TikTok Gelar Pemutaran Film Budi Pekerti Untuk Edukasi Digital

Oleh: Angie (Editor) - 03 November 2023

Platform media sosial TikTok terus mengambil langkah-langkah dalam mendukung penggunaan yang bijak dan bertanggung jawab di ranah digital. Dalam upaya untuk mengedukasi komunitas TikTok dan masyarakat umum, TikTok telah menggelar pemutaran film "Budi Pekerti," sebuah karya dari sutradara dan penulis skenario terkenal, Wregas Bhanuteja.

Acara yang diadakan di Studio XXI, Senayan City, Jakarta, ini merupakan hasil kerja sama antara TikTok dan Rekata Studio. Melalui pemutaran film ini, TikTok berharap dapat memotivasi individu untuk #SalingJaga, baik saat menciptakan, mengonsumsi, maupun berbagi informasi di platform digital, guna memerangi penyebaran misinformasi di lingkungan digital yang semakin berkembang. Acara pemutaran film "Budi Pekerti" yang diadakan oleh TikTok sebagai bagian dari komitmen mereka untuk mendorong penggunaan platform digital yang bijak dan bertanggung jawab.

"Karena TikTok adalah platform inklusif di mana masyarakat dapat mengekspresikan diri, berbagi pandangan, maupun berpartisipasi dalam interaksi yang aman," kata Anbar Jayadi, Outreach and Partnerships, Trust and Safety, TikTok Indonesia. "Keamanan dan kenyamanan di lingkungan digital ini memerlukan keterlibatan semua pihak, termasuk di TikTok, dalam upaya #SalingJaga. Kami sangat mendukung film "Budi Pekerti" karena kami melihat kesamaan nilai dan tujuan yang diusung. Kami berharap komunitas TikTok dan masyarakat luas dapat belajar dari film ini dan berperan aktif dalam melawan misinformasi, disinformasi, dan hoaks. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan digital yang aman, ramah, dan nyaman untuk semua."

Wregas Bhanuteja, sutradara dan penulis skenario film "Budi Pekerti," menyambut dengan antusias dukungan dari TikTok. Dia menyatakan, "Film ini adalah ekspresi dari keprihatinan saya melihat dampak besar yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan platform digital yang tidak bijak dan bertanggung jawab pada masyarakat luas. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi misi TikTok dalam menyuarakan pesan #SalingJaga untuk melawan misinformasi di ranah digital. Bersama TikTok, kita berharap bisa membentuk kebiasaan baru dalam menggunakan platform digital secara bijak dan bertanggung jawab." Menurut Wregas, keamanan di dunia digital hanya akan terwujud jika semua #SalingJaga satu sama lain."

TikTok telah menjalin kerja sama menjelang Pemilu 2024 untuk menyediakan akses kepada informasi yang dapat dipercayai. Mereka bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membentuk 'Election Hub' di platform TikTok yang akan segera diluncurkan. Selain itu, TikTok juga berkolaborasi dengan mitra pemeriksa fakta independen dan terpercaya seperti MAFINDO, PERLUDEM, dan AFP Indonesia untuk menjaga integritas pemilu dengan mengidentifikasi serta melaporkan konten-konten yang berpotensi berisi misinformasi.

Dalam konteks ini, Silma Agbas, Ketua Komite Publikasi dan Media Sosial MAFINDO, menyatakan, "Sebagai warga digital, kita harus bersama-sama dengan platform digital untuk #SalingJaga. Melaporkan konten misinformasi adalah kunci untuk mendukung moderasi konten dan menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat." Silma Agbas juga mengapresiasi upaya TikTok dalam mempromosikan pesan #SalingJaga dan berharap pemutaran film "Budi Pekerti" dapat membantu melawan misinformasi menjelang Pemilu.

Dalam film "Budi Pekerti," penonton akan dibawa ke dalam kisah Ibu Prani (diperankan oleh Sha Ine Febriyanti), seorang guru bimbingan konseling (BK) yang dikenal karena tegas namun sangat peduli terhadap perkembangan murid-muridnya. Keunikan metodenya dalam mengajar bahkan membuatnya diusulkan sebagai calon wakil kepala sekolah di sekolah tempatnya mengajar.

Namun, hidup Ibu Prani dan keluarganya yang melibatkan sang suami, Pak Didit (diperankan oleh Dwi Sasono), serta kedua anaknya, Muklas (diperankan oleh Angga Yunanda) dan Tita (diperankan oleh Prilly Latuconsina), berubah drastis ketika mereka terlibat dalam sebuah insiden yang kemudian tersebar di platform digital. Penyebaran misinformasi dan disinformasi membawa dampak serius, termasuk risiko kehilangan pekerjaan, pencemaran nama baik, dan sanksi sosial dari masyarakat.

Film "Budi Pekerti" akan menggambarkan perjuangan Ibu Prani dan keluarganya dalam menghadapi konsekuensi dari penyebaran informasi palsu di era digital yang begitu mudah tersebar. Cerita ini menggambarkan secara nyata dampak yang bisa ditimbulkan oleh misinformasi dan disinformasi dalam kehidupan seseorang dan masyarakat.

Angie