Hanifa Ambadar, Empowering Women Melalui Bisnis

Oleh: Syulianita (Editor) - 25 February 2018

Naskah: Suci Yulianita, Foto: Sutanto

 

 

Berawal dari seorang blogger, Hanifa Ambadar kini menjadi salah satu pengusaha wanita muda ternama di Indonesia. Melalui bisnisnya ini, Hanifa memiliki visi misi ingin empowering women to be working mothers. Ya, terbukti 95% pegawainya adalah seorang wanita.

 

Beberapa waktu lalu, Men’s Obsession berkesempatan mengunjungi kantornya di kawasan Pejaten Jakarta Selatan. Kantor yang luas nan asri sungguh terasa sangat nyaman. Sejak kali pertama memasuki ruangan, terasa kesan hangat yang menyambut siapapun yang berkunjung. Memasuki ruangan demi ruangan yang open space, tak ada sekat-sekat yang membatasi dan membedakan, semua sama, pun termasuk ruangan sang founder dan owner yang menyatu dengan siapapun. Tampak para staf yang mayoritas adalah kaum hawa sedang serius bekerja di mejanya masing-masing. “Hallo, maaf lama menunggu.Saya Hani,” sang founder dari kantor tersebut menyapa kami dengan ramah.

 

Ya, Hanifa Ambadar yang akrab disapa Hani, adalah founder dan owner dari kantor tersebut, sebuah grup media wanita di bawah payung Female Daily Network (FDG). Siapa sangka di balik perawakannya yang mungil dengan wajah ayu keibuan, Hani sejatinya menyimpan semangat dan mental baja sebagai seorang pengusaha wanita. Terbukti, ia mampu mengembangkan bisnisnya yang diawali dari keisengannnya menjadi seorang blogger.

 

Dengan ramah, Hani bercerita bagaimana ia mengawali bisnisnya hingga menjadi besar seperti saat ini. Kala itu, pada awal tahun 2000-an, Hani yang tinggal di negeri Paman Sam senang mengisi waktu luangnya dengan menulis. Di samping meneruskan pendidikan masternya dan mengurus keluarga, ia juga aktif sebagai seorang blogger. Hani melihat peluang sangat besar dari dunia maya. Ketika itu dunia blogging di Amerika Serikat memang sudah mulai bertumbuh, sementara di Indonesia belum mulai.

 

“Aku melihatnya ini sebagai sebuah peluang, beberapa tahun ke depan di Indonesia akan seperti ini. Ini juga menjadi prospek untuk mendapatkan penghasilan dari produk yang mengajak kerjasama. Akhirnya diseriusin meski awalnya sambil kuliah dan mengurus keluarga. Setelah dua tahun, saya melihat readers-nya semakin banyak dan mereka saling ngobrol. Nah dari situ saya berpikir perlu adanya fasilitas untuk mereka, akhirnya dibuat forum, semakin ramai dan obrolan pun semakin beragam, mulai dari beauty, fashion, traveling, karier, entrepreneurship, wedding, parenting, all about women,” kenang Hani sembari tersenyum manis.

 

 

Pada 2010 saat Hani kembali lagi ke negeri tercinta Indonesia, ia semakin mantap untuk mengembangkannya menjadi sebuah bisnis. Apalagi saat itu, ia sudah memiliki penghasilan dan komunitas wanita yang sayang sekali jika tidak dikembangkan menjadi lebih besar lagi. Ia benar-benar memulainya dari awal, dari hanya menyewa sebuah ruangan kecil untuk kantor, dibantu satu orang co-founder yang juga memutuskan resign dari pekerjaannya untuk membesarkan bisnisnya ini, serta satu orang sales, kini telah menjelma menjadi sebuah kantor besar dengan puluhan karyawan. “Begitulah, dari 2010 sampai sekarang berkembang sedikit demi sedikit. Tapi alhamdulillah growing, sustainable,” ucapnya penuh rasa syukur.

 

Ada yang menarik dari bisnisnya ini. Membawahi media wanita yang membahas topik seputar wanita dan parenting, Hani juga memiliki visi misi besar nan mulia, yakni, ia ingin empowering women to be working mothers. “Cita cita awalnya sih memang ingin kantornya perempuan semua, tapi nggak