Oleh: -

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) ikut mendukung menyukseskan program pemerintah. Salah satu di antaranya adalah pada tahun 2021 Polri terlibat dalam penanganan Covid-19 dengan merekrut 451 tenaga kesehatan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerangkan, Korps Bhayangkara diletakkan di beberapa titik fasilitas kesehatan. Dengan rincian Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana Khusus (SIPSS Sus) Dokter sebanyak 201 orang dan sebanyak 250 orang Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) perawat dan bidan.

Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) dalam rilisnya pada Jumat (31/12/2021) menilai kinerja Polri dalam penanganan Covid-19 memuaskan publik. Gerakan vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan kelompok (herd immunity) minimal 70% yang ditetapkan pemerintah sudah tercapai. Bahkan ada sejumlah daerah, seperti Jakarta dan Bali, sudah melampaui lebih dari 100%. Lemkapi menyebut atas capaian tersebut Polri sebagai garda terdepan dalam gerakan vaksinasi berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 semakin baik.

Tidak hanya itu, Polri juga menaruh perhatian terhadap kelompok rentan dan berkebutuhan khusus (disabilitas) dengan melakukan perbaikan sarana dan prasarana bagi masyarakat. Polri menyediakan 1.975 unit ruang ramah anak, 2.582 unit jalur khusus disabilitas, 1.616 unit toilet khusus disabilitas, 2.604 unit tenda khusus disabilitas, 2.028 unit parkir khusus disabilitas, 2.384 unit kursi roda, 1.250 unit elevator handrail, dan 236 unit ruang laktasi.

Polri banyak menghasilkan inovasi dan prestasi dalam pelayanan publik. Sejumlah inovasi itu antara lain pemberlakuan tilang elektronik, inovasi pelayanan surat izin mengemudi (SIM) daring, aplikasi pengaduan masyarakat berupa Propam Presisi (pengaduan etika Polri), dan Dumas Presisi (pengaduan umum).

Pada tahun 2021 Polri merekrut 43 mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). menjadi aparatur sipil negara (ASN) Polri. Hal itu dilakukan sebagai upaya perkuatan penanganan tindak pidana korupsi. Selain itu Polri melakukan perekrutan terhadap bibit-bibit sumber daya manusia (SDM) melalui program rekrutmen proaktif 2021. Rekrutmen dilakukan terhadap 83 santri.

Tak hanya itu, Polri juga melakukan terobosan dan inovasi untuk menghadapi tantangan di era Revolusi 4.0 dan society 5.0, yakni dengan merekrut 1.291 orang Bintara Kompetensi Khusus Teknologi Informasi. Lembaga survei Poluli Center pada 20 Desember 2021 merilis Polri menjadi lembaga penegakan hukum dengan tingkat kepuasan tertinggi di mata responden, yakni 75 persen. Di bawah Polri adalah Mahkamah Agung 73 persen, Mahkamah Konstitusi 72,4 persen, KPK 71,5 persen, dan Kejaksaan Agung 69,6 persen.

Pada 5 Desember 2021 lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 80,2 persen atau tertinggi selama satu dekade terakhir. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melalui keterangan tertulis mengatakan, tingginya tingkat kepercayaan publik yang mengalahkan lembaga penegak hukum lainnya tidak lepas dari pengaruh Kapolri.

Sigit menegaskan, pihaknya bakal berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan di tubuh Polri. Mereka menerima masukan dari tim survei yang menunjukkan kepuasan masyarakat terhadap Polri. (ARH)