Jim Geovedi, Pribadi Unik Peretas Satelit

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 29 September 2013
Naskah : Andi Nursaiful    Foto : Dok.MO/Istimewa

Sepintas mirip anak muda kebanyakan. Siapa sangka sosok ini sempat membuat dunia terperangah karena kemampuannya meretas dan membelokkan arah satelit. Jim Geovedi, anak muda kelahirang Bandar Lampung, 28 Juni 1979, kini sangat populer di dunia, terutama di dunia keamanan teknologi informasi.

Jim yang hanya lulusan SMA, kini dikenal sebagai pakar keamanan teknologi informasi, dengan berfokus pada penemuan celah keamanan komputer dan jaringan, dengan kekhususan sistem telekomunikasi dan satelit. BBC News sempat menjulukinya sebagai sosok yang "tidak mirip penjahat Bond... tetapi memiliki sejumlah rahasia yang akan mereka kejar habis-habisan"

Predikat “berbahaya” memang layak dilekatkan pada Jim. Pada era di mana nyaris semua informasi dan manusia terkoneksi, Jim bisa melongok percakapan surat elektronik atau sekadar mengintip kehidupan pribadi Anda di dunia maya.

Ia mampu mencuri data penting, seperti, lalu lintas transaksi bank, laporan keuangan perusahaan, atau bahkan mengamati sistem pertahanan negara. “Kalau mau, saya bisa mengontrol internet di seluruh Indonesia,“ kata Jim dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV dan Radio Jerman,  Deutsche Welle.

Dengan reputasinya yang mengglobal, Jim hilir mudik Berlin, Amsterdam, Paris, Torino, hingga Krakow untuk menjadi pembicara pertemuan hacker internasional yang sering dibalut dengan nama seminar sistem keamanan. Dalam sebuah pertemuan hacker dunia, Jim bahkan memeragakan cara meretas satelit, dengan mengubah arah gerak atau menggeser posisi satelit.

Yang menarik, Jim tidak pernah menempuh pendidikan formal di bidang komputer. Ia bahkan tidak pernah dududk di bangku kuliah.  Selepas SMA, ia menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Beruntung, seorang pendeta memperkenalkan dia dengan komputer dan internet. Sejak itu, Jim belajar secara otodidak dengan menelusuri ruang-ruang chatting para hacker dunia.

Tahun 2001, Jim mendirikan C2PRO Consulting, sebuah perusahaan konsultan TI umum untuk lembaga pemerintahan. Ia juga mendirikan dan mengoperasikan perusahaan konsultan keamanan TI Bellua Asia Pacific pada tahun 2004, kemudian berubah nama menjadi Xynexis International. Berikutnya, ia mendirikan perusahaan jasa keamanan Noosc Global pada tahun yang sama.

Ketika sistem telekomunikasi nirkabel baru masuk Indonesia tahun 2003, Jim sudah diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem tersebut. Pada tahun 2004, ia sempat dikontrak oleh Komisi Pemilihan Umum untuk mencari tahu pelaku penjebol pusat data penghitungan suara pemilu, dan Jim berhasil.

Jim mengaku pernah meretas dua satelit Indonesia dan Cina milik para kliennya. Saat itu ia diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit dan melihat adanya kemungkinan untuk menggeser atau mengubah rotasinya. Ia sempat menggeser orbit satelit Cina dan membuat kliennya panik karena agak sulit mengembalikan orbit suatu satelit. Dengan bahan bakar ekstra, satelit tersebut akhirnya berhasil dikembalikan ke jalurnya. Tetapi untuk satelit Indonesia, Geovedi mengaku hanya mengubah rotasinya saja.

Pada bulan Januari 2009 silam, hasil penelitian atas kelemahan sistem satelit yang dia dapatkan menjadi acuan salah satu topik pembicaraan dalam Black Hat Security Conference di Washington, D.C. Namun Jim tidak pernah mau disebut sebagai pakar IT atau ahli. Dia lebih suka dianggap sebagai pengamat atau partisipan aktif saja.