Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Menunaikan Janji

Oleh: Syulianita (Editor) - 17 August 2022

Naskah: Sahrudi Foto: Istimewa

Ruangan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Rabu, 20 Januari 2021, menjadi saksi saat Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan tekadnya untuk memperbaiki budaya POLRI agar tidak ada anggota polisi yang melakukan penyalahgunaan wewenang. Tekad yang disampaikan calon tunggal Kapolri yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo saat fit and proper test memang tidak sekadar lips service. Sembilan bulan kemudian setelah dia jadi Kapolri keluar pernyataan bahwa dia akan menindak tegas oknum polisi yang melakukan pelanggaran.

Mengutip keterangan tertulis dari Humas Polri pada Selasa (19/10/2021), Sigit menekankan untuk tidak ragu dalam melayangkan pidana atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) kepada personel dari Polri yang tidak sesuai aturan dalam bertugas. "Perlu tindakan tegas jadi tolong tidak pakai lama, segera copot PTDH, dan proses pidana, ucap Listyo mengutip keterangan tertulis.

Masih dari siaran pers itu, Listyo Sigit juga menegaskan bahwa perbuatan negatif yang dilakukan oleh oknum polisi bisa merusak marwah dari institusi Polri serta menciderai kerja keras dan komitmen dari polisi yang bekerja untuk masyarakat dengan maksimal. Sigit berharap tindakan tegas terhadap oknum polisi yang melakukan pelanggaran dapat mengakibatkan efek jera mengingat tindakan oknum itu berpotensi membuat turunnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi tersebut.

"Kasihan anggota kita yang sudah kerja keras dan selama ini berusaha berbuat baik, terus kemudian hancur gara-gara hal-hal seperti ini. Tolong ini disikapi dengan serius, kemudian lakukan langkah-langkah konkret yang baik," tutur Sigit masih di siaran pers itu.

Lebih keras lagi ia ungkapkan dalam rapat kerja Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/1/2022). "Untuk melakukan perbaikan dan bentuk komitmen kami berbenah, kami tegaskan sekali lagi bahwa Polri tidak ragu untuk memecat 30, 50, 500 anggota Polri yang merusak institusi dari dalam untuk menyelamatkan 400.000 lebih anggota Polri yang telah berbuat baik," tegasnya disambut tepuk tangan anggota Komisi III.

Seperti sudah diprediksi, Listyo Sigit memang harus bekerja keras sebagai seorang Kapolri. Karena belum setahun menjadi orang nomor satu di Kepolisian RI sudah banyak peristiwa dan kejadian yang membuat dia harus bekerja keras dan tegas untuk menuntaskannya.

Tapi sikap tegas dari alumni AKPOL abituren 1991 mampu menjawab tantangan itu. Bahkan sejumlah langkahnya langsung memberikan efek jera bagi oknum polisi yang melakukan kesalahan. Satu demi satu personel kepolisian yang melakukan pelanggaran dipecat dan diusut secara pidana. Begitu juga yang masih dalam proses pembuktian etik, langsung dicopot dari jabatannya. Salah satu contohnya adalah kepada Kapolsek Parigi Iptu IDGN yang dipecat karena diduga menjadi pelaku pemerkosaan terhadap anak seorang tersangka, lalu dikeluarkannya perintah pemecatan tidak dengan hormat serta proses pidana kepada Bripka CS yang menembak tiga orang hingga tewas di RM Cafe, Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat. Tindakan tegas juga dilakukan kepada 11 oknum polisi berpangkat bintara hingga perwira yang diduga menjual barang bukti narkoba hasil tangkapan di Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut), tindakan keras dari Polri juga dialami Bripka RY lantaran anggota Polsek Cluwak, Kabupaten Pati, itu diduga melakukan tindak asusila dalam kasus perselingkuhan.

Hingga yang teranyar adalah ditangkap dan ditetapkannya Irjen Ferdi Sambo dalam kasus penembakan terhadap ajudannya sendiri, yakni Brigadir Josua. Berita terbaru, Satgasus Merah Putih yang dipimpin Irjen Ferdy Sambo dibubarkan Kapolri.

“Bapak Kapolri sudah menghentikan Satgasus Polri, artinya sudah tidak ada lagi satgasus Polri“ ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, saat jumpa pers, Kamis (11/8/2022). Pembubaran dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sejalan dengan pemeriksaan perdana terhadap Ferdy Sambo sebagai tersangka.

Selain bersih-bersih terhadap oknum polisi yang merusak nama baik Polri, Listyo Sigit juga melakukan banyak gebrakan di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat. Sejak ia dilantik pada 27 Januari 2021, Listyo bersama seluruh jajarannya banyak mengukir prestasi sehingga banyak mendapat apresiasi dari publik.

Prestasi yang ditorehkannya di bidang keamanan semisal menangkap ratusan tersangka kasus narkoba internasional, membongkar mafia tanah, mengungkap kasus pinjaman online ilegal, menggagalkan berbagai rencana aksi teror, dan penangkapan terhadap pelaku teror.

Sementara inovasi yang dilakukannya dalam memudahkan masyarakat juga dilakukan seperti misalnya pemberlakuan tilang elektronik, inovasi pelayanan SIM daring, aplikasi pengaduan masyarakat berupa Propam Presisi (pengaduan etika Polri), dan Dumas Presisi (pengaduan umum).

Pada masa pandemi Covid-19 ini, Polri juga aktif memberikan pelayanan, perlindungan, dan pengayoman masyarakat, serta ikut dalam gerakan vaksinasi hingga berhasil menjaga situasi keamanan sangat kondusif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Benar seperti apa yang pernah disampaikan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN Sarifuddin Suding bahwa Listyo Sigit tidak hanya menjawab persoalan di atas kertas melainkan juga ditindaklanjut dengan tindakan di lapangan.

Tak heran dalam sejumlah survei, kepuasan publik terhadap Polri di era kepemimpinannya menunjukkan angka kepuasan yang signifikan. Hal ini tentu menjadi komitmen Polri untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Prestasi yang dibuat Jenderal kelahiran Ambon 5 Mei 1969, ini semakin membuatnya semangat meningkatkan kinerja. Khususnya untuk memastikan pihaknya bakal terus berbenah. Seperti disampaikannya saat membacakan sambutan pada Upacara HUT Ke-76 Bhayangkara di Akademi Kepolisian, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022), pembenahan yang dilakukannya selain bertujuan agar Polri menjadi institusi modern juga menjadi institusi yang tidak antikritik melalui reformasi kultural dengan menyerap aspirasi masyarakat. Kami berjanji bahwa kami akan terus berbenah, senantiasa peka dan mendengar kritik, masukan saran kepada Polri. Meskipun pahit akan kami jadikan evaluasi untuk mewujudkan transformasi menuju Polri yang presisi, tegas dia.