Beasiswa DLI Perluas Akses Pendidikan Tinggi bagi Mahasiswa Indonesia

Oleh: Angie (Editor) - 22 May 2025

 

Lebih dari 350 ribu mahasiswa Indonesia berhenti kuliah sepanjang 2023. Sebagian besar berasal dari perguruan tinggi swasta, menurut data dari Kementerian Pendidikan Tinggi Saintek. Situasi ini mengulang tren serupa pada 2020, saat lebih dari 600 ribu mahasiswa harus menghentikan studi, dan hampir 80 persennya datang dari kampus swasta.

Angka tersebut memperlihatkan betapa seriusnya hambatan finansial dalam perjalanan pendidikan tinggi di Indonesia. Bagi banyak keluarga, biaya kuliah masih menjadi beban yang terlalu besar, padahal pendidikan berkualitas adalah salah satu kunci utama untuk menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045.

Melihat kondisi ini, Deakin University Lancaster University Indonesia (DLI) ikut mengambil peran. Kampus ini merupakan hasil kerja sama antara dua universitas ternama dunia: Deakin University dari Australia dan Lancaster University dari Inggris. Kolaborasi ini menghadirkan sistem pendidikan bertaraf internasional yang kini bisa diakses langsung di Indonesia melalui kampus DLI yang berlokasi di Bandung. Kampus ini mengambil langkah dengan menyediakan akses beasiswa yang lebih luas dan inklusif untuk calon mahasiswa baru yang akan mulai kuliah pada September 2025.

Melalui Program Beasiswa DLI, mahasiswa berkesempatan untuk mendapatkan bantuan biaya kuliah mulai dari potongan sebagian hingga pembebasan penuh. Rektor DLI, Professor Greg Barton, menyatakan bahwa pendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa segelintir orang. “Kami ingin memastikan bahwa siapa pun, dari latar belakang apa pun, punya kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang,” ujarnya.

Ada lima jenis beasiswa yang dibuka. Mulai dari Rector Scholarship untuk beasiswa penuh bagi siswa dengan nilai tinggi dan aktif di luar akademik, hingga Early Acceptance Bursary yang memberikan potongan 12 persen bagi mereka yang mengonfirmasi penerimaan sebelum akhir Mei 2025.

Excellence Scholarship dan DLI Perdana Scholarship memberikan potongan biaya berdasarkan prestasi akademik siswa, sementara International Student Scholarship dibuka untuk pelamar dari luar Indonesia. Semua program ini terbuka bagi jurusan bisnis maupun teknologi informasi, dan hanya berlaku untuk perkuliahan yang dimulai pada September 2025.

Tak hanya menyediakan beasiswa, DLI juga menyadari bahwa akses informasi masih jadi kendala tersendiri. Karena itu, DLI akan menggelar Application Day dan Info Session rutin mulai Mei hingga Juni 2025 di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Kampusnya di Bandung juga akan menggelar Open House sebagai kesempatan bagi calon mahasiswa dan orang tua untuk mengenal lebih jauh sistem pendidikan dan program gelar ganda yang ditawarkan.

“Melalui beasiswa ini, kami ingin membuka lebih banyak pintu—bukan hanya ke ruang kuliah, tapi juga ke masa depan yang lebih luas,” tambah Greg. Baginya, memberikan akses yang lebih adil terhadap pendidikan tinggi adalah langkah penting agar semakin banyak anak muda Indonesia bisa menyiapkan masa depan dengan percaya diri.