Bintang Puspayoga

Oleh: Giatri (Editor) - 22 September 2017

Naskah & Foto         : Hasan

 

Menjadi istri menteri tak lantas membuat kebiasaannya bermain tenis meja terhenti. Selain mantan atlet, Bintang Puspayoga mengaku, untuk soal ‘pingpong’ ia  tak bisa ‘pindah ke lain hati’.

Di kalangan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE), atau perkumpulan para Istri menteri, istri Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dikenal sebagai sosok olahragawati. Perempuan dengan nama lengkap I Gusti Ayu Bintang Darmawati ini sudah membagi waktu  antara tenis meja dan kegiatannya di organisasi. Tenis Meja baginya bukan sekedar olahraga tetapi lebih pada menyalurkan hobi yang digemari sejak masih gadis.  

Ia kerap berkumpul bersama komunitas tenis meja. Misalnya dalam ajang turnamen tenis meja Piala Menteri Koperasi dan UKM 2017 yang digelar oleh Forum Wartawan Koperasi (Forwakop) di Gedung SMESCO Indonesia, beberapa waktu lalu,  Bintang ikut menjajal bermain pingpong dan sempat memukau peserta yang hadir ketika menjalani partai eksibisi dengan Arif Rahman, wartawan penyandang disabilitas dari Obsession Media Group (OMG) dan mantan juara tenis meja khusus penyandang disabilitas tingkat  nasional. Padahal ia mengaku sudah lama tidak bermain pingpong.

Suatu ketika saat Forwakop menggagas turtamen tenis meja Piala Menteri Koperasi dan UKM yang baru-baru ini digelar di gedung Smesco Indonesia (pusat produk UKM Indonesia), Bintang sangat antusias diadakan event tersebut. Beberapa kali ia meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan panitia. Setiap saat ia berkomunikasi dengan panitia untuk menanyakan persiapan yang sudah dilakukan panitia. Bentuk dukungan ini ditunjukan dengan bersedia membuka dan menutup turnamen tersebut.

Bintang mengatakan sebagai mantan atlet tenis meja ia mengaku kangen untuk sesekali bermain pingpong secara serius. Ibu satu anak itu mengaku gembira berkumpul kembali dengan komunitas yang dulu sangat diakrabinya itu.

Bintang Pupayoga yang pernah menjuarai Kejuaraan Tenis Meja PB Perwosi oktober 2010 di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta, mengaku kesukaannya pada tenis meja karena cabang olahraga ini tidak memerlukan tempat khusus dan bisa dimainkan oleh berbagai kalangan tanpa batasan usia. Bisa dimainkan sepanjang tahun, siang atau malam tanpa khawatir cuaca buruk. Semua tubuh bergerak saat bermain tenis meja.

Saking cintanya pada tenis meja,  ia dipercaya menjadi Ketua Umum Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Bali periode 2015-2019. Ia juga merintis kejuaraan tenis meja antar PKK banjar se-kota Denpasar pada 2002. Tujuannya untuk  menjaring bibit-bibit andal cabang olah raga ini. Kini event tersebut  menjadi agenda tahunan PTMSI Provinsi Bali.

"Main tenis meja itu butuh latihan intensif  karena bolanya kecil dan pantulannya cepat, sehingga harus penuh konsentrasi. Pandangan mata lengah sedikit, permainan bisa kacau," ujar Bintang yang juga mantan atlet tenis meja andalan Denpasar, Bali itu.

Bintang memiliki 10 meja tenis di rumahnya, Purisatria, Bali. Pada waktu senggan ia bermain bersama keluarga, kolega dan atlet Bali. Ia juga punya 1 meja tenis di rumah dinas menteri di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan. Di sinilah ia mengasah kemampuanya dan hingga saat ini gaya permainan Bintang nyaris tak berubah.