Investasi Kesehatan Jantung, Ini Tips Olahraga Lari yang Tepat dari Dokter Ahli Mayapada Hospital
Salah satu pilihan utama untuk menjaga kesehatan jantung dan kebugaran tubuh adalah dengan rajin berolahraga lari. Olahraga yang satu ini kian populer dan diminati banyak kalangan masyarakat di Indonesia, karena manfaatnya yang baik bagi tubuh dan kesehatan jantung.
Sejumlah penelitian menunjukkan orang yang rutin berolahraga lari memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung. “Lari mempengaruhi kesehatan jantung karena dapat membantu mengendalikan tekanan darah, menjaga kadar kolesterol baik faktor-faktor lainnya secara signifikan. Lari juga efektif untuk membakar kalori dan menjaga berat badan yang sehat, namun kita juga perlu mengetahui lari yang aman dan sesuai dengan kondisi tubuh.” ungkap dr. Aron Husink, Sp.JP (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dari Mayapada Hospital Tangerang.
Di balik segudang manfaatnya, olahraga lari juga memerlukan perhatian ekstra, karena olahraga lari dapat menambah beban kerja jantung yang dalam beberapa kasus justru meningkatkan risiko serangan jantung, jika dilakukan tanpa pengawasan. Oleh karena itu berolahraga lari pelu diikuti dengan persiapan yang baik seperti dengan memeriksakan kondisi tubuh, mencakup tekanan darah, denyut jantung, juga indeks massa tubuh (IMT).
dr. Samuel Sudanawidjaja, SpJP (K), FIHA, FSCAI, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Mayapada Hospital Surabaya mengatakan, “Pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG) penting untuk dilakukan untuk mengetahui aktivitas listrik jantung dan mendeteksi gangguan irama jantung atau gangguan lainnya pada jantung. Pemeriksaan seperti tes treadmill dan konsultasi dengan dokter spesialis jantung perlu dilakukan bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes melitus.”
Selain itu, dr. Vireza Pratama, SpJP (K), FIHA, FASCC, FSCAIDokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dan Perawatan Darurat Kardiovaskular dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga menekankan pentingnya mengenali gejala penyakit jantung yang dapat diakibatkan oleh olahraga lari.
“Gejala yang dapat timbul seperti sesak napas, denyut jantung tidak teratur, pusing atau pingsan setelah berlari, mual muntah, perut terasa tidak nyaman, dan rasa nyeri atau tekanan pada dada yang tidak hilang meski sudah berhenti berlari.” katanya.
Ketika gejala-gejala tersebut terjadi, segera berhenti berlari, periksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat, dan konsultasikan dengan dokter spesialis jantung untuk mendapatkan penanganan medis dengan tepat dan cepat.
Bagi para pecinta olahraga lari, penjelasan dari ketiga dokter tadi dapat dilakukan untuk mendapat manfaat olahraga lari meski mengalami gangguan jantung. “Program olahraga pada dasarnya bisa disesuaikan dengan kondisi pasien. Jika pasien mengalami gangguan jantung dan masih ingin aktif olahraga, kita perlu berkoordinasi dengan dokter spesialis jantung untuk menemukan latihan-latihan yang efektif,”ungkap Dokter Taufan Favian Reyhan, SpKO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Program olahraga yang tepat bagi Anda yang memiliki kondisi jantung atau pun melakukan persiapan fisik sebelum olahraga dapat dipandu oleh dokter spesialis kedokteran olahraga seperti dr. Taufan yang berpraktik di layanan unggunlan Sport Injury Treatment and Performance Center (SITPEC) Mayapada Hospital.
Layanan SITPEC Mayapada Hospital hadir untuk memberikan program perencanaan olahraga yang tepat serta program preventif untuk mencegah cedera, hingga penanganan dan pemulihan pasca cedera atau pasca operasi. Layanan juga dilengkapi dengan fasilitas Gym, VO2 Max, dan Body Composition Analysis yang mendukung program latihan secara optimal bersama tim dokter spesialis kedokteran olahraga.
Sports Injury Treatment and Perfomance Center Mayapada Hospital didukung oleh tim dokter multi-spesialisasi dan fisioterapis olahraga yang profesional dan berpengalaman, serta fasilitas dan program lengkap hingga penanganan cedera olahraga yang advanced dengan teknik minimal invasif (minim sayatan).
Tak hanya kesiapan fisik untuk berlari, kesehatan jantung juga dapat diperiksakan secara komprehensif bersama dokter ahli seperti Dokter Aron, Dokter Samuel, Dokter Vireza yang berpraktik di layanan Cardiovascular Center Mayapada Hospital. Layanan ini dikenal dengan pelayanan komprehensif berstandar internasional untuk kesehatan jantung.
Cardiovascular Center Mayapada Hopsital juga dilengkapi dengan layanan Cardiac Emergency Mayapada Hospital yang selalu siaga 24 jam untuk menangani kasus kegawatdaruratan jantung dengan cepat dan tepat, dengan tindakan Primary PCI sesuai standar protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit. Cardiac Emergency dapat diakses dengan menghubungi kontak 150990 atau menggunakan fitur button Emergency Call di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.
Baik layanan SITPEC maupun Cardiovascular Center Mayapada Hospital, keduanya dapat diakses dengan mudah melalui MyCare dengan keunggulan Fast Track Appointment untuk berkonsultasi dengan dokter tanpa harus antre lama di rumah sakit dan transaksi layanan yang praktis di berbagai metode pembayaranan yang terhubung di MyCare.
Setiap pengguna MyCare juga dapat memantau kebugaran tubuh melalui fitur Personal Health yang terkoneksi dengan Google Fit maupun Health Access untuk menghitung denyut jantung, jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, dan body mass index (BMI).
Aplikasi MyCare dapat diunduh di Google Play Store dan App Store dan dapatkan reward point saat regitrasi pertama kali di MyCare yang dapat dipakai untuk potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.