Si Cantik Kuta Mandalika

Oleh: Syulianita (Editor) - 19 October 2019

Sama seperti Kuta Bali yang popular lebih dulu, Pantai Kuta Lombok juga merupakan surga bagi para peselancar dengan pengunjung yang lebih sedikit. Jika berwisata ke Lombok, cobalah berkunjung ke pantai yang kini lebih dikenal dengan nama Kuta Mandalika. Pantai ini berada sekitar 72 km atau sekitar 90 menit berkendara dari Mataram. Tersedia transportasi umum, meskipun hanya beroperasi hingga sore hari.

 

Lanskap Kuta Mandalika yang lebih beragam, dengan tebing dan perbukitan kecil di sekitarnya.

 

Terletak di bagian selatan Pulau Lombok, pantai cantik ini memiliki hamparan pasir putih yang lebih bersih sepanjang tujuh kilometer lebih. Garis pantainya pun lebih berombak dengan terumbu karang yang memberikan kesan dramatis. Kita akan merasakan suasana yang berbeda.

 

Dibandingkan Kuta Bali, lanskap Kuta Mandalika lebih beragam, dengan tebing dan perbukitan kecil di sekitarnya. Salah satu bukit yang lumayan terkenal adalah Bukit Mandalika. Namanya berasal dari nama sang putri dalam legenda, Putri Mandalika, yang terjun ke laut untuk mencegah terjadinya peperangan karena memperebutkan dirinya. Kini, bukit itu menjadi tempat terbaik untuk menikmati Kuta Mandalika. Di beberapa bagian bukit, pengunjung bahkan bisa menyaksikan pesona bawah laut dengan jelas, karena air laut yang begitu jernih.

Namun, gempa yang melanda pada pertengahan 2018 berdampak pada penurunan jumlah pengunjung, yang awalnya bisa mencapai 5000 pengunjung berkurang drastis. Kini Kuta Mandalika telah berbenah, area bibir pantai sudah lebih tertata, sehingga wisatawan kian nyaman berwisata. Area dilengkapi dengan kamar mandi, tempat cuci, loker, toilet, dan fasilitas penunjang lainnya. Akomodasi pun begitu mudah ditemui di sekitar tempat ini.

 

Saat ini di dalam area Kuta Mandalika tersedia area bermain untuk anak-anak, demi mendukung destinasi wisata ramah anak. Area tersebut dapat digunakan secara gratis, tetapi orang tua tetap harus mengawasi anak-anaknya bermain. Pengelola Kawasan Mandalika bahkan membentuk Balawista (Badan Penyelamat Wisata Tirta) untuk mengawasi area pantai. Konstruksi lainnya pun masih terus dibangun, di antaranya adalah pusat kerajinan dan makanan lokal.

 

Berbagai kegiatan dapat kita lakukan di pantai ini, mulai dari berenang hingga menyelam. Biota lautnya yang menawan sungguh sayang untuk dilewatkan. Beragam permainan air, seperti jet ski dan banana boat juga tersedia. Kita tinggal mendatangi tempat penyewaannya yang terdapat di sekitar pantai. Begitu pula untuk kegiatan snorkeling dan menyelam. Bagi yang tertarik untuk memancing, ada banyak jasa penyewaan alat pancing serta kapal untuk mengantar kita melaut.

 

Pantai Kuta Mandalika memiliki hamparan pasir putih yang bersih sepanjang tujuh kilometer lebih.

 

Akhiri kegiatan di pantai dengan menanti matahari terbenam ditemani buah kelapa segar, di bawah payung-payung yang tersedia. Momen ketika mentari perlahan hilang di balik cakrawala patut pula diabadikan. Jika menginap di hotel atau pondok di sekitar pantai, kita juga bisa menikmati makan malam ditemani debur ombak yang syahdu.

 

Atraksi yang cukup menarik adalah Festival Bau Nyale yang diadakan setiap tanggal 19 kalender Sasak, atau sekitar bulan Februari-Maret ketika cacing laut yang disebut nyale akan muncul ke permukaan. Masyarakat setempat akan berbondong-bondong mendatangi pantai selatan untuk menangkap nyale. Mereka percaya bahwa nyale merupakan penjelmaan Putri Mandalika. Tak hanya wisatawan domestik, tempat ini akan dipenuhi pula oleh wisatawan mancanegara yang ingin menyaksikan ritual tersebut. Temukan tradisi dan adat istiadat Nusantara melalui pesona.travel untuk referensi perjalanan Anda. (Nur A | Foto: Dok OMG)