Oleh: -

Naskah: Gia Putri Foto: Sutanto & Dok. Humas

 

Sebagai lokomotif perekonomian bangsa, PT Pertamina (Persero) memiliki komitmen yang tinggi terhadap pemenuhan tanggung jawab sosial di sekitar wilayah operasinya. Perusahaan energi nasional berkelas dunia ini juga berkomitmen untuk senantiasa memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian alam, lingkungan, serta masyarakat.

 

Apa yang dilakukan Pertamina berbuah manis dengan mematri banyak prestasi di ajang bergengsi. Seperti belum lama ini, perusahaan yang dinakhodai oleh Nicke Widyawati tersebut meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Emas dan Hijau periode 2018-2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK). Hebatnya lagi, dari 26 perusahaan, Kelompok Group Pertamina menyabet PROPER Emas paling banyak, yakni 13. Sementara, PROPER Hijau sebanyak 76. ini merupakan bukti nyata kontribusi energi unggul Pertamina dalam pencapaian Sustainable Development Goals dunia.

 

 

Keberhasilan tersebut tentu tak semudah membalik telapak tangan. Diperlukan upaya yang sungguh sungguh, konsistensi, komitmen, kerja keras, dan inovasi untuk mencapainya. Karena penilaian PROPER adalah menilai secara menyeluruh mulai dari system pengelolaan lingkungan, konservasi sumber daya berupa efisiensi energy, air, limbah B3 dan non B4 atau sampah, serta program pemberdayan masyarakat yang mandiri (CSR). Kepada Men’s Obsession Lelin Eprianto, Senior Vice President (SVP) Corporate HSSE Pertamina menguntai, upaya apa saja yang dilakoni Pertamina sehingga pencapaian PROPER dari tahun ke tahun terus meningkat. 

 

Pada kategori beyond compliance dalam pengelolaan lingkungan, yaitu kategori PROPER Emas dan Hijau Tahun 2019 menunjukkan bahwa Pertamina dan anak Perusahaan masih mendominasi, yakni sebesar 45 persen atau 89 lokasi PROPER Emas dan Hijau dari total 200 lokasi yang mendapatkan PROPER Emas dan Hijau secara nasional, di mana PROPER Emas sebanyak 50 persen atau 13 lokasi dari 26 PROPER Emas nasional. Sementara PROPER Hijau sebanyak 44 persen atau 76 lokasi dari 174 PROPER Hijau nasional.

 

Namun, Lelin menggarisbawahi penghargaan tersebut bukan menjadi target utama perusahaan. Yang terpenting adalah Pertamina berupaya untuk selalu sejalan dengan Undang Undang/peraturan pemerintah yang sesuai kebijakan Health Safety Security Environment (HSSE) perusahaan, yakni melaksanakan kegiatan operasi secara aman, nyaman, dan berwawasan lingkungan dengan menerapkan standar tinggi terhadap aspek HSSE untuk meminimalkan risiko dengan cara mencegah terjadinya kecelakaan, kebakaran, penyakit akibat kerja, pencemaran lingkungan, dan gangguan keamanan.

 

 

Lantas apa saja yang dilakukan masing-masing unit operasi dan anak perusahaan sehingga mendapatkan PrOPEr Emas dan Hijau? Lelin menjelaskan, bahwa kami dari pihak korporat bertugas membantu insan Pertamina yang berada langsung di lapangan untuk bisa membandingkan terkait dengan kegiatan operasional ataupun aktivitas bisnis di seluruh wilayah kerja Pertamina. “untuk tahun 2020 ini sebagai contoh, kami sudah memiliki program apa saja yang harus dilakukan mulai dari januari hingga akhir tahun 2020,” terangnya. 

 

Adapun beragam program unggulan Pertamina, di antaranya adalah refinery unit ii SEI Pakning: arboretum Gambut Digital, Kurikulum Gambut e-Learning, Pertanian nanas Zero Waste di atas Lahan Gambut Bekas Terbakar. Lalu, refinery unit IV Cilacap: Kemandirian Energi di Desa ujung alang dengan memanfaatkan Tenaga Surya dan Tenaga angin, Konservasi Laguna Kawasan Segara anakan, Cilacap. adapula, PHE jambi Merang: Pengembangan Budidaya Kopi dengan Memanfaatkan uap Geothermal sebagai Tenaga Mesin Pengeringan Kopi, Pengembangan Pusat Konservasi Elang Kamojang.

 

Perusahaan yang meraih 9 penghargaan Subroto 2019 ini juga melakukan review terhadap pencapaian pada tahun-tahun sebelumnya. jika ada yang unit operasi atau anak perusahaan harus ditingkatkan kembali maka kami akan membantu mendorong program tersebut untuk diimplementasikan agar lebih baik lagi. Harapannya, tak hanya mendapat pencapaian baik di internal perusahaan, tetapi juga mampu bersaing di luar. “itu yang kita sebut uniqueness,” imbuh Lelin.

 

Penilaian PROPER bagi pertamina begitu penting karena Pertamina merupakan perusahaan yang tergolong dalam industri yang memiliki karakter high risk, high capital intensive, dan high technology dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya. Melalui penilaian PROPER, perusahaan dapat memahami apakah kegiatan operasionalnya tidak mengganggu atau merusak lingkungan serta membawa dampak dalam pemberdayaan masyarakat sekitar. “Sehingga ketika Pertamina comply atau bahkan beyond comply terhadap aturan yang terdapat dalam PROPER, selain dapat menghasilkan keuntungan secara finansial, Pertamina juga dapat mewariskan sumber daya alam yang dikelolanya kepada generasi berikutnya agar dapat tercapai business sustainability,” tandas Lelin. 

 

Dengan program-program yang sustain tersebut, sambung Lelin, kehadiran Pertamina pasti akan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat indonesia yang tinggal di sekitar area operasi. “Kami tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dan memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan mereka melalui berbagai program CSR yang digulirkan perusahaan. Pencapaian PROPER Pertamina saat ini sudah melampaui target perusahaan. Di mana target beyond compliance PROPER (Emas dan Hijau) untuk tahun 2019 adalah 84. Sementara, capaian Pertamina untuk PROPER Emas dan Hijau tahun 2019 adalah 89,” ungkap pria asal Cirebon tersebut. 

 

Pencapaian penghargaan PROPER Emas, Hijau, serta Biru Pertamina Tahun 2019 lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, serta tidak ada lokasi yang mendapatkan PROPER Merah ataupun PROPER Hitam. “itu berarti kami comply dalam pengelolaan lingkungan,” tegasnya. Lelin pun menuturkan harapan Pertamina ke depannya kepada unit operasi dan anak perusahaan agar tetap dapat konsisten bahkan meningkatkan penilaian PROPER menjadi yang terbaik dengan cara kembali kepada kebijakan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, yakni tidak semata-mata mengejar PROPER tapi sesuai amanat pemerintah, fokus utama Pertamina adalah menjadi pengelola energi nasional dengan tidak mencemari lingkungan. “itu baselinenya,” pungkasnya.