Willy Halim Sugiardi (Direktur Operasional & Keuangan PT. BRI Multifinance Indonesia)

Oleh: Syulianita (Editor) - 01 June 2022

Meningkatkan Digitalisasi Produk Demi Pelayanan

Naskah: Sahrudi Foto: dok. Pribadi

Wajar kalau Willy Halim Sugiardi paham serta mampu meningkatkan dan menjaga sukses PT BRI Multifinance Indonesia saat ini, karena ia telah menjadi bagian perusahaan itu sejak tahun 1996 dengan merintis karier mulai dari staf di bagian analisa pembiayaan, hingga kini menjadi Direktur Operasional dan Keuangan PT BRI Multifinance Indonesia.

Willy telah merasakan turbulensi di perusahaan itu sejak masih bernama PT Sanwa-BRI Finance. Bahkan selama masa krisis ekonomi di tahun 1998 sampai 2000, ia menjadi bagian dari tim restrukturisasi yang bertugas untuk membantu debitur dalam melakukan restrukturisasi pembiayaan.

Lalu, apa targetnya sebagai CFO dari anak usaha BUMN ini? Pria yang pada tahun 2019 dipercaya sebagai Direktur Operasional dan Keuangan, ini mengaku menargetkan peningkatan inovasi di bidang digital bagi kemajuan perusahaannya. “Target saya di tahun 2022 ini antara lain: melanjutkan digitalisasi produk dan proses bisnis melalui peningkatan kapabilitas digital baik dari sisi Human Capital maupun sisi Culture, pengembangan IT system antara lan IT Security, IT Maturity Level, produk berbasis digital, dan peningkatan kualitas data,” tekadnya.

Willy yang pernah menjadi Chief Operation Manager 2 yang membawahkan, antara lain Teknologi Informasi, Analisa Pembiayaan dan Administrasi Pembiayaan, ini mengakui bahwa transformasi digital tidak bisa berdiri sendiri tanpa mampu melakukan transformasi sumber daya manusia atau SDM. “Karena di sektor jasa terutama jasa keuangan, kepuasan layanan masih tetap membutuhkan human touch, “ ujarnya.

Target Willy lainnya di tahun 2022 adalah memperkuat divisi pendukung bisnis, terutama meningkatkan efisiensi di segala lini operasional yang mampu memberikan kontribusi kepada laba Perseroan serta penguatan sumber pendanaan, antara lain melalui penerbitan Obligasi yang direncanakan akan diterbitkan di bulan Juni 2022. 

Wajar ia terus memperkuat upaya meningkatkan laba Perusahaan, karena kinerja BRI Multifinance di tahun 2021 menunjukkan performa yang kinclong. Ya, di tahun 2021, Perseroan berhasil mencatatkan aset sebesar Rp5,25 Triliun pada akhir tahun 2021, naik sebesar 29,56% yar of year (YoY) dan pada triwulan 1 2022 aset Perusahaan tercatat Rp5,75 Triliun. “Pendapatan Perseroan juga tercatat meningkat 24,20% yoy menjadi Rp612 miliar di 2021 selaras dengan pertumbuhan pada portofolio pembiayaan,” ungkap Willy.

Sementara itu, ia melanjutkan, beban operasional relatif terjaga dengan hanya naik 15,14% yoy dari Rp482 miliar di 2020 menjadi Rp555 miliar di 2021, sehingga Laba Sebelum Pajak naik tajam sebesar 429,14% yoy dan Return on Assets mencapai 1,09%. Kenaikan laba bersih Perseroan tercatat sebesar 802,93% yoy mencapai Rp43 miliar, sehingga ROE tercatat naik menjadi 3,81% pada tahun 2021. Dengan demikian, laju peningkatan laba bersih Perseroan tercatat jauh di atas rata-rata industri yang mencatat pertumbuhan sebesar 117,58% yoy. “Kami memproyeksi pendapatan di tahun 2022 akan bertumbuh kurang lebih sebesar 44,0% dengan laba bersih setelah pajak di atas Rp70 miliar,” tekadnya serius.

Untuk mencapai target tersebut, diakui Willy pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah langkah strategis dan inovasi untuk mendukung pencapaian PT BRI Multifinance Indonesia hingga akhir 2022, khususnya dalam upaya memberikan services kepada nasabah.

“Langkah strategis yang telah dan akan dilakukan di tahun 2022 antara lain: pengembangan yang berkesinambungan aplikasi MyBRIF untuk pengajuan pembiayaan dan sistem screening debitur, melakukan integrasi dengan BRImo yang diharapkan dapat menjadi Super Apps Finger Tips bagi BRI dan BRI Finance, Digitalisasi HR Sistem guna mendukung tercapainya implementasi BRIOne culture, mendukung pertumbuhan pembiayaan konsumer sesuai arahan pemegang saham sebagai implementasi BRI Finance sebagai single gateway auto loan BRI Group dengan peningkatan sinergi dengan BRI Group dan BUMN. Penerbitan obligasi untuk pertama kalinya di BRI Finance diharapkan mampu sebagai langkah awal bagi Perseroan untuk menjadi perusahaan terbuka yang mengutamakan keterbukaan infomasi dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini diharapkan akan membuat nilai dan kredibilitas perusahaan makin meningkat,” bebernya.

Harus Menjadi Administrator

Dalam kesempatan ini, Willy juga memberikan tipsnya dalam melaksanakan tugas sebagai seorang CFO di tengah kondisi makroekonomi pasca pandemi Covid-19. Menurutnya, dalam situasi yang memberikan sebuah ketidakpastian ini, peran seorang CFO harus semakin meningkat, khususnya dalam melakukan identifikasi dan memberikan laporan efektivitas strategi perusahaan. “Seorang CFO harus mampu bertindak sebagai administrator keuangan perusahaan, katalis yang mendorong perkembangan bisnis perusahaan, operator yang bertugas menjalankan segala kegiatan operasional di bidang keuangan, dan tentu saja sebagai pemberi strategi yang tepat bagi perusahaan bersama tim manajemen lainnya,” saran Willy.

Ia juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan sebagai CFO adalah trend kenaikan suku bunga yang dapat berakibat pada peningkatan beban keuangan. “BRI Finance telah mengantisipasi hal ini dengan cara melakukan diversifikasi struktur pendanaan guna memperoleh keseimbangan komposisi pendanaan yang tepat, sehingga stabilitas likuiditas terjaga dan mampu mengoptimalkan perolehan laba.” Ia menambahkan.

Selain itu, imbuh Willy, percepatan pengembangan teknologi informasi selama masa pandemi Covid-19, juga meningkatkan peran CFO dalam memanfaatkannya secara optimal. Apa yang dilakukan Willy dan tim lainnya di BRI Finance tersebut telah memberikan hasil yang positif bagi Perseroan. Terbukti laporan keuangan Perseroan selalu mendapatkan predikat “wajar dalam semua hal yang material” (unqualified opinion) dari Kantor Akuntan Publik. BRI Finance juga meraih predikat sebagai Indonesia Trusted Company berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) GCG Award 2019, 2020 & 2021, dan beberapa penghargaan dari grup perusahaan rekanan perusahaan.