Dex Connex Indonesia 2025: HIPPI dan MDEC Siap Sambut Kolaborasi Digital

Jakarta — Di tengah dinamika dunia bisnis yang kian terhubung lintas batas negara, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) melangkah mantap membuka jalan kolaborasi baru. Bersama Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC), HIPPI hadir dalam ajang Dex Connex Indonesia 2025, sebuah pertemuan bisnis yang digagas oleh Kementerian Digital Malaysia.
Bukan sekadar forum biasa, acara ini menjadi ruang bertemunya ide, peluang, dan semangat dari dua negeri serumpun yang memiliki cita-cita pertumbuhan ekonomi digital bersama.
Dex Connex Indonesia 2025 tak hanya mengundang investor dan pelaku usaha dari Malaysia, tetapi juga melibatkan pengusaha lokal Indonesia untuk duduk satu meja, bertukar pikiran, dan menelisik potensi bisnis yang dapat digarap bersama.
Bagi HIPPI, yang sejak awal berdiri tegak dengan misi memberdayakan pengusaha pribumi, momentum ini lebih dari sekadar pertemuan bisnis. Ini adalah langkah nyata memperluas jejaring, membangun sinergi lintas batas, dan memperkuat ekosistem kewirausahaan Indonesia di kancah internasional.
Kehadiran Ketua Umum HIPPI Azka Aufary Ramli serta Bendahara Umum Pasha M. Shaquille Rekardianto, menjadi simbol kuat komitmen HIPPI dalam mendukung kolaborasi strategis ini. Mereka berdiri di garis depan, membawa semangat pengusaha pribumi Indonesia untuk terus berkembang dan bersaing di pasar global.
Hari pertama acara (30/6), berlangsung di Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta. Suasana penuh antusiasme terasa sejak awal, diawali dengan sambutan hangat dari Chief Executive Officer MDEC Anuar Fariz Fadzil serta Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Syed Md. Hasrin Tengku Hussin.
Momen penting lainnya terjadi saat sesi business matching digelar, mempertemukan secara langsung para pengusaha dari kedua negara termasuk anggota HIPPI untuk menggali peluang kerja sama nyata, membicarakan ide-ide segar, dan merancang langkah-langkah bisnis ke depan.
Bagi HIPPI, kolaborasi lintas negara semacam ini bukan hanya memperluas peluang, tetapi juga menjadi cara memperkuat daya saing pengusaha Indonesia agar mampu berdiri sejajar dengan pelaku bisnis global lainnya. Inilah bentuk nyata visi HIPPI, yaitu mendorong pertumbuhan pengusaha pribumi lewat inovasi dan kerja sama internasional.
Rangkaian kegiatan berlanjut keesokan harinya (1/7), bertempat di Markas HQ. Di sana, Ketua Bidang Investasi dan Hubungan Internasional HIPPI Yudistira Adipratama berbagi pengalaman dan pengetahuannya dalam sesi sharing session. Dengan latar belakangnya sebagai praktisi hukum di firma K-CASE Lawyer, Yudistira mengupas tuntas dinamika investasi asing serta perkembangan hukum di bidang teknologi digital, isu-isu penting yang harus dipahami para pengusaha masa kini untuk menavigasi tantangan global dan memaksimalkan peluang yang ada.
Melalui langkah-langkah seperti ini, HIPPI menunjukkan keseriusannya dalam membekali pengusaha pribumi dengan wawasan dan jejaring yang relevan. HIPPI percaya, dengan kolaborasi yang kuat dan sumber daya manusia yang berkualitas, pengusaha Indonesia akan mampu memainkan peran penting dalam ekosistem ekonomi digital, baik di tingkat regional maupun global. Gia | Dok. HIPPI