Pacific Coatings Show 2025 Jadi Panggung Strategis Industri Cat dan Pelapis Asia Tenggara
Industri cat dan pelapis Indonesia terus mencatat pertumbuhan positif. Data Asosiasi Produsen Cat Indonesia (APCI) menunjukkan konsumsi domestik mencapai 1,3 juta metrik ton atau 4,2 kilogram per kapita. Angka ini naik 0,2 juta metrik ton dibanding dua tahun lalu, dengan proyeksi laju pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 6,5% sepanjang 2025–2032.
Di tengah dinamika ini, Pacific Coatings Show & Conference (PCS) 2025 siap digelar kembali pada 29–31 Oktober 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran setelah sukses pada 2023 silam. Diselenggarakan oleh Vincentz Network dan NürnbergMesse GmbH bersama PT Traya Eksibisi Internasional (Traya Events), ajang ini diposisikan sebagai platform B2B terbesar dan paling strategis untuk industri cat dan pelapis di Asia Tenggara.
Lebih dari 80 merek lokal dan internasional dari Jerman, Belanda, Finlandia, Korea Selatan, Malaysia, China, Singapura, hingga Thailand dipastikan hadir. Nama-nama besar seperti BYK, Niemann, Ceronas, VMA Getzmann, dan Colorindo Chemtra akan menampilkan solusi terbaru, mulai dari bahan baku inovatif, peralatan laboratorium mutakhir, teknologi produksi efisien, hingga sistem aplikasi modern.
Direktur Traya Events, Etty Anggraeni, menyatakan PCS 2025 akan dihadiri lebih dari 2.600 pengambil keputusan dari rantai industri, mulai dari pemasok bahan baku, produsen teknologi laboratorium, hingga distributor dan formulator. “Kehadiran mereka menegaskan pentingnya PCS 2025 sebagai panggung strategis untuk menjalin kemitraan, menemukan teknologi baru, dan membaca arah perkembangan industri,” katanya.
Selain pameran, PCS 2025 menyajikan 15 seminar dan 6 short course dengan 15 narasumber internasional yang membahas tren teknologi terkini. Seluruh rangkaian konferensi dapat diikuti tanpa biaya tambahan, membuka peluang bagi peserta untuk memperdalam pengetahuan sekaligus memperluas jejaring profesional.
Matthias Janz, Director Trade Shows Vincentz Network, menegaskan konferensi ini dirancang untuk menjawab dinamika pasar Asia Tenggara. “PCS menjadi platform terbuka dan berorientasi ke depan, yang mempertemukan penyedia teknologi global dengan kebutuhan pasar regional,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Alexander Mattausch, Executive Director Exhibitions NürnbergMesse GmbH. Ia menekankan bahwa PCS bukan sekadar pameran dagang, melainkan titik temu strategis. “Kualitas peserta yang terkurasi serta interaksi aktif dari pengunjung menjadikan PCS wadah yang relevan untuk pertumbuhan bisnis dan kolaborasi jangka panjang,” ungkapnya.
Dengan kapasitas sebagai ajang pameran sekaligus konferensi internasional, PCS 2025 tidak hanya menghadirkan teknologi terkini, tetapi juga memfasilitasi transfer pengetahuan dan peluang bisnis lintas negara. Hal ini memperkuat posisi Jakarta sebagai salah satu pusat penting bagi industri cat dan pelapis di kawasan Asia Pasifik. (Angie)