Hikayat Nusantara di Pagelaran Sabang Merauke 2025: Broadway Rasa Indonesia yang Memukau Ribuan Penonton

Indonesia Arena Senayan malam itu bergemuruh. Ribuan penonton berdiri dan bertepuk tangan panjang saat tirai Pagelaran Sabang Merauke – The Indonesian Broadway 2025 bertema “Hikayat Nusantara” menutup penampilan perdananya. Dengan panggung dua kali lebih besar dari tahun lalu, pertunjukan ini menghadirkan kemegahan setara Broadway, namun tetap berakar pada budaya Nusantara.
Lebih dari 1.500 seniman lintas generasi berpadu dalam harmoni: ratusan penari, puluhan penyanyi, orkestra, dan tim kreatif. Mereka menyuguhkan 31 lagu, ratusan koreografi, dan ratusan kostum megah yang menyalakan imajinasi penonton. Kisah rakyat digelar ulang lewat Bagong dan Petruk yang penuh humor, ditemani generasi muda Zee dan Kanastren yang memberi sentuhan emosional.
Alunan “Bungong Jeumpa” dari Aceh membuka suasana, disusul “Butet” dari Batak, “Injit-Injit Semut” dari Jambi, hingga Tari Tuping Lampung. Sorakan menggema saat “Gending Sriwijaya” berkumandang, namun puncak haru hadir lewat drama Malin Kundang yang membuat ribuan pasang mata terdiam.
Klimaks spektakuler muncul di Yogyakarta lewat kisah Mahadewi, ketika Yura Yunita terbang di atas naga raksasa bersama PADI Reborn. Energi berlanjut ke timur Nusantara dengan “Lulo”, “Ayo Mama”, hingga “Sajojo” dari Papua yang menutup pertunjukan dengan penuh sukacita.
Sutradara Rusmedie Agus menegaskan bahwa pagelaran yang dilakukan pada Jumat (22/8/2025) ini untuk menjaga otentisitas budaya namun dikemas agar dinikmati generasi muda. Dukungan juga datang dari BCA dan iForte sebagai wujud nyata pelestarian budaya.
Pagelaran akan berlanjut pada 23–24 Agustus, memberi lebih banyak kesempatan bagi masyarakat untuk merasakan mahakarya kolosal ini. Hikayat Nusantara membuktikan seni Indonesia mampu berdiri sejajar dengan panggung dunia, karena #HanyaIndonesiaYangPunya. (Ali - Foto Dok. Pagelaran Sabang Merauke 2025)