KNEKS Optimistis Tahun 2025, Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Capai 50 Persen

Oleh: Giatri (Editor) - 12 December 2023

Ekonomi syariah di Indonesia berkembang pesat bahkan menduduki posisi ketiga di dunia. Hal itu mengacu pada data yang disampaikan oleh laporan Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2022.

Kendati demikian, literasi masih menjadi salah satu momok dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan Syariah di mana penyebarannya belum merata sampai ke berbagai daerah di Indonesia. Kemampuan literasi ini ditunjukkan dengan seberapa pahamnya masyarakat Indonesia terhadap produk, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah dan sektor riil.

Direktur Infrastruktur Ekosistem Keuangan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (disingkat dengan KNEKS) Sutan Emir Hidayat mengungkapkan, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, namun tingkat literasi ekonomi syariah baru 28,1 persen pada 2023. Sedangkan tahun 2022 sebesar 23,3 persen. Sementara, tahun 2019 masih 16 persen.

“Artinya, pertumbuhannya terbilang lambat,” ujar Emir kepada awak media di Bangka Belitung, Senin (11/12).

Oleh karena itu, diperlukan kerja keras untuk meningkatkan literasi masyarakat, baik melalui edukasi akademik, sosialisasi, dan kolaborasi multipihak. Terlebih pada 2025, Wakil Presiden Ma’ruf Amin selaku Ketua Harian KNEKS menargetkan literasi ekonomi dan keuangan syariah mencapai 50 persen.

“Ini merupakan suatu arahan yang sangat berat, tapi kita harus usahakan semaksimal mungkin,” ungkapnya.

Salah satu jurus jitu yang tengah diramu oleh KNEKS adalah membuat Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah.

“Kami bersama 16 Kementerian/Lembaga anggota dan non anggota KNES serta asosiasi telah melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk memetakan 2 tahun ke depan apa yang ingin dilakukan agar selaras dan dioptimalkan, tidak jalan sendiri-sendiri. Sehingga, budget yang dihabiskan tidak sia-sia dan tepat sasaran. Strategi Nasional ini diharapkan mengintegrasikan semuanya, yang bolong-bolong dan saling bertabrakan dapat diharmonisasikan,” paparnya.

Emir menggarisbawahi, apabila Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah dapat diterapkan dengan baik dan tepat sasaran, KNEKS optimistis tahun 2025 literasi ekonomi dan keuangan syariah dapat mencapai 50 persen.

“Namun, yang perlu digaris bawahi adalah kami ingin apa tercermin di angkanya juga terjadi di lapangan. Itu tantangannya,” tandasnya.

Menyasar Grass Root dan Berdayakan Kaum Ibu

Emir menuturkan, ke depan literasi keuangan syariah dapat menyasar masyarakat yang lebih luas, terutama masyarakat yang di grass root yang belum belum begitu tersentuh. Di sinilah, KNEKS mengupayakan untuk  mengubah pendekatan, tidak lagi hanya sekedar di tataran akademik, tapi lebih kepada yang bersifat grass root.

Selain itu, pihaknya juga akan memberdayakan kaum ibu sebagai agen edukasi literasi keuangan syariah yang dapat berbagi pengetahuan kepada keluarga dan masyarakat yang lebih luas.

“Jangan salah ibu-ibu itu sangat powerful. Ibaratnya suami itu Bintang 2. Sementara, istri itu Bintang 4. Literasi keuangan syariah ini bagus ditanamkan kepada anak-anak sejak dini, sehingga peran ibu sangat penting untuk memberikan edukasi kepada anaknya,” pungkas Emir.

 

Foto: Istimewa