Pameran ARCH:ID 2025 Sukses Digelar, Hadirkan Gagasan Inklusif dan Inovatif di Dunia Arsitektur

Oleh: Arfi (Editor) - 03 June 2025

Ajang arsitektur tahunan ARCH:ID 2025 telah sukses diselenggarakan pada 8–11 Mei 2025 di ICE BSD City, Tangerang. Mengusung tema “Performative Archipelagos”, acara ini tidak hanya jadi tempat pameran desain dan arsitektur terkini, tapi juga jadi ruang kolaborasi dan diskusi lintas sektor yang inspiratif.

ARCH:ID merupakan hasil kolaborasi antara Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan PT CIS Exhibition. Di tahun kelimanya ini, acara tersebut menghadirkan rangkaian program yang semakin matang, mulai dari konferensi internasional, peluncuran Business Matching, hingga talkshow dan forum interaktif yang menghubungkan para profesional arsitektur, desainer, pengembang, dan pemangku kebijakan.

Melalui tema "Performative Archipelagos", ARCH:ID mengajak peserta untuk menggali bagaimana arsitektur tidak sekadar estetika, tapi juga harus mampu merespons isu lingkungan, sosial, dan budaya. Konsep ini diangkat dari konteks Indonesia sebagai negara kepulauan, dengan kekayaan lokal yang bisa jadi landasan inovasi berkelanjutan.

Tiga kurator papan atas, yaitu Ar. Alvar Mensana, Ar. Achmad D. Tardiyana, dan Antonius Richard Rusli, menyusun pameran dengan pendekatan yang kaya perspektif. Hasilnya, instalasi dan karya yang ditampilkan selama empat hari penuh benar-benar mencerminkan keberagaman ide dan pendekatan dalam dunia arsitektur hari ini.

Konferensi ARCH:ID 2025 terbagi dalam dua forum utama:

Urban Forum (8 Mei) menghadirkan nama-nama besar seperti Chris Panfil (WATG, Singapura), Vignesh Kaushik (Gensler, Singapura), Anies R. Baswedan (Karsa CityLab), hingga Peter Brannan (SOM, Hong Kong), yang membahas tantangan dan masa depan kota dari perspektif global.

Architecture Forum (9 Mei) berfokus pada eksplorasi performa arsitektur dan narasi budaya, dengan pembicara internasional seperti Saul Kim, Troy Donovan, hingga pasangan Jesse Reiser & Nanako Umemoto.

Spesial di tahun ini, ARCH:ID menawarkan program terbaru bertajuk Business Matching juga mendapat sambutan positif. Konsep pertemuan satu lawan satu antara peserta pameran dan profesional dari berbagai bidang ini memudahkan koneksi bisnis yang lebih efektif dan langsung. Program ini menjawab kebutuhan pasar arsitektur dan konstruksi yang kini bergerak makin cepat dan membutuhkan keputusan yang tepat sasaran.

Pada kesempatan kali ini, ARCH:ID menempati area seluas 12.000 m² dan menampilkan lebih dari 350 booth dari brand-brand lokal dan internasional. Mulai dari material bangunan, teknologi konstruksi, sampai solusi desain ramah lingkungan, semuanya dikemas dalam suasana yang inspiratif.

Forum ringan seperti ARCH:ID Talk Series dan Obrolan Tuju-Tuju jadi highlight tersendiri. Di sini, pengunjung bisa ngobrol santai sambil menyerap wawasan dari para tokoh industri kreatif dan profesional dunia konstruksi.

Dengan jumlah pengunjung yang mencapai lebih dari 25.000 orang dan 700 delegasi konferensi, ARCH:ID 2025 kembali menegaskan posisinya sebagai pameran arsitektur terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.

Tidak hanya menjadi ajang pameran produk dan jasa, ARCH:ID telah menjadi ruang penting untuk membahas arah baru arsitektur nasional yang lebih inklusif, inovatif, dan siap menjawab tantangan masa depan.(Arfi | Dok:  ARCH:ID)