Tantangan Bonus Demografi dan Solusi Pendidikan di Indonesia

Oleh: Angie (Editor) - 05 June 2024

 Sejumlah program magister pun dihadirkan oleh Monash University, Indonesia untuk menjawab kebutuhan pasar kerja masa depan yang mendukung target “Indonesia Emas 2045”.

 

Indonesia sedang menghadapi tantangan bonus demografi yang diperkirakan berlanjut hingga 2030, mengakibatkan kekhawatiran generasi muda mengenai masa depan profesional mereka. Tantangan ini diperparah oleh perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang berpotensi mengubah 70% pekerjaan saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru menunjukkan hampir 10 juta Gen Z di Indonesia masih menganggur. Pemilihan jurusan yang kurang tepat di perguruan tinggi menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap masalah ini, menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, Monash University, Indonesia menawarkan berbagai program Magister yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri masa depan. Program-program tersebut mencakup Business Innovation, Cybersecurity, Data Science, Urban Design, Public Health, Public Policy & Management, Marketing & Digital Communications, dan Master of Sustainability. Semua program ini diminati secara global dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja masa depan, menjadikannya jalur menuju kesuksesan profesional dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Tantia Dian Permata Indah, COO dan Vice President (Operations and Enterprise) Monash University, Indonesia, mengatakan, “Rangkaian program Magister yang kami tawarkan adalah bukti komitmen Universitas dalam mencetak talenta masa depan. Kami optimis dapat melahirkan calon pemimpin yang progresif dan visioner. Hal ini dimungkinkan berkat kombinasi pembelajaran transformatif dan kurikulum berkelas dunia yang relevan dengan konteks lokal Indonesia.”

Selain itu, survei The Economist menunjukkan bahwa 60% pekerja di Indonesia memprioritaskan pengembangan keterampilan digital, sementara 88,3% responden lainnya mengakui keterampilan terkait sebagai fondasi yang mendasar. Beberapa program Magister Monash University, Indonesia tidak mencantumkan persyaratan pengalaman kerja saat mendaftar dan diakui sebagai salah satu tujuan pendidikan tinggi untuk program beasiswa dalam negeri seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Australia Awards Indonesia Nusantara.

Rencana strategis Monash University, Indonesia tahun ini mencakup peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, termasuk kemitraan dengan 10 universitas swasta terkemuka untuk menumbuhkan minat lulusan dalam melanjutkan studi Magister dengan sejumlah manfaat. Salah satu contoh kerjasama adalah dengan PT PLN (Persero) yang memungkinkan karyawannya untuk belajar satu tahun pada program Master of Business Innovation di Indonesia, serta satu tahun pada program Master of Engineering di Australia.

 

Monash University, Indonesia juga diakui sebagai salah satu tujuan pendidikan tinggi untuk program beasiswa dalam negeri, seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Australia Awards Indonesia Nusantara. Sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas pendidikan, universitas ini bermitra dengan 10 universitas swasta terkemuka di Indonesia dan menawarkan kesempatan belajar di kampus Indonesia dan Australia.

Universitas ini juga berkontribusi dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia tahun 2024 dengan peluncuran Hate Speech Monitoring Dashboard, sebuah perangkat berbasis AI yang dikembangkan oleh Associate Professor Ika Idris dan Derry Widjaja dari Monash Data and Democracy Research Hub (MDDRH). Dashboard ini melacak ujaran kebencian secara real time di tiga platform media sosial, menunjukkan peningkatan ujaran kebencian terhadap kelompok minoritas.

"MDDRH bersama dengan Monash Climate Change Communication Research Hub (MCCCRH) Indonesia Node merupakan sejumlah pusat penelitian yang didirikan oleh Universitas untuk mengatasi tantangan lokal dan global," jelas Associate Professor Ika Idris. "Kami berkomitmen memainkan peran integral dalam membina generasi pemimpin dan inovator selanjutnya, seraya menciptakan masa depan yang lebih cerah dan inklusif."

Monash University, Indonesia terus mendorong penelitian yang berdampak signifikan, dengan beberapa publikasi terbaru di jurnal internasional seperti Science dan The Lancet Global Health.