Awas Bahaya WiFi Hotspot

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 18 October 2013
Survey menyebutkan, sebanyak WiFi hotspot di tempat-tempat publik ternyata tidak banyak menggunakan perlindungan bagi penggunanya. Para pengguna yang disurvey pun sebagian besar tidak tidak melakukan tindakan khusus untuk melindungi aktivitas mereka saat online menggunakan hotspot.

Mengakses internet menggunakan hotspot WiFi di tempat-tempat umum sudah menjadi hal lumrah saat ini. Bahkan warung kecil pinggir jalan saja ada yang memberikan fasilitas WiFi hotspot, apalagi mal-mal, restoran, hingga hotel-hotel. Namun penting untuk diingat bahwa menggunakan sebuah jaringan tertentu bisa berisiko.

Masalahnya, meskipun berisiko, tetap saja lebih dari sepertiga pengguna tidak waspada ketika menggunakan jaringan WiFi publik. Hal ini terungkap dalam survei Kaspersky Consumer Security Risks yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dan B2B International antara Juni–September 2013, berdasarkan rilis yang diterima Men's Obsession dari Kaspersky Lab.

Menurut survey itu, banyak hotspot yang tidak memberikan perlindungan andal bagi pengguna. Para pengguna pun banyak yang tidak sadar, atau tidak waspada akan masalah yang bisa ditimbulkan. Hasil survey menyebutkan, sebanyak 34% pengguna tidak melakukan tindakan khusus untuk melindungi aktivitas mereka saat online menggunakan hotspot. Sebanyak 14% pengguna tanpa ragu berbelanja online di jaringan apapun yang bisa mereka dapatkan. Hanya 13% pengguna yang meluangkan waktu untuk mengecek standar enkripsi di hotspot yang mereka gunakan.

Pentingkah untuk selalu berhati-hati ketika menggunakan WiFi publik, atau kita hanya terlalu khawatir? Tentu sangat penting. Anda tidak akan pernah tahu apa yang ‘sedang dilakukan’ oleh seseorang yang berada di meja sebelah Anda, yang juga sedang menggunakan laptop. Mungkin saja, seperti Anda, ia sedang mengecek email atau chat dengan temannya. Atau, bisa jadi ia sedang mengawasi trafik Internet orang-orang yang ada di sekitar dirinya, termasuk Anda. Mungkin saja ia sedang melakukan serangan A Man-in-the-Middle.

Akses poin apapun bisa menjadi jendela penghubung ke Internet bagi perangkat apapun yang tersambung ke akses tersebut. Rekues dari sebuah perangkat akan melalui akses poin, dan baru setelah itu perangkat bisa membuka situs yang diinginkan.

Tanpa adanya enkripsi komunikasi antara pengguna dan akses poin, sangatlah mudah bagi penjahat cyber untuk mengintersepsi atau menangkap data apapun yang Anda masukkan, termasuk data yang Anda masukkan saat online banking atau, ketika belanja online. Selain itu, serangan seperti ini tetap mungkin terjadi meskipun hotspot terlindungi dengan password dan koneksi-https antara situs yang ingin dibuka dan browser pengguna diset ke pengaturan aman (secure).

Lantas data apa yang menarik perhatian penjahat cyber? Jawabannya adalah ...