Imagine Auto Club

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 27 October 2013
Naskah: Giatri Fachbrillian  Foto: Dok. Imagine

Soal imajinasi dalam memodifikasi mobil, komunitas ini rajanya. Imagine Auto Club sudah ada sejak satu dasawarsa lalu di kawasan Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Dari kawasan inilah, komunitas ini terus berkarya dalam menghasilkan model dan trend modifikasi masa kini. Komunitas yang disetir oleh sekelompok anak muda ini, bukan hanya jago dalam modifikasi, melainkan juga hebat di lintasan balap.

Komunitas ini menuliskan kata “Imagine” dengan huruf Jepang. Karenanya, dulu semua anggotanya menunggangi mobil buatan Jepang. Bukan hanya itu, termasuk gaya modifikasinya pun, Imagine Auto Club ini berkiblat pada Negeri Sakura. Mereka menganggap, dari segi modifikasi, Jepang menjadi trendsetter  jika dibandingkan dengan Eropa, Amerika dan negara lainnya.

Diakui Ketua Imagine Adi Haryono, di setiap huruf Imagine memiliki makna tersendiri. Imagine memiliki arti imagination, manageable, attitude, glamour, insane, natural, dan everlasting. Sejak awal berdiri, komunitas ini mengusung tagline ‘imagine has no limit because we are the imagine nation’. “Batasnya ya diri kita. Kita harus mendobrak diri kita untuk terus berimajinasi karena tanpa imajinasi semuanya tidak akan terjadi. Albert Einstein pernah mengatakan, imagination is more important than knowledge,” ujar Adi memberikan alasan.

Sebelum menjadi Auto Club, Imagine hanyalah sekelompok pemuda yang memiliki hobi yang sama, yakni memodifikasi mobil. Awalnya mereka kerap bertemu di Kemayoran. Karena seringnya bertemu, lalu tercetuslah ide dari Willy Hadiwijaya untuk membuat wadah yang  bisa menyalurkan kegemaran mereka tersebut.

“Setelah bersepakat, kemudian dibuatlah semacam organisasi. Dulu kami hanya 8 anggota, di antaranya Willy, Hendro, Oscar, Christoper, dan Dyllan. Imagine sendiri  dikukuhkan pada 11 Maret 2002,” kisah Nelson Hendrik, salah satu anggota Imagine.

Hingga saat ini, klub yang beralamat di Bengkel Namura-Hyan di Jl. Kembangan Selatan, Jakarta Barat, ini, telah memiliki 40 jumlah anggota. Meski begitu, yang terbilang aktif ngumpul hanya sekitar 20 orang. Sementara sisa lainnya pasif karena kesibukan bekerja dan memiliki keluarga.

Untuk menjadi anggota komunitas ini, syaratnya pun sangat mudah. Karena komunitas ini didasarkan pada persahabatan. “Ya kita ini dasarnya friendship. Yang  penting orang tersebut ...