Desa Wisata Danau Toba, dari Ulos sampai Djangga Dolok

Oleh: Syulianita (Editor) - 12 October 2019

 

Keindahan Danau Toba tidak hanya bisa dinikmati dari panorama airnya yang menjulang dari setiap sudut-sudut gunung. Namun, surga dunia di tengah pulau Sumatera ini juga menyimpan beragam keindahan lain dari kultur masyarakatnya. Kuatnya tradisi, dan norma masyarakat di sekitar Danau Toba seolah mengundang daya tarik sendiri bagi setiap pengunjung atau wisatawan untuk menikmati kearifan lokal yang ada di sejumlah desa wisata di Danau Toba.

 

Kuatnya tradisi dan kepercayaan masyarakat di sekitar Danau Toba dari ujung Simalungun sampai Tanah Karo membuat Danau Toba dikenal dengan banyak desa wisatanya. Salah satu yang dikenal adalah Kampung Ulos Hutaraja. Berada di tengah Pulau Samosir, Kampung Ulos kini terlihat semakin cantik dan eksotis. Menonjolnya nuansa tradisional di kampung ini, menjadi alasan Kampung Ulos Hutaraja didorong sebagai suaka budaya.

 

Rumah Gorga, rumah tradisional khas Batak Toba menjadi objek wisata menarik di Desa Wisata 

Rumah Gorga, Desa Lumban Suhi Suhi Toruan Kecamatan Panggururan, Samosir 

 

 

Suaka budaya dibentuk karena di kampung ini masih menyimpan 40 rumah Gorga. Ya, rumah tradisional asli khas Batak Toba ini terdapat berbagai macam ornamen atau gorga yang menyelimuti di setiap dinding atau sudut rumah. Ornamen gorga yang dilambangkan dengan pahatan ular, cicak dan kerbau yang masing-masing punya makna sendiri. Gorga dalam bentuk cicak misalnya, diartikan bahwa orang Batak dapat hidup di mana saja dan bisa beradaptasi. Meskipun sedang merantau jauh, orang Batak diharapkan dapat memelihara rasa persaudaraan.

 

Kampung Ulos menjadi semakin terkenal karena produksi kain tenunnya yang mendunia. Kain tenun ulos merupakan busana yang secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak. Awalnya kain ini hanya boleh dikenakan pada saat acara upacara adat dalam bentuk selendang, atau sarung. Namun semakin berkembangnya zaman, kain tenun Ulos kini disajikan dalam berbagai bentuk, seperti pakaian, tas, alas meja, dompet, sarung handphone, dan lain-lain. Kain Ulos semakin banyak menjadi incaran para wisatawan di Desa Lumban Suhi-suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Samosir.

 

Para wisatawan tiba di desa wisata, mengenakan kain ulos, kain tenun yang mendunia 

Para wisatawan tiba di desa wisata, mengenakan kain ulos, kain tenun yang mendunia 

 

 

Tak jauh dari Desa Lumban Suhi-suhi Toruan, wisatawan yang ingin lebih puas menikmati wisata Danau Toba dan budaya masyarakat adatnya bisa bergeser ke Desa Wisata Djangga Dolok. Desa yang indah ini memiliki banyak potensi yang bisa ditawarkan dari keindahan alam, budaya, dan manmadenya. Maka tak heran, desa yang lokasinya berada di Huta Lumban Binanga, Desa Djangga Dolok, Lumban Julu, Toba Samosir ini menjadi incaran para turis dari tiga benua, Australia, Belanda dan Amerika.

 

Dengan kondisi alamnya yang sejuk di perbukitan, Desa Djangga Dolok masih menyimpan satwa endemik, yakni Burung Rangkong. Ada juga kawanan spesies primata. Keindahan itu seolah menyatu tatkala berbaur dengan birunya air Danau Toba dan kuatnya tradisi masyarakat adat di sana. Beragam festival adat setiap waktu pun diadakan. Ada Festival Panen Raya, festival pesta panen ini menyuguhkan beberapa tradisi yang sudah menghilang seperti Tradisi Mardege merupakan prosesi panen padi yang dilakukan secara tradisional.  Biasanya event Mardega digelar pagi hari dengan diawali Manitiari atau melihat cuaca. Berikutnya disiapkan Hau Namardakkadupang. Yaitu, tiang dengan cabang sejajar sebagai media berdiri orang yang memanen padi. Adapun tradisi Marmuccak adalah tradisi pencak Silat asli Batak yang masih menggunakan kekuatan tenaga dalam.



Lalu ada juga Martumba, yakni sebuah tarian dari Desa Djangga Dolok yang diperankan oleh seorang gadis. Karena tarian ini merupakan media komunikasi, maka gerakan dan nyanyian dalam tarian ini berisikan tentang pesan-pesan alam dan juga lingkungan yang ada disekitarnya. Selain itu ada juga tarian Manortor merupakan prosesi tarian sebagai bentuk kegembiraan dan penghormatan kepada Tuhan, leluhur, raja-raja, serta keluarga suku Batak. Selain dua tradisi diatas ada juga martandang najolo, marmaccok, monortor, dan Opera batik.

 

Tak hanya itu, Djangga Dolok memiliki beragam kuliner khas. Bahan baku utamanya beras yang diolah menjadi beragam kuliner nikmat. Beberapa diantaranya, Tipa-tipa. Jika wisatawan ingin berlama-lama menikmati keindahan desa di Kabupaten Samosir ini tak perlu khawatir, karena warga desa sudah banyak yang menyediakan homestay. Desa Djangga Dolok juga menjadi salah satu desa Bimtek dari Kementerian Pariwisata untuk bisa menuju desa wisata berkelas dunia. Nikmati keindahan wisata Danau Toba lainnya di pesona.travel(Albar)