Indarto Pamoengkas (Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT LEN Industri (Persero), Menyongsong “Top 50 Defence Global Company”
Naskah: Suci Yulianita/Sahrudi Foto: Sutanto
Kunci utama untuk mencapai target perusahaan adalah keberadaan sumber daya manusia yang unggul yang memiliki integritas tinggi dalam perusahaan. Berbekal keyakinan itulah, Indarto selaku Direktur Keuangan, Manajemen Portofolio, dan SDM PT LEN Industri (Persero), sangat intens meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di PT LEN untuk membawa perusahaan pertahanan ini menuju “Top 50 Global Defence Company”.
Sejak duduk sebagai direksi yang membidangi sumber daya manusia (SDM) tahun 2020 satu kebiasaan yang dilakukan Indarto adalah membangun komunikasi dengan pegawai baik melalui forum formal seperti: leaders talk, townhall meeting maupun forum informal dalam bentuk sharing session, coffee morning, cooking class, dan seterusnya. Pembicara dalam forum tersebut melibatkan jajaran direksi maupun senior management yang akan menjelaskan mengenai kondisi perusahaan, strategi ke depan, ilmu kepemimpinan, pentingnya budaya integritas, dan seterusnya, yang diperlukan mengisi “jiwa” para karyawan. dan melengkapi jalur pendidikan formal.
Direksi dan Senior Management harus menjadi role model bagi para karyawan, “Karena saya percaya bahwa karyawan akan melihat dan melakukan apa yang kita contohkan” ujar Doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Padjajaran ini membuka perbincangan dengan Men’s Obsession di ruang kerjanya yang apik.
Di samping itu, berbagai jalur formal juga telah dipersiapkan PT Len Industri untuk meningkatkan kemampuan para talent terbaik, seperti: Seminar, workshop, attachment di perusahaan principal di luar negeri, sampai dengan meneruskan pendidikan ke jenjang S-2 maupun S-3 di dalam maupun di luar negeri. Dengan kemampuan hard skill dan soft skill yang tinggi serta dilakukan dengan penuh integritas menjadikan pekerjaan dilakukan dengan cepat dan kualitas tinggi.
Kebiasaan bekerja cepat dan kerja cerdas juga dilakukan oleh jajaran Direksi untuk memberikan contoh kepada para karyawan, seraya mengingat bahwa PT Len Industri sebagai perusahaan teknologi itu membutuhkan akselerasi kerja yang cepat. “hal ini untuk mengimbangi perkembangan teknologi yang terjadi sangat cepat, disertai tingkat kompetisi yang tinggi dari berbagai belahan bumi. Sehingga tantangan saat ini adalah bagaimana kita secepatnya mencetak SDM unggul yang mendukung perusahaan agar mampu berkompetisi di dalam maupun dari luar negeri,” tutur peraih Magister Akuntansi Universitas Indonesia ini.
Terkait dengan ‘booming’ nya SDM dari kalangan generasi Gen Z di BUMN, Indarto punya treatment tersendiri dalam mengelolanya. Untuk dapat mengelola Gen Z, sebaiknya kita pahami terlebih dulu latar belakan dan perilaku mereka. Menurut pendapat saya, “Gen Z pada umumnya juga dikenal memiliki karakter yang unik dan susah dipahami, beberapa kurang memiliki semangat kerja yang kuat, tidak menyukai birokrasi, beberapa memiliki ketrampilan komunikasi yang buruk, sehingga apabila karakter tersebut dibawa ke lingkup kantor, akan membuat rekan kerja atau atasan kewalahan menghadapi mereka. Namun Gen Z juga memiliki kelebihan. Mereka adalah generasi yang sejak lahir sudah terpapar teknologi, sehingga mereka sangat mahir menggunakan perangkat digital, aplikasi, maupun platform online untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan efisien.
Untuk memberdayakan mereka, dapat dimulai dengan mengoptimalkan kelebihan-kelebihan mereka, misalnya dengan memberikan penugasan yang menantang yang menggunakan berbagai aplikasi teknologi, melibatkan mereka dalam proyek-proyek perusahaan, melibatkan mereka dalam berbagai diskusi yang membahas permasalahan di lapangan disertai dengan penjelasan dampak strategis proyek tersebut bagi perusahaan apabila terjadi kegagalan. Memberikan kesempatan mereka terlibat dalam menentukan keputusan perusahaan, memberikan kesempatan belajar dan memanfaatkan kemampuan menggunakan teknologi, juga merupakan sarana untuk membuat Gen Z betah berkarya di perusahaan.
Memberikan kesempatan mereka untuk menampilkan karya-karya mereka dalam lomba inovasi, baik dalam hal pengelolaan proyek, pengawasan sampai dengan efisiensi keuangan proyek. Kebebasan atau fleksibilitas waktu yang dituntut oleh GenZ merupakan hal yang perlu disikapi secara tepat, karena tergantung dengan model bisnis perusahaan.
Menariknya, dalam membangun motivasi para Gen Z itu tak jarang Indarto melakukan acara-acara informal dengan mereka, seperti menonton film bersama, ngopi bareng, atau mengadakan cooking class yang kontennya adalah menjelaskan kondisi terkini perusahaan, mendiskusikan dan mendengarkan masukan dari para Gen Z ini. “Di sini ada proses mendiskusikan permasalahan dan mencari solusinya sehingga saat diimplementasikan, proses buy-in dan rasa memiliki para Gen Z semakin kuat,” terang Indarto.
Lantaran kepeduliannya yang tinggi kepada SDM yang dianggapnya sebagai aset paling berharga bagi perusahaan, selain meraih sejumlah penghargaan atas dedikasinya, Indarto juga mampu meningkatkan indeks kepuasan para karyawan di LEN Group menjadi “Sangat Puas”. "Semua upaya yang dilakukan ini adalah untuk mendukung target Holding Industri Pertahanan Defend ID menjadi Top 50 Global Defence Company di akhir tahun 2027,” pungkasnya.