Oleh: -

Wujudkan Langkah Strategis Lewat Inovasi Digital

Naskah: Angie Diyya Foto: Sutanto

Menghadapi krisis akibat pandemi sejak dua tahun silam, ia harus tetap cekatan menerapkan efisiensi di berbagai bidang guna mempertahankan pelayanan dan pencapaian perusahaan.

Memahami aspirasi dan tujuan akhir CEO dan stakeholders yang lebih luas, seperti pemegang saham dan masyarakat, sekaligus mengenali kekuatan, kekurangan, maupun peluang yang masih dapat diperoleh, serta merumuskan target yang achievable adalah tanggung jawab yang diemban Litta Ariesca sebagai seorang Direktur Pemasaran & Operasi PT Patra Jasa. Hasil rumusan awal ini tentunya didiskusikan untuk disempurnakan bersama dengan CEO dan anggota direksi yang lain dalam business plan yang terintegrasi.

Perjalanan karier Litta dimulai selepas kuliah di Inggris, ia menjabat sebagai analis di Addison Griffiths Consultant, sebuah firma konsultasi bisnis di London, Inggris, selama hampir lima tahun. Sekembalinya ke Indonesia, ia lalu berkiprah di berbagai perusahaan multinasional dan nasional menangani pemasaran dan pengembangan bisnis di berbagai sektor seperti properti, produk kimia, plantation, dan telekomunikasi. Ia kemudian bergabung dengan Pertamina pada tahun 2012 menangani berbagai pengembangan bisnis, Merger & Acquisition, termasuk berbagai kerja sama internasional. Sejak tahun 2020, tepat saat pandemi, ia diamanahkan sebagai Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Jasa yang merupakan anak perusahan Pertamina, hingga sekarang.

Saat ditemui Men’s Obsession, Litta menyatakan fungsi pemasaran dan operasi adalah fungsi inti yang menentukan keberhasilan perusahaan, baik secara finansial maupun reputasi. “Sektor industri kami yang bergerak di hospitality, services, dan property termasuk yang terdampak sangat berat oleh pandemi Covid-19, sehingga sebagai pemimpin saya perlu fokus dan memiliki energi lebih untuk meningkatkan efisiensi biaya, namun tetap menjaga pelayanan serta motivasi seluruh pekerja di berbagai unit pemasaran dan operasi,” paparnya.

Ia juga menyebutkan bisnis hospitality yang sangat tergantung dari aktivitas pariwisata serta kegiatan pertemuan terdampak signifikan dan turun hingga lebih dari 80% di awal pandemi. Dalam bisnis penjualan properti, permintaan terhadap unit properti juga menurun tajam seiring dengan berfokusnya masyarakat pada pelayanan kesehatan. Dengan tidak berfungsinya hotel-hotel, beberapa dialihfungsikan menjadi dorm bagi para tenaga kesehatan bekerja sama dengan rumah sakit dan pemerintah setempat. Sementara itu, beberapa ruang yang ada di gedung kantor Patra Jasa Kuningan dialihfungsikan menjadi co-working space menyesuaikan dengan permintaan ruang kerja yang lebih fleksibel. Untuk menjaga keuangan perusahaan, pihaknya melakukan intensifikasi kegiatan ekstra untuk unitunit usaha yang masih potensial, seperti penjualan landed houses yang hasilnya dapat menjaga kesehatan keuangan perusahaan.

“Adapun tindakan yang saya ambil, antara lain pertama meningkatkan efisiensi untuk survive. Dalam beberapa area mau tidak mau kami harus menunda atau membatalkan rencana pengembangan berdasarkan tingkat urgensinya. Kami membagi zona operasi di unit-unit hospitality untuk penghematan biaya operasional, dan pemanfaatan digital media secara maksimal untuk koordinasi, pengawasan dan penjualan,” jelasnya.

Kedua, sambung Litta, melakukan inovasi untuk mempertahankan pelayanan dan pemasaran, contohnya modifikasi pendekatan pemasaran menggunakan berbagai channel digital. Untuk pertama kalinya Patra Jasa melakukan product launching secara daring yang ternyata mendapat antusiasme cukup besar dari jumlah pengunjung. Pengembangan e-inspection dilakukan untuk memonitor pekerjaan team facility management services di lapangan yang tersambung dengan seluruh media komunikasi team termasuk CCTV dan dashboard inventory. Kemudian yang ketiga, tetap mempertahankan perspektif jangka menengah dan panjang. Bersama fungsi terkait seperti business development mendukung perencanaan pengembangan proyek-proyek potensial baru sehingga saat pandemi usai Patra Jasa tetap dapat tumbuh. Seperti proyek pengembangan landed houses yang dalam pergerakan market property saat ini meningkat cukup signifikan.

Dengan inovasi digital yang dilakukan, seiring dengan evolusi customer behavior, Patra Jasa mampu meningkatkan efektivitas kanal-kanal penjualan digital. Respon terhadap promosi digital meningkat dari kisaran 15% ke lebih dari 50%. Walaupun masih tahap awal, feedback dari pelanggan cukup positif dengan perolehan penghargaan dan customer review yang tinggi, contohya dari platform travel terkemuka seperti Agoda.com dan pegipegi.com.

Selain itu, memperbaiki penanganan berbagai media sosial yang dimiliki perusahaan senantiasa dilakukan dengan mempertimbangkan peningkatan efektivitas Customer Relationship Management kepada pelanggan. Misalnya, secara aktif terus berkomunikasi dan sharing knowledge melalui media pesan elektronik kepada pelanggan loyal Patra Jasa, maupun prospects secara direct atau indirect melalui media sosial. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, pengembangan e-inspection untuk memonitor pekerjaan team facility management services di lapangan yang tersambung dengan seluruh media komunikasi team termasuk CCTV dan dashboard inventory. Di luar hal-hal yang berhubungan langsung dengan pelanggan, pada fungsifungsi pendukung Patra Jasa juga tengah dalam proses meningkatkan infrastruktur IT, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan perusahaan ke depan.

“Di luar itu, untuk saya pribadi, terdapat dua hal yang cukup berkesan. Di tengah kondisi pandemi tersebut terjadi transisi manajemen, selama hampir setengah tahun saya merangkap beberapa fungsi, termasuk menjadi Pelaksana Tugas Direktur Utama. Hal ini memberikan tantangan lebih bagi saya,” ungkapnya.

Ia juga memimpin Patra Jasa bekerja sama dengan beberapa perusahaan lain, seperti Pertamedika IHC dan Wika Gedung membangun infrastruktur Rumah Sakit Darurat Covid-19 dari nol hanya dalam waktu satu bulan. Hal ini menurut Litta cukup membanggakan dan menunjukkan bahwa Patra Jasa tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga berperan nyata dalam membantu masyarakat Indonesia yang terkena imbas pandemi.

“Ke depan, di mana pun berada, saya ingin dapat meningkatkan kinerja dan kontribusi dari organisasi yang saya pimpin. Di luar kinerja organisasi, saya juga ingin mengembangkan kapabilitas dari seluruh tim, sehingga mereka dapat mengembangkan kapabilitas dan jaringan untuk kinerja dan kesempatan yang lebih baik,” ucapnya penuh harap.