CEO Build 2025, Ketika Para Pemimpin Korporasi Turun Tangan Membangun Harapan di Bogor

Oleh: Giatri (Editor) - 10 June 2025

Di tengah deretan gedung tinggi, ruang rapat mewah, dan agenda strategis yang padat, sebanyak 58 CEO dan pimpinan perusahaan dari berbagai institusi terkemuka di Indonesia berkolaborasi untuk membangun rumah layak huni bagi keluarga berpenghasilan rendah di Desa Kadumanggu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor (31/5).

Dalam kegiatan bertajuk CEO Build 2025, yang diinisiasi oleh Habitat for Humanity Indonesia, para pemimpin ini bukan hanya membawa nama besar, tetapi juga membawa harapan. Dipimpin oleh Edwin Soeryadjaya, Presiden Komisaris PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, aksi sosial ini berhasil menghimpun dana untuk membangun 38 unit rumah layak huni, lima di antaranya dikerjakan langsung oleh tangan-tangan para CEO yang hadir di lokasi pada akhir Mei lalu.

Mengusung tema “Board Room Leaders, Community Builders”, CEO Build 2025 menjadi lebih dari sekadar kegiatan sukarela tahunan. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi lintas sektor yang membawa dampak langsung kepada masyarakat yang paling membutuhkan.

“Setelah lima tahun, saya senang bisa kembali berpartisipasi,” ujar Sandiaga Uno, Co-Founder PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, yang tampak lugas mengangkat ember berisi campuran semen. 

“Saya percaya, membangun rumah layak huni adalah bagian dari tanggung jawab kolektif kita sebagai warga negara," tambahnya.

Gita Tiffani Boer, Direktur PT Astra International Tbk, menggarisbawahi pentingnya makna emosional dari kegiatan ini. “Ini bukan hanya tentang membangun rumah, tetapi juga menghadirkan harapan baru bagi keluarga penerima manfaat.”

Menjawab Tantangan Nasional
CEO Build bukanlah acara seremonial semata. Di balik kerja keras para pemimpin ini terdapat fakta menyedihkan: Indonesia masih menghadapi backlog perumahan sebanyak 9,9 juta unit. 

Di Desa Kadumanggu saja, masih ada 82 keluarga yang tinggal di rumah tidak layak huni. Sejak program dimulai di desa ini, Habitat Indonesia telah membangun lebih dari 1.000 rumah, baik melalui pembangunan baru maupun peningkatan kualitas hunian. 

Capaian ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 11, yaitu menciptakan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
Yang menarik, sebagian besar penerima manfaat adalah perempuan kepala rumah tangga, penyandang disabilitas, dan buruh harian lepas — kelompok masyarakat yang selama ini kerap terpinggirkan dalam akses terhadap hunian yang layak.

Bagi Habitat for Humanity Indonesia, CEO Build adalah bentuk kolaborasi strategis. “Target membangun tiga juta rumah layak huni tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah,” tegas Handoko Ngadiman, Direktur Nasional Habitat Indonesia. “Kami butuh sinergi antara sektor swasta, masyarakat sipil, dan organisasi non-profit. CEO Build menunjukkan bahwa pemimpin bisnis bisa menjadi agen perubahan nyata.”
Edwin Soeryadjaya pun menyampaikan harapan besarnya, “Saya senang melihat semangat dan komitmen para CEO. Dunia ini hanya bisa menjadi tempat yang lebih baik jika kita saling membantu, bukan hanya dalam bisnis, tapi juga dalam kehidupan sosial.”

Warisan Positif dari Kepemimpinan
Sejak pertama kali digelar pada tahun 2015, CEO Build telah berhasil membangun 82 unit rumah di berbagai daerah, dari Bogor, Gresik, hingga Banyuwangi. Tahun ini, dengan capaian 38 unit, CEO Build mencatat tonggak baru dalam kontribusinya terhadap penanggulangan krisis perumahan.

CEO Build 2025 bukan hanya tentang membangun rumah. Ini adalah tentang membangun kepercayaan, solidaritas, dan harapan. Bahwa di tengah dunia bisnis yang kompetitif dan dinamis, masih ada ruang dan komitmen untuk berbuat bagi sesama.

Dan mungkin, dari rumah-rumah sederhana yang kini berdiri kokoh di Desa Kadumanggu, akan tumbuh masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak bangsa. Sebuah pengingat bahwa kepemimpinan sejati tidak hanya dinilai dari angka di laporan tahunan, tetapi juga dari jejak kemanusiaan yang ditinggalkannya.