Faizal R. Djoemadi (Direktur Utama PosIND), Sukses Membawa Transformasi PosIND

Oleh: Syulianita (Editor) - 27 December 2023

Naskah: Suci Yulianita Foto: dok. PosIND

Menjabat Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) sejak tahun 2020 lalu, Faizal Rochmad Djoemadi berhasil membuktikan kinerja gemilang. Berkat tangan dinginnya, Pos Indonesia yang baru saja rebranding nama dan logo menjadi PosIND ini, kembali menjadi pilihan masyarakat dan meraih pencapaian membanggakan. Tengok saja pencapaian dari segi bisnis! Pada tahun 2022 PosIND berhasil meraih laba bersih terbesar sepanjang sejarah, yakni sebesar Rp650miliar. Ya, keberhasilannya tersebut tak lain berkat transformasi yang dilakukan di perusahaan sejak kali pertama ia menjabat.

Padahal sebelumnya PosIND bisa dikatakan sedang dalam posisi krisis, apalagi ketika itu tahun di mana Pandemi Covid – 19 sedang melanda global. Diakui Faizal, selain krisis, PosIND yang dulu sempat berjaya dalam hal pengiriman paket dan surat, kala itu tak lagi menjadi pilihan utama bagi masyarakat. Bahkan sempat ditinggalkan khususnya oleh anak-anak muda yang tak mengenali PosIND.

Tak tinggal diam, Faizal yang sebelumnya berkarier di Telkom Indonesia ini, pun bergerak cepat membenahi perusahaan dengan melakukan transformasi. Ada tujuh transformasi yang dilakukan, yakni, Business Transformation, Product and Channel Transformation, Transformation Process, Technology Transformation, Human Resource Transformation, Organization Transformation, dan Culture Transformation. Dengan transformasi tersebut, Faizal berhasil membuktikan komitmennya bahwa PosIND selalu hadir dengan memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat. 

Salah satu kesuksesan transformasi yang dilakukan PosIND adalah melakukan kolaborasi. Selain berkolaborasi dengan ritel, PosIND juga bekerja sama dengan korporasi besar, salah satunya mendistribusikan bantuan sosial dari pemerintah kepada 23 juta keluarga penerima manfaat dan pengiriman bantuan beras 15 juta keluarga penerima manfaat.

Kegiatan pendistribusian bantuan dan beras itu dilakukan dalam durasi pendek langsung door to door kepada penerima manfaat. Kini PosIND juga telah memiliki jaringan nasional dan internasional yang menjamin pengiriman barang sampai ke pelosok negeri dan dunia hingga ke 228 negara tujuan dengan dukungan 151 gudang, 510 biller jasa keuangan, 4.594 kantor pos, 49.687 agen pos, dan 8.817 kurir.

Di bawah kepemimpinannya, PosIND juga selalu berinovasi. Setelah sukses meluncurkan inovasi aplikasi “PosAja!” pada tahun 2021 lalu, yang terbaru dan telah resmi diluncurkan pada Juni 2023 adalah aplikasi Pospay Super App yang mengintegrasikan 2 Aplikasi yaitu Pospay dan PosAja! Kemudian pada Agustus 2023 PosIND meluncurkan aplikasi Pospay Gold, yaitu sebuah layanan trading emas berbasis syariah.

Selain itu, inovasi terbaru, belum lama ini tepatnya pada November 2023, PosIND meluncurkan mesin sortir robotik dan RFID (Radio Frequency Identification) di Pos Bloc Surabaya. Faizal menyampaikan bahwa penggunaan mesin sortir robotik dan RFID dilakukan untuk meningkatkan Customer Experience yaitu pengiriman produk yang lebih cepat dan aman.

“Penggunaan mesin sortir robotik dan RFID merupakan bagian dari program kerja kami yaitu Otomatisasi dan Modernisasi proses bisnis. Kami akan melanjutkan Transformasi Proses agar kerja kebih efisien dan efektif. Digtalisasi, otomasi dan robotik akan menjadi competitive dan comparative advantage bagi PosIND dalam kompetisi,” ungkapnya.

Mesin sortir robotik yang digunakan di PosIND adalah Autonomous Mobile Robots (AMR), yaitu jenis robot yang memiliki Artificial Intelligence (AI) yang dilengkapi dengan sensor dan teknologi komputasi sehingga dapat mempelajari daan menafsirkan lingkungannya. Jumlah robot yang terdapat di SPP Surabaya sebanyak 40 buah. Keempat puluh unit robot ini mampu menyortir 3.000 paket per jam.

Adapun sistem RFID merupakan sebuah sistem identifikasi obyek yang terdiri dari reader (pembaca) dan tag (penanda). Reader akan memacarakan gelombang radio yang akan memantulkan infotmasi tag yang berada dalam jarak jangkauannya. Informasi tag RFID bersifat unik dan hanya ada satu di seluruh dunia. Rencananya, pada tahun 2024 RFID akan digunakan di seluruh SPP dan KCU di Pulau Jawa.

Kinerja gemilang Faizal juga dibuktikan dari keberhasilannya meraih pencapaian membanggakan dari segi laba perusahaan. Terbesar sepanjang sejarah hadirnya PosIND, pada tahun 2022 lalu perusahaan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp650 miliar pada tahun buku 2022. Asetnya naik 15,1 persen menjadi Rp11,149 triliun dan EBITDA naik 12 persen dibandingkan tahun 2021. Laba bersih yang diperoleh paruh pertama tahun 2023 pun mengalami peningkatan luar biasa. Mencapai Rp371,68 miliar, meningkat 50,16 persen yoy dari Rp247,51 miliar.

Atas dasar pencapaian tersebut, PosIND mendapatkan apresiasi sebagai Perusahaan yang fokus ke bisnis end-to-end logistics, salah satunya penghargaan dalam ajang Prominent Award 2023 yang menobatkan PosIND sebagai  “The Most Prominent State-Owned Company In Business Process Transformation”. PosIND mendapatkan penghargaan tersebut karena transformasi yang dilakukan dinilai telah membuat bisnis perseroan dapat terus berkembang. 

Transformasi Merek dan Logo Baru

PT Pos Indonesia (Persero) meresmikan merek dan logo baru, yang semula nama Pos Indonesia dengan logo Burung Merpati telah berubah menjadi PosIND (Pos Indonesia Integrated National Distribution). Dengan logo baru ini, PosIND hadir dengan semangat kolaborasi, integrasi, dan visi untuk membangun sinergi logistik sebagai tulang punggung ekonomi negara. Kehadiran PosIND akan mendorong perubahan serta membangun masa depan sektor logistik yang lebih baik bagi Indonesia.

Lahirnya PosIND merupakan wujud langkah transformatif dan awal babak baru dalam sejarah panjang industri pos di Indonesia. Tak hanya menjadi penyedia layanan, PosIND memiliki semangat baru guna mempercepat kemajuan logistik di Indonesia. Faizal menjelaskan bahwa peresmian merek dan logo merupakan gambaran menuju BUMN logistik yang modern, dapat bersaing secara global serta merupakan bentuk nyata atas dukungan perusahaan terhadap peningkatan ekonomi nasional.