PT INALUM (Persero) Percepat Hilirisasi Pertambangan INALUM Bentuk Lembaga Riset

Oleh: Iqbal Ramdani () - 12 March 2019

Naskah: Arief Rahman Hakim Foto: Dok. Humas INALUM

PT Indonesia Asahan Alumunium (PT INALUM) tak henti berbenah diri untuk ekspansi bisnisnya, seperti baru-baru ini perusahaan merah tersebut melakukan percepatan pengembangan hilirisasi pertambangan dengan membidani lembaga riset dan inovasi, yakni Institut Industri Tambang dan Mineral atau Mining and Minerals Industry Institute (MMII).

 

“MMII diharapkan dapat membantu mendorong dan mempercepat hilirisasi melalui sinergi dengan universitas dan lembaga riset baik di dalam maupun di luar negeri sehingga sektor tambang dan industri dapat memberikan nilai tambah dan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. MMII juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di dunia pertambangan sehingga dapat mengelola industri tambang dengan lebih baik dan ramah lingkungan,”ungkap Direktur Utama PT INALUM Budi Gunadi Sadikin kepada Men’s Obsession.

 

MMII adalah lembaga yang berfungsi untuk mendukung INALUM dan seluruh pemangku kepentingan di industri pertambangan dan mineral untuk mengembangkan teknologi, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Lalu, menyusun rekomendasi kebijakan pengelolaan pertambangan dan industri nasional yang berkelanjutan. Visi MMII adalah menjadi lembaga penelitian dan pengembangan yang berpengaruh dan terdepan di dunia di bidang pertambangan, industri berbasis mineral, dan energi. Untuk mencapai visi tersebut, MMII akan berperan dalam membantu pemerintah menyusun kebijakan pengelolaan pertambangan dan industri yang berkelanjutan. Melakukan riset dan inovasi pertambangan serta industri dengan mengedepankan penggunaan energi bersih, efisien dan berbiaya murah. Juga meningkatkan kapabilitas, pengetahuan dan keahlian SDM tambang dan industri.

 

Pada tahun ini, INALUM akan fokus pada pengerjaan empat proyek hilirisasi yang terdiri dari pembangunan pengolahan bauksit menjadi alumina bersama PT Aneka Tambang Tbk di Kalimantan Barat serta pembangunan pengolahan batubara menjadi gas dan produk turunan lainnya yang akan dilakukan oleh PT Bukit Asam Tbk di Riau. Juga membangun smelter tembaga yang akan dilakukan oleh PT Freeport Indonesia dan penjajakan pengolahan nikel menjadi bahan utama yang dapat digunakan oleh industri baterai.

 

INALUM juga melakukan MOU dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM tentang Kerja Sama Penelitian, Pengembangan, dan Pemanfaatan Teknologi di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral serta dengan beberapa universitas, antara lain Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung tentang Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan di Bidang Pertambangan, Industri, dan Energi. MMII juga memiliki menggandeng lembaga riset terkemuka dari Amerika Serikat, Massachusetts Institute of Technology Energy Initiatives (MITEI) untuk membantu INALUM mengembangkan proyek pertambangan teknologi rendah karbon serta industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.