Lebih dari Lomba Lari! Ini Keistimewaan POCARI SWEAT Run Indonesia 2025

Bandung kembali bergemuruh menyambut antusiasme ribuan pelari dalam POCARI SWEAT Run Indonesia 2025, ajang lari hybrid terbesar di Tanah Air yang tahun ini memasuki edisi ke-12. Selama dua hari penuh, 19-20 Juli 2025, lebih dari 46.000 pelari dari berbagai penjuru Indonesia bersatu dalam semangat yang sama. Sebanyak 16.023 pelari merasakan langsung atmosfer meriah di Kota Kembang, sementara 30.435 peserta lainnya turut ambil bagian secara virtual.
Transformasi Gerakan Sehat Nasional
Dimulai pada tahun 2014 dengan hanya 5.000 peserta, POCARI SWEAT Run kini menjelma menjadi ikon budaya lari Indonesia. “Dulu, mengajak orang lari itu sulit. Banyak yang heran, kenapa harus bayar buat lari di jalan?” kenang Puspita Winawati, Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka.
Namun melalui edukasi berkelanjutan, dari pentingnya hidrasi, keamanan berlari, hingga penguatan layanan medis, minat masyarakat tumbuh pesat. Bahkan, kuota untuk Bandung tahun ini ludes hanya dalam satu jam!
Bandung, Rumah Kedua Para Pelari
Bandung dipilih bukan tanpa alasan. Kota ini memiliki udara sejuk yang bersahabat untuk pelari, infrastruktur yang berkembang, serta dukungan penuh dari pemerintah daerah. “Kami ingin Bandung dikenal sebagai rumah kedua bagi para pelari,” ujar Muhammad Farhan, Wali Kota Bandung.
Tahun ini, seluruh rute dan jadwal dipikirkan secara matang. Start line dipindahkan ke Balai Kota, start time dimajukan menjadi pukul 04.00 untuk half marathon. Sementara untuk kategori 10K dimulai pukul 05.00, kemudian dilanjut kategori 5K dan Kids Dash. Hal ini dilakukan demi memastikan pelari selesai lebih awal dan aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar.
Pemerintah kota, provinsi, dan Kepolisian pun bahu membahu dalam menyukseskan acara ini. Bahkan Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, menyebut sterilisasi rute di kota padat seperti Bandung sebagai tantangan besar yang dapat dilalui dengan koordinasi intensif.
Dari Running Doctors hingga Clean Parade
Lebih dari sekadar lomba atau mengejar personal best, POCARI SWEAT Run 2025 adalah pengalaman menyeluruh. Para pelari disambut dengan 53 titik cheering point, pos hidrasi setiap 1,5-2,5 km, 9 titik musala, dan layanan medis lengkap, termasuk 55 running doctors, emergency response team, serta sistem pantauan medis terpusat berbasis mobile & station.
Yang membuat event ini semakin istimewa adalah komitmen lingkungannya. Sejak 2022, kampanye Run for Blue Planet berhasil mendaur ulang 11,4 ton sampah. Tahun ini, muncul inisiatif baru bernama “Clean Parade”, sebuah gerakan anak muda Bandung yang menyusuri rute setelah pelari terakhir lewat untuk memungut sampah, bahkan dari area yang selama ini jarang tersentuh.
“Clean Parade bukan sekadar aksi bersih-bersih, tapi ekspresi cinta pada kota dan tanggung jawab kolektif,” ujar Wina, penuh bangga.
Memberdayakan UMKM Lokal
Dampak ekonomi tak kalah mengesankan. Bandung benar-benar hidup selama dua hari penyelenggaraan. 71% peserta offline datang dari luar kota, membawa serta kebutuhan akan penginapan, makanan, dan oleh-oleh. Hotel penuh, restoran ramai, dan ekonomi lokal pun bergairah. Race Expo juga membuka panggung bagi ratusan UMKM lokal, dari apparel olahraga buatan Bandung, merchandise edisi khusus, hingga kuliner khas .
Evaluasi dan Inovasi Tanpa Henti
Tahun ini juga menjadi ajang pembelajaran. Kategori full marathon ditiadakan, dengan fokus pada peningkatan kualitas half marathon dan kenyamanan rute. Rute 5K dan 10K mengalami perbaikan sterilitas, dan rute half marathon berhasil diamankan.
Diskusi lintas dinas berlangsung selama berbulan-bulan, membuktikan bahwa event seperti ini tak hanya butuh dana, tapi juga dedikasi dan komitmen lintas sektor.
“Kami menyadari bahwa membangun event sebesar ini diperlukan kepercayaan dan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan. Tahun ini menjadi tonggak penting untuk pembelajaran dan perbaikan. Kami ingin terus membangun budaya sehat di Indonesia. Bukan hanya soal berlari, tapi bagaimana ini menjadi gerakan kolaboratif, pelari, warga, UMKM, pemerintah, dan komunitas. Karena pada akhirnya, kita semua ingin finish strong bersama-sama," tutup Wina.
(Foto: Dok. Pocari Sweat Indonesia)