Jenny Wiriyanto (Direktur Utama PT. Berdayakan Usaha Indonesia (BATUMBU))

Oleh: Syulianita (Editor) - 13 March 2022

Tumbuh Menjadi Solusi Wira UMKM

Naskah: Angie Diyya Foto: Dok. Pribadi

Rendahnya penetrasi pembiayaan UMKM yang berada di kisaran 30% dan mendominasi hampir 62% total GDP Indonesia, memacu Jenny Wiriyanto untuk menjadikan PT. Berdayakan Usaha Indonesia (BATUMBU) tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari solusi UMKM untuk adpat mengakses layanan keuangan dengan mudah, cepat, dan tepat melalui pemberdayaan komunitas dengan menggunakan platform pembiayaan pinjam meminjam berbasis teknologi, sekaligus menciptakan ekosistem secara berkesinambungan bagi kesejahteraan UMKM di Indonesia.

Sejak menjadi CEO Batumbu, tekad Jenny Wiriyanto sudah bulat untuk menghasilkan sesuatu yang nyata bagi pertumbuhan UMKM di Indonesia. Kepedulian akan pertumbuhan Wira UMKM di Indonesia memang telah melekat pada diri Jenny sejak ia masih berkarier dalam industri perbankan dan terus dilanjutkannya dengan bergabung di Batumbu.

Salah satu cara Jenny membantu Wira UMKM ialah melalui pemberdayaan komunitas. Jenny paham bahwa keterbatasan akses keuangan dan pengelolaan data ataupun faktor demografik maupun pemberdayaan ekosistem merupakan salah satu tantangan Wira UMKM untuk dapat mengembangkan usahanya. “Karena itu, kami mengusung sistem rantai pasok dari hulu ke hilir dengan ekosistem yang berkelanjutan untuk dapat membantu kelangsungan usaha sekaligus memberikan sosialisasi ataupun edukasi melalui pendampingan khusus kepada Wira UMKM Batumbu baik dari sisi pengelolaan keuangan, data, hingga produk yang ditawarkan,” ucapnya.

Apa yang dilakukan Jenny memang luar biasa. Pada tahun 2021, Batumbu terbukti berhasil mencatat penyaluran pembiayaan senilai Rp4,7 triliun pada sektor produktif dengan kredit yang disalurkan yakni sejumlah 9.962 aplikasi pinjaman. “Dengan masuknya Batumbu kedalam posisi tiga besar Fintech P2P Lending di Indonesia pada usianya yang relatif muda, Batumbu berhasil menjadi penyalur pembiayaan tertinggi di sektor produktif dengan disertai oleh bisnis model yang tepat dan relevan, fokus pada perjalanan proses dan ditopang oleh digitalisasi dalam prosesnya telah menjadi bukti nyata Batumbu dalam mendukung pertumbuhan Wira UMKM di Indonesia” papar Jenny.

Faktor yang menopang pertumbuhan laba Batumbu, diakui Jenny salah satunya tidak terlepas dari pemilihan bisnis model yang tepat dan framework risiko yang relevan di mana kami memiliki fokus dan prioritas yang jelas. Pada dasarnya prinsip kami adalah untuk dapat menerapkan transparansi dan fairness dalam memberikan tingkat suku bunga sehingga menciptakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Timnya secara aktif bersama dengan nasabah internal maupun eksternal, terus melakukan perbaikan dan pengembangan untuk mendapatkan hasil bisnis yang saling menguntungkan bagi seluruh pihak.

Sementara tantangan yang dihadapi Batumbu saat ini, menurut Jenny adalah keterbatasan dalam penyampaian edukasi kepada para Wira UMKM untuk tidak hanya berfokus pada keuntungan semata, namun juga bagaimana para Wira UMKM memiliki pengelolaan data usaha yang benar agar akses pembiayaan dapat menjadi lebih mudah. “Keterbatasan demografik ataupun mobilisasi saat ini merupakan peluang untuk mengakselerasi pertumbuhan digital melalui inovasi teknologi sebagai solusi terbaik dalam di era pandemi ini,” ujarnya.

Peningkatan performa kinerja Batumbu terus memberikan nilai tambah kepada Wira UMKM melalui produk yang relevan serta pemberdayaan komunitas yang di mulai dari skala kecil hingga besar pada tingkat industri serta demografiknya. Hal ini dapat membantu akses keuangan menjadi lebih cepat dan mudah tanpa mengesampingkan data kredential yang diperlukan. “Melalui pemberdayaan komunitas dengan sistem rantai pasok hulu ke hilir inilah dapat menghasilkan suatu sinergi dan kolaborasi untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan,” ucap Jenny.

Maju dan berkembangnya Batumbu tak lepas dari sejumlah langkah strategis yang dilakukan Jenny. “Pada tahun 2020, kami memulai journey ini dengan fokus pada developing a winning business model dan memperkuat fondasi perusahaan. “Melakukan revamping strategi dalam model bisnis, target industri, risk appetite yang diterjemahkan dalam go-tomarket strategy dengan melakukan desain ulang dari operating model, serta infrastruktur teknologi yang dibutuhkan,” papar Jenny.

Tiga hal langkah dasar Jenny sebagai seorang CEO yang diikuti oleh struktur budaya yang selalu ia implementasikan di mana pun ia bekerja ialah “Dream big, start small, dan execute fast”. Tidak berhenti pada menentukan impian ataupun target yang besar, tetapi harus relevan, inovatif, dan inspiring.

Hal ini dimulai dari kemampuan kita untuk melihat the big picture. “The bigger you see, the farther you will end up and the better your position will be,” jelasnya. Start small merupakan langkah strategi berikutnya, dibutuhkan kebijakan dalam menentukan solusi untuk menjawab poin-poin dari seluruh elemen Wira UMKM yang telah diidentifikasi oleh Batumbu. 

“Dalam menentukan solusi tersebut, kebijakan saya adalah dengan selalu memulai dari inisiatif yang paling mudah dengan dampak yang paling besar terhadap pencapaian target atau tujuan kita,” kata Jenny seraya menambahkan bahwa inisiatif yang dilakukannya itu memiliki lima komponen dasar, yaitu detail kegiatan pada pihak pelaksana (akuntabel, bertanggung jawab, informatif dan konsultatif); waktu implementasi, target hasil, faktorfaktor kritis keberhasilan, kondisi tertentu; kemudian Langkah eksekusi cepat dengan arah yang jelas, serta teamwork, transparency, dan agility. Tak lupa komponen collaboration dalam menjalankan inisiatif-inisiatif tersebut. Budaya serta kedinamisan itulah yang membuat Batumbu tumbuh pesat selama dua tahun terakhir.

Sebagai sosok pemimpin perempuan, Jenny memiliki cara dalam membangun teamwork sehingga mampu menunjukkan performa kinerja optimal dan cemerlang. Komunikasi, koordinasi, dan kemampuan dalam bekerja sama tim adalah tiga hal utama disertai persamaan presepsi dalam visi dan misi perusahaan. “Saya tidak melihat adanya pembatasan gaya kepemimpinan antara laki-laki dan perempuan. Betul perempuan cenderung lebih peka, namun hal tersebut tidak menjadi satu kelebihan dari perempuan dibandingkan dengan laki-laki,” ujarnya.

Hal lain yang tidak kalah penting menurut Jenny ialah mencintai pekerjaan, tidak mudah menyerah, dan mempunyai komitmen dalam menjalani tugas yang diberikan. “Harapan saya ke depan ialah Batumbu untuk dapat terus melahirkan inspirasi dan inovasi kreatif baru untuk pertumbuhan UMKM Indonesia secara umum dan Wira UMKM Batumbu secara khusus,” harapnya.