zombie adalah mayat segar yang dibangkitkan dan dikendalikan sepenuhnya oleh seorang dukun voodoo.

Zombie memang berhubungan erat dengan sihir voodoo. Di Haiti, orang yang baru dikubur konon bisa dibangkitkan kembali melalui ilmu sihir seorang dukun voodoo yang disebut bokor. Sang dukun juga menggunakan bubuk putih yang disebut coupe poudre. Mereka yang dibangkitkan adalah orang-orang hukuman, dan ‘ditugaskan’ untuk menjadi budak-budak di ladang pertanian dan ladang tebu.

Selama puluhan tahun, dunia (kecuali sebagian masyarakat di Haiti) menganggap zombie hanyalah makhluk fiktif yang tidak nyata. Benarkah?

Predikat zombie sebagai makhluk hasil sihir mulai bergeser menjadi makhluk hasil percobaan ilmiah ketika tahun 1980-an seorang ilmuwan bernama Wade Davis mengklaim telah menemukan bubuk putih yang bisa menciptakan zombie, dan mengklaim bisa membuktikannya secara ilmiah.

Menurut Davis, bubuk putih itu terbuat dari campuran tulang manusia, katak pohon, cacing tanah, dan ikan buntal. Kandungan terbanyak adalah ikan buntal, yang diketahui mengandung racun syaraf yang dikenal dengan tetrodotoxin.

Penelitian Davis ini dimuat di Journal of Ethnopharmacology pada 1983. Ia juga menulis buku Passage of Darkness: The Ethnobiology of the Haitan Zombie. Di situ, Davis menulis bahwa zombie dibentuk dari manusia yang telah diracuni oleh tetrodotoxin. Zat ini biasanya ada pada ikan buntal (Colomesus psittacus) yang daya racunnya lebih kuat daripada sianida, dan bisa menyebabkan kesulitan bernafas pada orang yang terkena zat tersebut. Secara fisik si korban akan tampak sudah mati.

Orang yang telah diracuni itu kemudian diambil dari peti mati dan dikeluarkan dari kuburan. Untuk mengendalikan atau memperbudak mayat hidup itu, sang dukun kemudian memberikan ...