Bupati Dedi Irawan Dorong Imunisasi Massal untuk Anak-anak di Wilayah 3T Pesisir Barat

Oleh: Angie (Editor) - 03 June 2025

Ket Foto: Fathoni Asyrof (CEO Caretaker), Uus Mulyana (Market Access Manager PT Etana Biotechnologies), Bupati Pesisir Barat Dedi Irawan, dan Wakil Bupati Irwan Topani hadir dalam peresmian kegiatan vaksinasi di daerah Pesisir Barat.

 

Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, meluncurkan program imunisasi massal sebagai upaya pencegahan dua penyakit menular pneumonia dan hepatitis A yang selama ini mengancam wilayah dengan akses layanan kesehatan terbatas.  Program  yang dilaksanakan pada 27 dan 28 Mei 2025 ini merupakan upaya  mengatasi keterbatasan akses layanan kesehatan di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) serta tingginya risiko penyakit menular yang belum tercakup dalam imunisasi nasional.

Bupati Pesisir Barat, Dedi Irawan, menjelaskan bahwa program ini juga mendukung program nasional “Makan Bergizi Gratis” yang dicanangkan Presiden RI. Ia menegaskan, keberhasilan program tersebut bukan hanya soal penyediaan makanan bergizi, tetapi juga perlindungan terhadap penyakit yang berkaitan dengan sanitasi, seperti hepatitis A. Vaksin pneumonia (PCV13) dipilih karena angka kematian akibat pneumonia di daerah ini masih tinggi, terutama pada balita.

Dedi menyampaikan bahwa data kasus hepatitis A yang muncul di beberapa wilayah lain sebagai kejadian luar biasa dan angka kematian balita akibat pneumonia yang belum menunjukkan penurunan signifikan menjadi titik tolak bagi pemerintah daerah untuk melakukan intervensi pencegahan melalui imunisasi.

 

Respons terhadap Ancaman Nyata

Inisiatif ini lahir dari kolaborasi antara Fathoni Asyrof Duata, CEO Caretaker Home Care, dan PT Etana Biotechnologies Indonesia sebagai penyedia vaksin. Fokus utamanya adalah pengendalian pneumonia dan hepatitis A yang selama ini menjadi ancaman kesehatan di wilayah 3T seperti Pesisir Barat. Sebanyak 4.362 vial vaksin berhasil didistribusikan ke berbagai titik pelayanan imunisasi, menjangkau anak-anak dan remaja lintas kecamatan.

Kondisi geografis yang menantang serta masih terbatasnya infrastruktur membuat daerah ini lebih rentan terhadap penyebaran penyakit menular. Pneumonia, misalnya, menjadi penyebab kematian yang signifikan di wilayah terpencil, sehingga vaksin PCV13 diprioritaskan dalam program ini.

“Walau awalnya banyak tantangan untuk menyelenggarakan program ini karena wilayah Pesisir Barat cukup luas, dengan perencanaan matang dari Bupati dan Jajaran, penyelenggaraan acara cukup sukses bahkan Bapak dan Ibu Bupati sampai menjangkau Pulau Pisang, wilayah Pesisir Barat yang hanya dapat ditempuh dengan menggunakan perahu,” kata Fathoni. Ia menambahkan, distribusi ribuan dosis vaksin ke seluruh penjuru kabupaten dalam waktu singkat menjadi bukti kuat bahwa koordinasi pemerintah daerah berjalan efektif. Menurutnya, ini merupakan pencapaian besar yang patut diapresiasi.

Sebelum program ini dirancang, laporan kasus pneumonia dan hepatitis A telah menimbulkan kekhawatiran. Pneumonia disebut sebagai salah satu penyebab kematian balita tertinggi, terutama di daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan. Sementara hepatitis A beberapa kali muncul sebagai kejadian luar biasa (KLB) di wilayah lain, terutama di daerah dengan sanitasi rendah.

 

 Bupati Pesisir Barat Dedi Irawan memantau langsung pelaksanaan vaksinasi di sejumlah kecamatan, didampingi Ketua TP PKK Dian Hardiyanti Dedi yang ikut terjun langsung memberikan vaksin kepada anak-anak.

Program imunisasi massal di Pesisir Barat dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung pada 27 dan 28 Mei 2025 dengan pelaksanaan vaksinasi di kantor bupati sebagai pusat perhatian di kabupaten. Tahap kedua dilakukan melalui koordinasi dengan Dinas Pendidikan yang menghubungkan komunikasi ke setiap sekolah dasar, puskesmas, dan kecamatan. Strategi ini memungkinkan pemerintah daerah menjangkau masyarakat hingga ke pelosok wilayah yang sulit diakses.

Dalam pelaksanaannya, Pemkab Pesisir Barat menempatkan keterlibatan tenaga kesehatan lokal dan tokoh masyarakat sebagai kunci keberhasilan program imunisasi massal ini. Sejak awal, tokoh masyarakat, camat, lurah, dan tenaga kesehatan setempat dilibatkan aktif dalam proses edukasi hingga pelaksanaan vaksinasi. Peran mereka sangat penting sebagai ujung tombak sosialisasi dan pendampingan langsung di lapangan, guna memastikan program berjalan lancar dan tepat sasaran.

Respons masyarakat terhadap program imunisasi massal ini terbilang sangat positif. Dinas Kesehatan Pesisir Barat beserta jajarannya aktif memberikan penjelasan dan edukasi sehingga masyarakat semakin memahami pentingnya vaksinasi. Di beberapa wilayah, antusiasme warga terlihat jelas dengan tingginya permintaan tambahan dosis vaksin. Bahkan tidak sedikit warga yang berharap program ini dapat diperluas ke daerah lain agar lebih banyak anak mendapatkan perlindungan.

 

 

Dukungan Pemerintah Daerah

Bupati Pesisir Barat, Dedi Irawan, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan kesetaraan akses kesehatan di seluruh wilayah kabupaten. “Keberhasilan pertama adalah dilihat dari antusiasme masyarakat dan tingginya angka penyerapan vaksinasi ini. Kami menargetkan 100 persen vaksin yang diberikan akan tereksekusi dengan baik dan menyeluruh di seluruh kabupaten Pesisir Barat,” ujar Dedi.

 

Pelaksanaan vaksin di berbagai kecamatan dipantau langsung oleh Dedi Irawan selaku bupati

Ia menambahkan bahwa tolok ukur keberhasilan tidak hanya berhenti di distribusi vaksin. “Keberhasilan program ini juga diukur dari dua hal, yakni penurunan angka kasus pneumonia dan hepatitis A, serta tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan melalui imunisasi. Pondasi utama adalah kesehatan anak bangsa, khususnya anak-anak di Pesisir Barat, yang akan menjadi generasi bangsa yang sehat.”

Kesadaran masyarakat menjadi salah satu kunci utama keberhasilan program ini. Oleh karena itu, Pemkab juga aktif menyampaikan pesan edukatif agar warga memahami pentingnya imunisasi sebagai langkah preventif, bukan hanya sebagai respons ketika sudah sakit.

“Saya ingin masyarakat Pesisir Barat tahu bahwa mencegah itu jauh lebih murah dan lebih bijak daripada mengobati. Imunisasi adalah bentuk ikhtiar bersama, antara pemerintah dan rakyat, untuk menjaga generasi masa depan tetap sehat dan kuat,” kata Dedi.

Ia juga menegaskan pentingnya melihat imunisasi sebagai bagian dari perlindungan jangka panjang. “Imunisasi bukan sebatas urusan suntikan, ini berkaitan dengan perlindungan, harapan, dan masa depan anak-anak kita. Mari kita jaga bersama, jangan menunggu sakit untuk bertindak. Saya, sebagai Bupati Pesisir Barat, akan terus berjuang agar setiap warga, di manapun berada, punya akses yang setara terhadap kesehatan yang layak,” tutupnya. ** [OMG/Dok.Pemkab Pesisir Barat]