Oleh: -

Naskah: Sahrudi Foto: Dok. Humas Pertamina 

Pertamina terus melakukan ikhtiar dalam menghadirkan produk-produk green energy. Hal itu dilakukan karena Pertamina memiliki tugas dan peran penting menjalankan amanah dari pemerintah untuk menjaga ketahanan energi nasional, sehingga Pertamina terus berupaya menghadirkan inovasi-inovasi yang dapat berdampak luas bagi bangsa dan negara Indonesia diantaranya produk Green Diesel D-100 yang merupakan produk bahan bakar 100% terbuat dari bahan nabati dan pertama kali di Indonesia.

 

Langkah ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya menghasilkan Bahan Bakar Nabati (BBN) dengan mendayagunakan sumber daya alam domestik untuk membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.

Sejumlah uji coba yang dilakukan Pertamina dalam melahirkan produk- produk green energy telah sukses dilaksanakan. Semisal ujicoba produksi Green Diesel D100 di Kilang Dumai sebesar 1000 barel per hari di fasilitas existing Kilang Dumai. D100 diproses dari 100% RBDPO dengan bantuan katalis yang dibuat oleh Research & Technology Center Pertamina dan ITB.

Dalam uji coba performa melalui road test 200 km, D100 ini dijadikan bahan bakar yang dicampur dengan Solar serta FAME dan terbukti menghasilkan bahan bakar diesel yang lebih berkualitas dengan angka cetane number yang lebih tinggi, lebih ramah lingkungan dengan angka emisi gas buang yang lebih rendah, serta lebih hemat penggunaan bahan bakarnya.

Kini, Pertamina menyiapkan Kilang Cilacap untuk bisa uji coba memproduksi Green Avtur pada akhir tahun 2020. Uji coba dilakukan dengan Co-Processing injeksi 3% minyak kelapa sawit yang mampu menghilangkan getah, impurities dan bau.

Menurut Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, uji coba green avtur ini merupakan bagian dari roadmap pengembangan bioref inery Pertamina dalam rangka mewujudkan green energi di Indonesia.

Selain Kilang Dumai yang sudah berhasil mengolah 100% minyak sawit menjadi Green Diesel D100, Pertamina juga akan membangun 2 (dua) Standalone Bioref inery lainnya yaitu di Cilacap dan Plaju. 

Standalone Biorefinery di Cilacap nantinya dapat memproduksi green energy berkapasitas 6.000 barel per hari, sedangkan Standalone Bioref inery di Plaju dengan kapasitas 20.000 barel per hari. Kedua standalone Biorefinery ini mampu memproduksi Green Diesel maupun Green Avtur berbahan baku 100% minyak nabati. 

Selain Green Diesel dan Green Avtur yang diujicoba, Pertamina juga telah melakukan ujicoba Green Gasoline. Satu hal yang membanggakan, green gasoline Pertamina adalah yang pertama di dunia dan berhasil diujicobakan di fasilitas Kilang Plaju dan Cilacap sejak 2019 dan 2020 dimana Pertamina mampu mengolah bahan baku minyak sawit hingga sebesar 20% injeksi.

Lebih lanjut Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati juga menegaskan bahwa perusahaan energi milik negara yang dipimpinnya itu akan terus melangkah sejalan dengan trend penyediaan energi dunia dengan mengupayakan hadirnya green energy. Upaya menghadirkan green energy ini juga membawa keberuntungan lain bagi perekonomian nasional karena akan memanfaatkan minyak sawit yang melimpah di dalam negeri sebagai bahan baku utama sehingga produk Green Energi memiliki TKDN yang sangat tinggi.

Inovasi Pertamina ini juga positif karena dapat mengurangi def isit transaksi negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itulah, Nicke Widyawati memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah dan seluruh pihak terkait atas dukungan penuhnya kepada Pertamina. Satu hal penting, Pertamina telah membuktikan bahwa dari sisi teknis produksi Pertamina sudah siap dan selanjutnya adalah memikirkan agar sisi keekonomiannya juga dapat tercapai. 

 

D-100 untuk Performa Kendaraan Andal

Keunggulan D-100 sebagai bahan bakar pertama di Indonesia yang terbuat dari 100% bahan nabati bukan lagi angan-angan. D-100 yang diproduksi Pertamina memiliki spesif ikasi Cetane Number yang sangat tinggi, yaitu hingga 79 karenanya diyakini dapat menghasilkan performa kendaraan yang lebih baik sebagai campuran bahan bakar. 

Hal ini pun dibuktikan dengan hasil uji performa (road test) yang menunjukkan penggunaan D-100 dalam campuran bahan bakar kendaraan dapat meningkatkan performa kendaraan dan mengurangi emisi gas buang. 

Angka Cetane Number bahan bakar campuran D-100 pada Dexlite dan FAME yang digunakan tersebut mencapai angka minimal 60 atau lebih tinggi dari bahan bakar diesel yang ada saat ini. Demikian juga hasil uji emisi kendaraan menunjukkan Opacity (kepekatan asap gas buang) turun menjadi 1,7% dari sebelumnya 2,6% saat tidak dicampur dengan D-100. 

Selain hasil uji kuantitatif yang bagus, pengguna kendaraan pun tetap merasa nyaman selama menggunakan kendaraannya. Diantaranya, tidak ada excessive noise selama berkendara, tarikan mesin lebih bertenaga dan asap buang knalpot tetap bersih meski pada RPM tinggi. Dengan performa yang lebih andal tersebut, maka kendaraan pun akan lebih hemat dari sisi penggunaan BBM maupun perawatan mesin.