Oleh: -

Naskah: Subhan Husaen Albari Foto: Istimewa

 

Rongga mulut merupakan bagian dari tubuh manusia yang tidak terpisahkan dengan tubuh lainnya. Karena itu, sama halnya dengan yang lain, kesehatan rongga mulut juga perlu dijaga dan diperhatikan bersama. Data statistik menunjukkan, frekuensi kesakitan terhadap rongga mulut masih sangat tinggi, terutama masih tingginya prevalensi karies gigi untuk usia 5 tahun 90,5%, 35-44 tahun 92,2%, dan 65+ tahun sebesar 95%. Kejadian ini tentu memprihatinkan dan perlu kerja sama serta peran serta semua pihak. Menurut Guru Besar Biokimia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Melanie Sadono Djamil, untuk bisa menjaga rongga gigi agar tetap sehat maka diperlukan perilaku atau gaya hidup yang sehat.

 

Penggunaan bahan dasar pasta gigi yang berbahan dasar alami dengan komposisi seimbang juga dipercaya dapat membuat rongga mulut tetap sehat. Menjaga rongga mulut tetap sehat juga penting karena rongga mulut bisa menjadi awal masuknya bakteri dan virus.

 

Selama ini, berdasarkan hasil penelitian di sejumlah institut pendidikan tinggi atau lembaga, bahan alami untuk menjaga kesehatan rongga mulut bisa didapat dari kayu siwak (Salvadore persica wall), jeruk nipis, ilalang daun sirih, dan lainnya. Penggunaan siwak saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan mulut. Diperlukan juga khasiat dari habbatus sauda (Nigella sativa linn). Namun, penggunaan habbatus sauda dalam pasta gigi masih jarang.

 

Padahal, kata Melanie, beberapa penelitian tentang habbatus sauda di bidang kesehatan sudah terbukti memiliki efek terapeutik (berkaitan dengan terapi) salah satunya untuk mencegah terjadinya kanker mulut. Demikian pula dengan siwak, yang sejak zaman Nabi Muhammad SAW sudah dikenal lama.

 

Lalu Apa itu Habbatus Sauda dan Siwak?

 

Habbatus sauda atau jintan hitam merupakan bahan alami yang paling sering digunakan pada pengobatan tradisional, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di wilayah dunia yang memiliki siklus 2 musim. Dengan kandungan manfaat yang ada, jintan hitam dipercaya bisa mencegah terjadinya kanker mulut, anti-mikrobial, anti-diabetik, dan anti-oksidan.

 

Peneliti-peneliti terdahulu membuktikan jintan hitam terbukti memiliki tingkat toksisitas rendah atau cenderung tidak toksik. Adapun siwak atau miswak sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu untuk membersihkan rongga mulut dengan cara batang yang digigit-gigit, terutama di Asia, Timur-tengah, dan Afrika. Saat ini, siwak banyak tersedia dan mudah didapat di wilayah Saudi Arab. Siwak memiliki efek anti-mikrobial hasil yang terbukti dapat melawan berbagai bakteri rongga mulut dari berbagai penelitian. 

 

Pemakaian siwak dengan dikunyah dan digigit-gigit berfungsi sebagai gerakan membersihkan rongga mulut serta merangsang pertumbuhan rahang. Jika siwak sudah seperti serabut, maka siwak dipotong sehingga pengguna dapat mengunyah batang pohonnya. Nah, pasta gigi dengan campuran bahan alami, habbatus sauda dan siwak merupakan terobosan dalam bidang kedokteran gigi. Inovasi serta perkembangan ilmu pengetahuan diikuti dengan pemenuhan kebutuhan pasar merupakan kombinasi kerja sama mutualistik. Peran siwak secara individual pada pasta gigi belum cukup hingga perlu dilengkapi dengan habbatus sauda demi menjaga kesehatan rongga mulut.