Sofyan Basir Si Tangguh nan Rendah Hati

Oleh: content (Administrator) - 01 January 2013
Memulai tugas di bawah tekanan dan kepercayaan yang belum solid, Sofyan membuktikan bahwa ia adalah salah satu bankir tertangguh yang pernah ada di Tanah Air. Beberapa bulan pertama hanya ia habiskan untuk melakukan safari sambung rasa dan konsolidasi ke seluruh wilayah dan kantor cabang. Kesejatiannya yang egaliter, sosoknya yang cair dalam berkomunikasi, dan sikapnya yang rendah hati, adalah formula jitu dalam mempersatukan tim untuk mencetak prestasi terbaik. Pemahaman total Sofyan Basir tentang bagaimana membangun ekonomi rakyat kecil yang menjadi urat nadi nasabah Bank BRI, terbukti berbuah hasil luar biasa. Dari tahun ke tahun, kinerja keuangan dan operasional BRI terus bertumbuh, bahkan meroket secara meyakinkan. Tahun lalu, BRI pun kembali masuk dalam daftar Forbes Global 2000, daftar bergengsi perusahaan terbesar dunia.Dalam wawancara pada masa awal jabatannya di BRI, Sofyan mengaku mencurahkan waktunya 12 jam per hari untuk BRI. Sisanya adalah tidur delapan jam, dan hanya empat jam berinteraksi dengan keluarga. Semua itu kini sudah terbayar dengan prestasi BRI yang sangat membanggakan. Secara pribadi, Sofyan sudah mengoleksi begitu banyak penghargaan bergengsi dari berbagai lembaga terpercaya, baik nasional maupun mancanegara. Penghargaanpenghargaan layak, yang sesungguhnya ia tolak dalam hati kecilnya. Maklum, sosok sederhana ini senantiasa merasa terbebani saat dianugerahi penghargaan. Pasalnya, dia merasa penghargaan tersebut sebenarnya bukan untuk dirinya pribadi, melainkan untuk segenap jajaran pekerja BRI di seluruh Indonesia. Tapi juga tak bisa disangkal bahwa
keputusan-keputusan strategis yang diambil oleh Sofyan selama hampir 13 tahun memimpin BRI, terbukti berdampak baik terhadap kinerja BRI. Dalam beberapa tahun terakhir, misalnya, Sofyan mampu mengubah imej BRI dari bank desa menjadi bank yang sejajar, bahkan lebih besar, dari bank-bank besar nasional. ketangguhannya dalam mengelola bank raksasa, bisa diukur dengan jelas. Meski berada di tengah situasi krisis perekonomian nasional dan global yang beberapa kali menghantam, Sofyan tetap mampu menakhodai BRI dengan baik untuk tetap sehat, mencetak laba, dan melakukan ekspansi. Data yang kami terima hingga Triwulan III-2012, misalnya, menunjukkan kinerja keuangan dan operasional BRI tetap bersinar-sinar. Laba berhasil dicetak sebesar Rp13,01 triliun, atau meningkat 24,77% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagai bank dengan bisnis micro banking terbesar di dunia, hingga Triwulan III/2012, BRI telah menyalurkan kredit mikro sebesar
Rp.84,9 triliun kepada 3,9 juta debitur mikro baru. Penyaluran kredit ini menghasilkan outstanding kredit sebesar Rp.101,1 triliun pada akhir September 2012 dengan debitur mikro yang dibiayai BRI mencapai lebih dari 5,5 juta orang.
     Di segmen UMKM, BRI adalah penyumbang porsi terbesar dalam realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dibandingkan bank penyalur KUR lainnya. Outstanding KUR BRI pada Triwulan III Tahun 2012 sebesar Rp18,7 triliun dengan total debitur sejumlah 2,095 juta debitur. Ekspansi kredit mikro BRI yang
dibarengi oleh peningkatan jumlah debitur mencerminkan perluasan jangkauan dan pelayanan BRI ke dalam masyarakat mikro Indonesia. Namun, meski terus berekspansi, BRI tidak melupakan prinsip kehati-hatian. Ini tercermin pada keberhasilan BRI dalam menekan tingkat NPL Gross dari 3,26% di Triwulan III Tahun 2011 menjadi 2,33% di Triwulan III Tahun 2012. Bahkan tingkat NPL kredit mikro Bank BRI selalu terjaga dibawah 2% dalam 5 tahun berturut-turut, di mana NPL kredit mikro pada Triwulan III Tahun 2012 adalah sebesar 1,35%. Dalam hal himpun menghimpun dana, BRI sukses meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 20,48%, dari Rp 309,71 triliun di Triwulan III Tahun 2011 menjadi sebesar Rp 373,14 triliun di Triwulan III Tahun 2012. Ini adalah buah dari kecerdikan kegiatan pemasaran, pengembangan jaringan unit kerja, maupun e-channel dan pengembangan fitur produk simpanan, serta peningkatan dana murah. Komposisi DPK Bank BRI pada Triwulan III Tahun 2012, masing-masing, Giro Rp 68,12 triliun (18,25%), Tabungan Rp158,63 triliun (42,51%), dan Deposito Rp 146,39 triliun (39,23%). Jaringan unit kerja pun membengkak dari 7.738 kantor di Triwulan III Tahun 2011 menjadi 8.888 kantor di Triwulan III Tahun2012. Penambahan e-channel yang meliputi penambahan ATM meningkat pesat dari 6.733 unit di Triwulan III Tahun 2011 menjadi 11.623 unit di Triwulan III Tahun 2012. Sementara itu penambahan EDC (electronic data capture) juga meningkat pesat dari 18.030 unit di Triwulan III Tahun 2011 menjadi 37.507 unit di Triwulan III Tahun 2012. Selama 21 bulan terakhir, rekening BRIbertambah sebanyak 2.619.550, atau ratarata bertambah 4.100 rekening per hari. Per 2009 nasabah BRI sebanyak 36.453.048 nasabah, September 2012 menjadi 39,072.598 atau tumbuh rata-rata 2,56% per tahun. Peningkatan penyaluran kredit dan pertumbuhan DPK, berujung pada komposisi Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI menjadi sebesar 85,23%. Rasio profitabilitas ROA pun meningkat dari 4,67% pada Triwulan III Tahun 2011 menjadi 4,87% pada Triwulan III Tahun 2012. Sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) meningkat dari 14,84% di Triwulan III Tahun 2011 menjadi 15,95% pada Triwulan III Tahun 2012. Total aset BRI mencapai Rp469,01 triliun per September 2012. Kemampuan Sofyan untuk memaksimalkan semua potensi yang mereka miliki, di tengah persaingan dunia perbankan yang kian ketat, dan dibayangi pula oleh situasi krisis ekonomi, membuat banyak analis dan bankir kagum. Padahal salah satu resepnya sederhana saja, Sofyan memfasilitasi nasabah mereka sesuai perbedaan karakter antara nasabah di desa dan di perkotaan. Tahun ini Sofyan menargetkan BRI bisa menjadi bank yang mempunyai kantor terbanyak. Ke depan, dengan motto “melayani dengan setulus hati,” Sofyan berkeinginan agar BRI menjadi National Payment Agent terbesar, sehingga hampir seluruh masyarakat Indonesia bermutasi di BRI. Dia melihat potensinya sangat besar. n Sofyan-grafi Nama Lengkap Sofyan Basir Lahir Bogor, 4Mei 1959 Pendidikan Sekolah Tinggi AkuntansiUniversitas Trisakti (1980) Pekerjaan/Jabatan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sejak 17 Mei 2005 Riwayat Pekerjaan Staf Bank Duta (1980-1985), Pembina Kredit Bank Bukopin (1985-1988), Wakil Pemimpin CabangUjung Pandang, Bank Bukopin (1988-1989),
Pemimpin Cabang Banda Aceh, Bank Bukopin (1989-1992), Pemimpin Cabang Utama Bank Bukopin (1992-1993), Pemimpin Cabang Surabaya, Bank Bukopin (1993-1999), Grup Head Line of Business, Bank Bukopin (1999-2000), Direktur Komersial, Bank Bukopin (2000-2005) Keluarga ayah dua anak.