Jember Hadirkan Pariwisata Rasa Piala Dunia

Oleh: Syulianita (Editor) - 26 November 2022

Momentum penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar, dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember untuk membranding serta meningkatkan daya beli masyarakat atas produk pariwisata dan ekonomi kreatif daerahnya. Hal ini disampaikan oleh Hendy Siswanto, Bupati Jember saat menjamu makan malam Himpunan Anak Media (HAM) di Pendopo Wahyawibawagraha, Selasa Malam (22/11/2022).

Selama penyelenggaraan Piala Dunia 2022, Pemkab Jember memberikan fasilitas nonton bareng (Nobar) melalui megatron di alun-alun secara gratis. Dan pemkab Jember menjadi satu-satunya daerah yang membeli lisensi nobar secara resmi ke pemegang hak siar Piala Dunia di Indonesia.

Bupati Hendy menyebut, hadirnya megatron yang menghabiskan anggaran sebesar Rp1,5 miliar tersebut bukan semata-mata agar terlihat keren atau gagah. Akan tetapi sebagai tempat agar terjadi pergerakan ekonomi rakyat dari kalangan bawah.

Perlu diketahui, Jember memiliki 647 ribu UMKM, yang berasal dari 248 desa, dan setiap minggunya ada 900 pelaku UMKM sektor ekonomi kreatif bergantian untuk bertransaksi selama penyelenggaraan nobar di alun-alun.

“Ini adalah cara membuat paket agar perkembangan UMKM sektor ekonomi kreatif bergerak dan meningkat. Jember memiliki jumlah penduduk 2,6 juta orang. Jika 1 juta penduduk saja bertransaksi selama nobar, maka akan terjadi potensi transaksi mencapai dan perputaran uang sebesar ratusan miliar,” ungkapnya.

Dari sektor pariwisata, Kabupaten Jember memiliki event yang telah mendunia yakni Jember Fashion Carnaval, kemudian ada Jember Kota Cerutu Indonesia (JKCI) yang telah memasuki tahun keempat dan menghadirkan 20 Duta Besar berbagai negara ke Jember, salah satunya dari Kuba negara penghasil tembakau cerutu terbaik dunia.

“Para dubes tersebut tinggal selama 3 hari di Jember. agar ada sesuatu yang berbeda dari tahun sebelumnya, penyelenggara JKCI menggelar fashion show di tengah hutan tembakau yang tingginya sudah mencapai dua meter, pada sore hari. Melihat Sunset di tengah kebun tembakau,” terang Bupati.

Penyelenggaraan event yang telah eksis dan besar, menurut Hendy, menjadi sarana positif untuk Pemkab Jember berkolaborasi membranding daerahnya lebih efektif dan akselerasinya pun nyata. “Karena harus diakui, jika Pemda yang menyelenggarakan event itu sendiri, dapat dipastikan tidak bakal sukses dan sebesar seperti itu,” katanya.

Potensi selain event berbasis masyarakat atau community based, Jember memiliki Pusat Penelitian Tembakau dan Kakao (PuslitKoka), dan destinasi ikonik yakni Tanjung Papuma.

Untuk Puslit Koka, saat ini hanya ada dua di dunia, pertama di Perancis dan kedua di Jember, Indonesia yang sudah ada sejak 1911. Hanya saja, nama Puslit Koka ini masih belum bergema layaknya penonton di dalam stadion.


“Kehadiran Puslit Koka masih belum maksimal. Ibarat tendangan bola masih setengah tiang. Artinya belum terlalu populer. Padahal di dunia itu cuma ada dua di Indonesia dan Prancis. Pun demikian dengan Papuma, dari dulu hingga sekarang masih seperti itu,” lanjut Bupati.

Untuk itu, Jember membutuhkan kehadiran media seperti Himpunan Anak Media ini. Sebab Jember siap untuk ‘ditendang’ agar lebih populer lagi. “Beri kami koreksi dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif secara objektif. Jember tidak akan tahu bagus kalau tidak ada yang menilai. Kami butuh media untuk berkolaborasi,” pungkas Bupati Hendy Siswanto.

Perayaan HUT HAM ke-15 ini, didukung penuh Dafam Hotel Management, ARTOTEL Group, Pemerintah Kabupaten Jember, dan para sponsorship mulai dari maskapai penerbangan Super Air Jet, McDonald’s, Malaysia Tourism Board, TTC Indonesia, Superindo, Sriboga, pelaku industri perhotelan; Archipelago International, IntiWhiz, Horison Group, Khas hotel management, dan lainnya. (Tan)