Mendag Busan Apresiasi Eksportir dan Mitra Dagang Dunia lewat Penghargaan Primaniyarta dan Primaduta 2025

Editor Oleh: Redaktur - 15 October 2025

Sinar gemerlap di panggung utama Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di ICE BSD terasa berbeda tahun ini. Tak hanya menjadi etalase kebanggaan produk Indonesia, ajang tersebut juga menjadi momentum penghargaan bagi para pejuang ekspor yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah global. Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menyerahkan Penghargaan Primaniyarta dan Primaduta 2025, simbol apresiasi tertinggi dari pemerintah bagi pelaku ekspor dan mitra dagang yang berkontribusi besar terhadap perdagangan Indonesia.

Dalam sambutannya, Mendag Busan menekankan bahwa keberhasilan ekspor Indonesia bukan hanya hasil kerja pemerintah, tetapi buah sinergi antara dunia usaha, mitra global, dan semangat pantang menyerah dari para pelaku ekspor nasional. “Penghargaan ini bukan sekadar trofi, melainkan pengakuan atas kerja keras dan dedikasi luar biasa para eksportir serta mitra dagang luar negeri yang membantu memperkuat citra Indonesia di pasar dunia,” ujarnya penuh apresiasi.

Primaniyarta, yang dikenal sebagai penghargaan paling bergengsi bagi eksportir Indonesia, kembali diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang berhasil menunjukkan performa ekspor terbaik. Tahun ini, 12 penerima penghargaan ditetapkan dalam 10 kategori, termasuk dua kategori baru: UMKM BISA Ekspor Award dan Primaniyarta Lifetime Achievement Award.

Kategori UMKM BISA Ekspor menjadi bentuk pengakuan terhadap pelaku usaha kecil dan menengah yang berhasil menembus pasar global. Mereka dianggap mewakili semangat pantang menyerah, inovasi, serta kemampuan adaptasi tinggi terhadap dinamika ekonomi dunia. Sementara Lifetime Achievement Award diberikan kepada eksportir yang selama bertahun-tahun konsisten memperjuangkan ekspor nasional. Bagi Mendag Busan, mereka adalah sosok pionir yang tak hanya menggerakkan ekonomi, tetapi juga menanamkan semangat kebangsaan di dalam setiap transaksi dagang lintas negara.

“Para penerima penghargaan ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia mampu bersaing di tingkat global. Mereka tidak hanya menjual produk, tetapi juga membawa nilai, budaya, dan semangat bangsa,” tutur Mendag Busan.

Selain Primaniyarta, penghargaan Primaduta 2025 juga diberikan kepada 17 mitra dagang luar negeri dari tujuh kategori berbeda. Mereka adalah para buyer yang selama bertahun-tahun konsisten membeli produk Indonesia dengan tren pembelian yang meningkat. Pemerintah menilai loyalitas mereka sebagai bentuk kepercayaan terhadap kualitas produk nasional sekaligus dukungan terhadap hubungan perdagangan yang berkelanjutan.

Penghargaan juga diberikan kepada para kepala perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri, yang secara aktif memperkuat diplomasi ekonomi dan memfasilitasi pelaku usaha nasional menembus pasar internasional.

Salah satu penerima Primaniyarta Kategori Eksportir Pemula, Rudi Hartono, Direktur CV Decorus, mengaku tidak pernah menyangka perusahaannya yang berawal dari skala kecil dapat berdiri sejajar dengan eksportir besar lainnya. “Kami berterima kasih kepada Kementerian Perdagangan yang telah memberi ruang bagi UMKM untuk naik kelas. Fasilitasi pameran, termasuk di Dubai, membuka peluang besar bagi kami untuk mengenal pasar dan meningkatkan kualitas produk,” ujarnya dengan mata berbinar.

Bagi Rudi, penghargaan ini bukan garis akhir, melainkan awal perjalanan panjang menuju ekspansi global yang lebih luas. Cerita seperti Rudi kini menjadi representasi semangat baru dalam dunia ekspor Indonesia—bahwa kerja keras, keberanian, dan dukungan kebijakan yang tepat dapat melahirkan prestasi berkelas dunia.

Pemberian penghargaan Primaniyarta dan Primaduta 2025 menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun sistem perdagangan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Melalui ajang ini, Kementerian Perdagangan tidak hanya memberikan apresiasi, tetapi juga menumbuhkan optimisme bahwa Indonesia mampu menjadi kekuatan ekonomi yang disegani di pasar global.

“Indonesia percaya bahwa perdagangan yang adil, berbasis aturan, dan inklusif adalah kunci menuju kesejahteraan bersama,” tutup Mendag Busan dalam pidatonya.

Panggung TEI 2025 pun menjadi saksi nyata: dari tangan-tangan eksportir dan mitra dagang inilah semangat Indonesia tumbuh, mengalir, dan bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi dunia yang tangguh dan berintegritas.  (Ali | Foto Dok. Humas Kemendag)