Serunya Melihat Proses Pembuatan Bir BINTANG
Sebagai merek bir favorit Indonesia selama lebih dari 70 tahun, Bir BINTANG, belum lama ini meluncurkan varian terbaru dalam portofolionya yang menyasar generasi muda, yakni BINTANG Anggur Merah.
Dalam acara peluncuran yang digelar di Tangerang Brewery Factory – Multi Bintang Indonesia, Kota Tangerang Banten ini, Men’s Obsession mendapat kesempatan untuk merasakan pengalaman seru, yakni mengeksplorasi ‘dapur’ brand berlogo BINTANG yang dianugerahi penghargaan Monde Selection tersebut.
Dalam acara bertajuk “BINTANG Anggur Merah BrewVenture: The Journey Unveiled” ini awak media diberikan arahan safety procedure sebelum berkeliling pabrik bir BINTANG, di antaranya mengenakan rompi safety, memakai safety shoes, dilarang mengambil gambar atau video, dilarang meludah sembarangan, dilarang memasuki area terlarang, dan wajib menggunakan masker.
Brewing Process
Ruang pertama yang kami kunjungi adalah ruang produksi. “Di pabrik ini, khusus memproduksi bir beralkohol, yakni BINTANG Pilsiner, BINTANG Crystal, BINTANG Radler, BINTANG Anggur Merah. Sementara, yang non alcohol, yaitu BINTANG 0.0% diproduksi di PT MBI di Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto,” ungkap Perwakilan Multi Bintang Indonesia.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahan baku utama yang digunakan oleh bir BINTANG adalah air, gandum atau malt, bunga hops, serta ragi atau yeast.
Proses pembuatan bir atau yang disebut brewing process ternyata terdiri atas beberapa tahapan panjang.Menggiling malt adalah Langkah pertama pembuatan bir, di sini malt digiling sehingga menghasilkan gilingan kasar malt yang disebut malt grease.
Malt grease dicampur dengan air hangat menjadi bubur gandum yang disebut dengan mash, di sini terjadi proses-proses enzimatik di mana pati atau karbohidrat diubah menjadi senyawa gula sederhana sehingga dapat terfermentasikan. Proses ini disebut sakarifikasi. Selain itu, terjadi juga perombakan protein-protein menjadi asam amino.
Proses berikutnya mash disaring menggunakan alat yang disebut mash filter, di sini bubur gandum dipisahkan dari kulit atau sekam dan dialirkan ke tangki penampung yang disebut brewing cooper. Hasil penyaringan berupa cairan ekstrak jernih disebut wort.
Wort kemudian dididihkan dalam proses ini ditambahkan hops sebagai pemberi rasa atau aroma khas bir. Setelah melalui proses pendidihan wort panas dipindahkan ke sebuah tangki besar yang disebut whirl pool untuk dijernihkan.
Wort yang sudah jernih dilewatkan ke alat pendingin untuk mencapai suhu ideal bagi yeast untuk melakukan proses fermentasinya, yakni sekitar 7 – 8 derajat celcius. Di dalam tangki fermentasi yeast akan ditambahkan ke dalam wort untuk memulai proses fermentasi.
Proses ini berlangsung selama seminggu dalam suhu yang terjaga sekitar 10,5 derajat celcius. “Pada proses fermentasi, ragi akan mengubah gula menjadi alkohol, karbondioksida, dan pembentukan aroma,” terangnya.
Setelah proses fermentasi selesai, bir perlu disempurnakan rasa dan aromanya dengan disimpan dalam suhu 0 derajat celcius dalam tangki selama beberapa hari. Memasuki tahap terakhir, bir akan disaring untuk memisahkan bir dari yeast sehingga dihasilkan kejernihan dan warna bir sesuai standar yang telah ditentukan.
Tempat penyimpanan bir jernih ini disebut bright beer tank dan siap untuk dikirim ke bagian pengemasan atau packaging.
Packaging
Usai menjelaskan proses produksi, kami pun diajak ke ruangan pengemasan produk. “Ada beberapa bentuk pengemasan bir BINTANG, yaitu botol, kaleng, dan draft beer barrel,” ungkapnya.
Pengemasan bir BINTANG ke dalam botol melalui beberapa tahapan, yaitu botol-botol disimpan, ditampung di empty store pabrik bir BINTANG. Botol dalam palet ini akan ditransfer ke mesin pencucian botol agar menjamin kualitas kebersihannya sebelum diisi dengan bir.
Botol-botol akan melalui proses pencucian menggunakan larutan caustic soda dengan temperature larutan 80 – 85 derajat celcius. Sedangkan, untuk botol-botol pengembalian pasar pencucian ini juga bertujuan untuk melepaskan label yang menempel pada botol tersebut.
“Sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular secara maksimal pada setiap kegiatan operasionalnya demi menciptakan lingkungan dan bisnis yang berkelanjutan, Multi Bintang Indonesia sejak akhir 2021 telah merancang dan menerapkan sistem pengembalian kemasan botol, kerat, dan keg melalui mitra-mitra bisnis. Hampir 80 persen dari total produksi bir kemasan botol untuk digunakan kembali,” terangnya.
Sebelum masuk ke tahap pengisian, botol-botol yang telah bersih keluar dari mesin pencucian botol perlu dilakukan pengecekan terhadap kebersihan botol untuk menghindari adanya benda asing dalam botol, sisa cairan caustic soda atau air bilasan.
Alat inspeksi ini dibekali dengan kamera yang dapat memonitor temuan cacat botol atau kelainan-kelainan pada botol yang tidak sesuai spesifikasi. Bila kondisi tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan maka botol ini akan dikeluarkan secara otomatis dari jalur.
Dalam proses pengemasan bir yang ditampung di bright beer tank akan ditransfer ke mesin pengisian dan bir akan dialirkan ke dalam botol dan dilakukan penutupan botol. “Kecepatan mesin pengisian botol ini sekitar 38.000 per jam,” tambahnya.
Bir dalam botol yang sudah ditutup akan melewati alat inspeksi yang dapat melakukan beberapa deteksi, di antaranya apakah level bir sesuai dengan standar, apakah terdapat botol yang tidak memiliki tutup botol, dan apakah terdapat benda asing di dalam botol, bila terdeteksi maka botol akan dikeluarkan secara otomatis dari jalur.
Kemudian, proses pasteurisasi, bir di dalam botol akan dijamin bebas mikro organisme dan melewati mesin pasteurisasi. Setelah melewati mesin pasteurisasi, botol bir akan dipasang label. Pada label akan diberi keterangan tanggal dan jam produksi serta masa kadarluarsanya menggunakan laser jet.
Botol bir yang telah diberi label ini akan melewati tahap inspeksi terakhir, yang akan mendeteksi beberapa parameter kualitas, antara lain bila tidak ada label, tidak ada kode produksi, posisi label tidak simetris, level pengisian kurang, dan bila ada kebocoran pada tutup botol.
Botol-botol yang lolos inspeksi akan ditransfer ke karton atau krat plastik. Kemudian, secara otomatis akan disusun ke atas palet. Lalu, dipindahkan ke Gudang.
“Pengeluaran produk ke distributor dijaga selalu agar first in, first out. Pihak gudang akan bisa mengeluarkan produk setelah melalui proses uji kualitas air. Setelah melalui uji kualitas, bir dalam kemasan tersebut siap didistribusikan,” terangnya.
Menikmati Rasa Baru yang Seru
Usai diajak berkeliling pabrik bir BINTANG, awak media pun menghadiri peluncuran BINTANG Anggur Merah. Sekaligus mengikuti talk show dengan pembicara Marketing Director Multi BINTANG Indonesia Jessica Setiawan dan Artis muda yang aktif dalam dunia layar lebar, Erika Carlina.
Menariknya lagi pada momen kebersamaan ini, kami juga bisa menikmati kesegaran BINTANG Anggur Merah. Inovasi terbaru ini menggabungkan cita rasa khas yang disukai masyarakat akan bir BINTANG, dengan rasa manis serta aroma dari anggur merah. Perpaduan ini menciptakan harmoni cita rasa dan mampu memberikan pengalaman baru yang istimewa bagi semua orang.
Gia | Dok. Multi Bintang Indonesia