Kopiko di Layar K-Drama: Strategi Brand Lokal yang Menarik Perhatian Dunia

Oleh: Angie (Editor) - 12 May 2025

Strategi Brand Lokal yang Sukses Tembus Pasar Global

Permen kopi Kopiko pernah ramai diperbincangkan karena muncul berulang kali di drama Korea populer. Mulai dari “Vincenzo”, “Hometown Cha-Cha-Cha”, hingga Taxi Driver 2, produk buatan Indonesia ini bukan sekadar numpang lewat, tapi muncul sebagai bagian dari cerita. Kemunculannya bukan kebetulan. Ada strategi yang rapi mengandalkan kekuatan budaya pop Korea untuk memperluas jangkauan pasar ke berbagai negara.

Kopiko diproduksi oleh PT Mayora Indah Tbk, salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia. Selama bertahun-tahun, Mayora dikenal jago membaca pasar, terutama dalam menciptakan produk yang mudah menyesuaikan diri di berbagai negara. Lewat Kopiko, Mayora berhasil membawa merek lokal menembus pasar global,

Permen kopi asal Indonesia ini berhasil mencuri perhatian penonton global, menyesap pangsa pasar baru, dan membangun citra berbeda lewat medium yang tengah naik daun, yakni konten hiburan Korea. Di tengah persaingan brand dari seluruh dunia, Kopiko tahu cara mencuri momen. Ini enam langkah yang membuatnya terus hadir di layar K-drama dan berdampak langsung pada pertumbuhan bisnisnya.

 

 1. Menyatu dalam Cerita Lewat Hallyu

Kopiko melihat potensi Korean Wave dan tidak membuang kesempatan. Alih-alih tampil mencolok, produk ini disisipkan secara halus ke dalam adegan yang relevan. Contohnya dalam serial Vincenzo, saat sang tokoh utama butuh asupan kafein, Kopiko hadir sebagai solusi. Strategi ini memberi eksposur global berkat platform seperti Netflix, tanpa terkesan memaksa.

 

2. Menjangkau Pasar Korea

Kehadiran Kopiko di drama Korea punya dua dampak sekaligus, membangkitkan rasa bangga masyarakat Indonesia dan membuka jalan ke pasar Korea, yang dikenal cukup selektif. Rasa kopinya yang kuat cocok dengan budaya lokal yang akrab dengan kopi, sementara buzz di media sosial mendorong promosi gratis yang nilainya tidak sedikit.

 

 

3. Mengubah Citra dan Meningkatkan Minat Beli

Setelah tampil di Vincenzo, pencarian tentang Kopiko melonjak hingga 80 persen, dan tercatat ada kenaikan minat beli lebih dari 60 persen. Disandingkan dengan aktor-aktor besar Korea, Kopiko mulai dipandang bukan hanya sebagai permen, tapi bagian dari gaya hidup modern.

 

4. Bermain di Wilayah Budaya dan Menyasar Segmen Baru

Kopiko melihat kopi bukan hanya sebagai rasa, tapi juga simbol gaya hidup yang lekat dengan kesibukan dan mobilitas. Dengan masuk ke dalam cerita K-drama, produk ini menyesuaikan diri dengan konteks yang relevan bagi penonton global. Kehadiran Kopiko menyatu dengan suasana cerita, sambil memperkenalkan dirinya ke kelompok penonton yang beragam, dari generasi muda yang aktif di media sosial hingga penonton dewasa yang menikmati hiburan Korea sebagai bagian dari rutinitas.

 

5. Konsisten Hadir di Judul-Judul Populer

Strategi Kopiko tidak berhenti di satu drama. Produk ini terus muncul di berbagai judul populer, menciptakan pola yang dikenali oleh penonton. Konsistensi ini perlahan membentuk ingatan kolektif, di mana Kopiko bukan lagi hanya permen, melainkan bagian dari pengalaman menonton. Dari satu drama ke drama lain, eksistensinya terus terjaga tanpa terasa repetitif.

 

 

 

 

6. Menumpang Panjangnya Usia Tayangan

Drama Korea sering ditonton ulang, dibicarakan kembali, dan direkomendasikan ke orang lain. Kopiko mendapat keuntungan dari siklus ini. Setiap kali sebuah episode diputar ulang, produk ini ikut tampil lagi, memberi paparan berulang yang efektif tanpa perlu biaya tambahan. Efeknya tidak hanya terasa saat drama sedang tayang, tapi juga bertahan lama seiring drama itu terus hidup di berbagai platform.

 

7. Sudah Terdistribusi di Puluhan Negara

Kehadiran Kopiko di drama Korea juga diperkuat kenyataan bahwa produk ini memang sudah tersedia di banyak negara. Permen kopi ini bisa ditemukan di rak-rak toko di Amerika Serikat, Eropa, Asia hingga Afrika. Distribusinya menjangkau lebih dari 80 negara, lengkap dengan penyesuaian rasa dan kemasan yang disesuaikan dengan kebiasaan konsumen setempat. Saat muncul di layar, Kopiko bukan produk asing bagi sebagian besar penonton global, hal ini memudahkan mereka untuk mengakses dan mencoba, sekaligus memperkuat asosiasi antara brand dan gaya hidup modern. Bahkan, Kopiko pernah dibawa ke luar angkasa oleh tim NASA, yang menambah daya tariknya sebagai produk global.