UKP Ajak Masyarakat Hindari Mubadzir Pangan

Oleh: Giatri (Editor) - 06 November 2023


Berdasarkan data The Economist Intelligence Unit (EIU) tahun 2017, Indonesia merupakan negara yang menduduki peringkat kedua tertinggi dengan food loss dan food waste (FLW) sebesar 300 kg/orang/tahun. Sementara, hasil kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bersama sejumlah lembaga, Indonesia membuang sampah makanan 23-48 juta ton per tahun pada periode 2000-2019 atau setara dengan 115-184 kilogram per kapita per tahun.


“Kerugian ekonomi yang ditimbulkan sebesar Rp213 – 551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia per tahun. Secara sosial, kehilangan ini setara dengan kandungan energi untuk porsi makan 61-125 juta orang per tahun,” ungkap UKP Muhamad Mardiono dalam acara FORUM GROUP DISCUSSION (FGD) INOVASI PENGOLAHAN PANGAN LOKAL SEBAGAI GERAKAN NASIONAL PENGURANGAN KEHILANGAN DAN PEMBOROSAN MAKANAN di Sari Pacific Jakarta, belum lama ini.


Untuk menjawab permasalahan tersebut tentu diperlukan berbagai upaya, salah satunya melalui inovasi pengolahan pangan. Utusan Khusus Presiden Bidang Kerjaama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan (UKP-BKPKKP) sesuai dengan tugas dan fungsinya ingin mensinkronisasi dan mengkoordinasikan seluruh gerakan pengurangan FLW yang telah diinisiasi oleh K/L dan pemerintah daerah menjadi sebuah Gerakan Nasional pengurangan FLW.


“Mengurangi food loss dan food waste (FLW) menjadi bagian dari SDGs tujuan ke-12, yaitu konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, salah satu targetnya adalah mengurangi menjadi setengah food loss dan food waste pada sepanjang rantai pangan dari produksi hingga konsumsi,” tambahnya.


Untuk mewujudkannya UKP-BKPKKP menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertema “INOVASI PENGOLAHAN PANGAN LOKAL SEBAGAI GERAKAN NASIONAL PENGURANGAN KEHILANGAN DAN PEMBOROSAN MAKANAN”. FGD ini melibatkan berbagai stakeholders yang terkait khusus para koki, masyarakat, akademisi, perwakilan pelaku bisnis pangan, serta media sebagai instrumen diseminasi informasi.


“Kita harus menggaungkan GERAKAN NASIONAL PENGURANGAN KEHILANGAN DAN PEMBOROSAN MAKANAN untuk menyadarkan masyarakat agar tidak gemar membuang makanan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menciptakan sebuah inovasi atau kreasi baru dari makanan tersebut,” jelas pria yang kini menjabat Ketua Umum PPP ini.


Pada kesempatan ini juga Dalam rangka World Food Day yang jatuh pada 16 Oktober, Omar Niode Foundation dan Utusan Khusus Presiden RI bekerja sama dengan Diomedia Publishing berencana menerbitkan buku berjudul “Comfort Food Memoirs: Makanan Yang Menenangkan Beserta Resepnya.”

Comfort food atau makanan yang menenangkan ketika disantap, didefinisikan sebagai makanan yang disiapkan secara tradisional dan biasanya menimbukan sensasi keakraban, serasa di rumah, dengan daya tarik nostalgia.


Buku ke-15 dari Omar Niode Foundation yang kali ini menghimpun 65 penulis lintas profesi, mengajak pembaca menjelajahi tapestri kuliner yang kaya rasa dan memori. Semuanya adalah perjalanan batin dan gastronomi yang memikat dan menyentuh hati melalui resep-resep yang menjadi saksi bisu momen indah dan mengharukan dari kepulauan Nusantara.